Jongin Past 2

304 47 38
                                    

Shisho tau jika ia menyimpan Jongin disampingnya akan menguntungkannya. Anak itu punya ambisi yang tinggi dan akan melakukan apapun untuk memenuhi ambisinya. Disamping itu, keberadaan Ravi akan memperkuat Jongin nantinya. Kedua anak ini akan menjadi aset yang sangat berharga. Shisho memberikan senyuman simpulnya. Penawaran telah dibuat dan ia tak sabar mengambil keuntungannya.

"Baiklah. Aku penuhi permintaanmu"

Jongin merasa lega. Tak sia-sia ia mempertaruhkan nyawanya di dalam ring agar bisa mencapai ambisinya. Ia harus menjadi kuat. Ia harus berkuasa. Ia harus membangun bisnisnya sendiri dan menjadikannya besar. Adanya Shisho dibelakangnya akan memudahkan semuanya.

"Mulai sekarang kau akan bekerja untukku langsung dibawah perintahku seperti Ravi"

Ravi mengedipkan mata ke Jongin. Jongin hanya melengos tak ingin melihat hal yang menjijikkan menurutnya.

"Kumpulkan semua orang" perintah Shisho kepada salah satu anak buahnya.

Shisho berdiri dan menyuruh kedua remaja itu untuk mengikutinya. Mereka berdiri di tribun tempat dimana Shisho biasanya menonton pertarungan dibawah. Semua anak sudah berkumpul dibawah dan menengok keatas dimana Shisho berada. Jongin dan Ravi berdiri beberapa langkah di belakang Shisho. Semua dengan jelas melihat kedua anak itu disana. Suara bisik-bisik terdengar disana. Semua sibuk bergosip melihat Jongin dan Ravi disana. Semenjak kemenangan Jongin tadi mereka sudah dapat menyimpulkan apa yang akan dikatakan Shisho. Masih banyak yang menganggap remeh Jongin walaupun dia sudah membuktikan kemampuannya. Karena baru kali ini ada anak baru yang dapat mencuri perhatian semua orang.

Shisho berdehem membuat semua anak disana diam. Suasana hening tercipta dan ini saatnya Shisho berbicara.

"Aku mengumpulkan kalian disini untuk mengumumkan sesuatu hal. Aku memutuskan untuk mengangkat Kai dan Ravi menjadi anak kesayanganku dan bekerja di bawah perintahku langsung. Jika ada yang tak setuju dengan keputusanku langsung berbicara sekarang"

Semua anak saling berpandangan dan berbicara lirih. Tak ada satupun yang berani menentang keputusan pemilik tempat ini. Semua harus tunduk patuh dengan semua perintah Shisho. Jongin melihat kebawah dan mendapati beberapa anak yang menatapnya tak suka. Salah satunya ada anak yang menabraknya tadi pagi. Jelas sekali mereka tampak tak setuju dengan keputusan itu. Jongin tersenyum remeh saat anak-anak itu melihat kearah mereka. Bagaimanapun juga dia berhasil hingga ketahap ini dengan seluruh kemampuannya bukan karena dia curang. Jongin juga yakin jika Shisho bukan tipe orang yang pilih kasih hanya karena dirinya berbeda.

"Jika tidak ada yang dikatakan lagi kalian bisa kembali"

Seluruh anak mulai keluar dari ruangan itu satu persatu. Shisho berbalik dan menatap Jongin dan Ravi.

"Mulai saat ini kamar kalian akan berada di lantai ini. Aku membebaskan kalian untuk melakukan apapun disini"

"Baik" jawab Jongin dan Ravi.

Shisho pergi dari sana meninggalkan kedua remaja itu. Ravi meregangkan ototnya.

"Kau ingin istirahat? Sepertinya kau perlu mandi" ucap Ravi.

"Mandi air dingin sepertinya enak" jawab Jongin.

"Aku akan membawamu ke Shower Room"

Ravi memberi tanda agar Jongin mengikutinya. Mereka turun ke bawah dimana para anak-anak berkativitas. Shower room terletak di lantai bawah. Biasanya ruangan itu akan dipakai anak-anak untuk mandi setelah mereka selesai dengan latihan mereka. Mereka tak akan diijinkan kembali ke kamar jika belum waktunya tidur. Selama seharian kegiatan mereka adalah latihan dan bertanding. Jadwal sudah diatur dengan rapi disana. Anak-anak harus mematuhi setiap jadwal yang ada. Ravi menunjukkan Shower room dimana beberapa anak sedang memakainya. Shower Room disana tak memiliki sekat. Semua pancuran dibiarkan terbuka dan bersebelahan. Rata-rata anak-anak akan mandi menggunakan celana boxernya .

I DON'T NEED A DAD (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang