Jongin past 4

329 61 24
                                    

Jongin memberi waktu seminggu kepada 'Yun' untuk memulihkan diri. Apakah dia bernama Yun? Ya. Jongin memberikan nama itu kepada orang yang diselamatkannya seminggu yang lalu. Bukan nama asli orang itu, hanya sebuah tanda jika Yun adalah 'anjing' setianya.

Jongin sudah mengatur segalanya. Sama seperti di tempat latihan dulu, setiap orang harus menunjukkan kemampuannya selama satu jam bertahan di dalam ring. Jongin membebaskan masternya memilih orang-orang yang akan melawan Yun. Bagi Jongin, jika orang itu mampu bertahan berarti dia layak menjadi bawahannya. Bila Yun tak sehebat yang terdengar maka dia bukanlah orang yang mampu menghadapinya.

Yun sudah bersiap dalam ring. Sudah banyak orang yang ingin sekali menghabisi Yun. Bagaimana tidak? Orang asing tiba-tiba datang dan merebut posisi di bawah Jongin. Semua orang yang ada di tempat latihan sangat ingin menjadi orang kepercayaan Jongin. Mereka ingin mengabdikan diri dibawah naungan Jongin. Jongin memang terkenal kejam tapi dia sangat loyal dengan para bawahannya. Cukup satu yang tak boleh diusik. Jangan menghancurkan kepercayaannya. Jongin tak mudah percaya dengan orang lain tapi jika sudah percaya dengan orang itu maka Jongin akan membelanya habis-habisan. Sama seperti hubungannya dengan Shisho dan Ravi. Kedua orang yang Jongin percayai.

Jongin duduk dengan tenang di bagian tribun menonton aksi Yun yang sudah ditunggunya. Ia menantikan hari ini untuk menilai seberapa bagus kemampuan yang dimiliki pembunuh bayaran itu. Ia berharap mendapatkan tontonan yang menarik.

"Kau yakin dia akan selamat?" tanya Ravi disebelahnya mencondongkan tubuhnya sambil berbisik.

"Kita lihat nanti" gumam Jongin.

"Kau tau? Shisho memilih orang-orang tangguh. Aku tak yakin pilihanmu akan bertahan" bisik Ravi sambil melirik kearah Shisho disebelah Jongin.

"Jika dia mampu, dia akan buktikan" jawab Jongin enteng.

Ravi menegakkan badannya dan mengangkat bahunya tak peduli. Ia menatap ke bawah dimana semua orang terlihat sangat bersemangat. Pertunjukkan ini dinanti oleh semua orang.

Pertarungan dimulai. Semua berteriak kencang menyoraki orang di dalam ring. Jongin terus mengawasi gerakan Yun. Dia diam-diam tersenyum tipis. Seperti yang diharapkannya, Yun adalah orang yang dicarinya. Ia butuh skill dan kekuatan orang itu untuk semua rencananya. Jongin memang mulai mengumpulkan orang-orangnya sendiri. Orang-orang yang bisa ia percaya.

Pertandingan sudah menuju ke akhir. Yun masih bertahan dari serangan-serangan yang dilancarkan lawannya. Jongin berdiri dan meninggalkan tribun. Ravi yang melihatnya menatap heran Jongin. Bukankah Jongin harus menyaksikan sampai akhir? Kenapa dia pergi begitu saja? batin Ravi.

Jongin menuruni tangga yang langsung disambut oleh beberapa anak buah yang berjaga. Jongin membuka pintu ruangan dimana pertarungan itu diadakan. Semua orang menoleh dan terkejut melihat Jongin berjalan kearah ring. Jongin melepaskan jaket dan semua aksesoris yang ada di tangannya. Seorang anak buah Jongin langsung mengambil alih barang-barang Jongin. Saat Yun menumbangkan lawannya, Jongin menyela antrian lawan Yun dan masuk ke dalam ring. Semua terdiam melihat Jongin masuk ke dalam sana.

Shisho hanya diam melihat Jongin sudah berada di bawah sana. Tak biasanya Jongin akan ikut campur dalam pertarungan seperti ini. Ravi tersenyum senang melihat keseruan yang akan terjadi. Semenjak Jongin dan Ravi diumumkan menjadi orang kepercayaan Shisho, mereka tak pernah lagi terlibat pertarungan di dalam ring. Mereka mempunyai temlat khusus untuk berlatih dan biasanya Jongin dan Ravi akan saling bertarung. Perkembangan kemampuan Jongin maupun Ravi hanya diketahui oleh beberapa orang. Tak pernah ada yang tau seberapa keras keduanya dilatih hingga sampai ketahap ini.

"Mari kita selesaikan ke bagian akhirnya" ucap Jongin.

Jongin sudah bersiap. Dia memberi kode kepada Yun untuk menyerangnya terlebih dahulu. Yun menyerang Jongin dengan seluruh kemampuannya. Jongin menangkis semua serangan Yun. Dia dengan mudah mematahkan setiap gerakan Yun. Jongin sudah mengamati gaya bertarung Yun sedari tadi. Setiap gerakan Yun dapat diantisipasi oleh Jongin dengan mudah. Yun mengerang frustasi dalam hati. Ia melakukan segala cara tapi semuanya dapat ditahan.

I DON'T NEED A DAD (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang