Two

3.6K 424 33
                                    

Suara riuh terdengar di mansion milik keluarga Kim. Kim bersaudara sedang bermain dengan para pelayan yang selalu mengikuti mereka kemana saja. Seusia mereka yang lagi lincah-lincahnya membuat siapa saja kualahan mengikuti aktifitas mereka yang tak ada habisnya. Si kembar lebih suka bermain keliling mansion dan hal itu membuat para pelayan sibuk mengikuti mereka.

Kyungsoo sendiri masih sibuk menyiapkan makan siang untuk si kembar. Biasanya si kembar akan bermain bebas selama ibunya tak mengawasi. Karena jika Kyungsoo sudah mulai mengawasi mereka maka si kembar akan duduk diam disebelah ibunya dan melakukan kegiatan yang lebih santai. Tak jarang kedua anak itu dimarahi Kyungsoo. Kyungsoo merasa kasihan dengan para pelayan yang menjaga mereka berdua.

Kyungsoo meletakkan makanan si kembar di meja makan. Ia masih harus menunggui si kembar makan sebelum menidurkan mereka. Kyungsoo mencari si kembar. Biasanya mereka suka bermain-main disekitaran taman belakang. Kyungsoo mendengar suara jeritan dari si kembar. Bukan jeritan karena takut atau marah tapi lebih jeritan yang menandakan mereka senang.

Si kembar terlihat sedang mengejar seseorang. Kaki-kaki mungil mereka terlihat masih kurang seimbang karena mereka masih belum bisa berdiri tegak. Si kembar baru saja belajar berjalan dan tak tanggung-tanggung mereka langsung ingin lari. Beberapa kali mereka terjatuh tapi mereka tak menangis. Kyungsoo selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menjadi pria yang tangguh.

"Jongsoo-ya...Jongkyung-ah...Ayo makan" panggil Kyungsoo.

Jongsoo dan Jongkyung berhenti berlari dan itu membuat tubuh mereka kurang imbang dan akhirnya terjatuh. Kyungsoo yang terkejut langsung menghampiri kedua putranya. Kyungsoo menegakkan tubuh kedua putranya dan membersihkan debu di baju anak-anaknya. Jongsoo dan Jongkyung hanya diam dan meliaht ibunya. Kyungsoo menatap kedua anaknya lalu tersenyum.

"Kalian boleh berlari asal hati-hati. Yang terpenting dari bermain adalah menjaga diri kalian. Mengerti?"

Jongkyung dan Jongsoo mengangguk bersamaan. Kyungsoo mengusak rambut mereka.

"Ucapkan terima kasih pada paman Shim yang sudah mau menemani kalian bermain"

Jongsoo dan Jongkyun berbalik kearah paman Shim -tukang kebun di mansion dan membungkuk sebagai rasa terima kasih. Kyungsoo selalu tersenyum melihat tingkah si kembar yang sangat menggemaskan.

"Aigoo...Saya juga berterima kasih karena sudah ditemani oleh tuan muda" ucap paman Shim.

Paman Shim membungkuk singkat kearah Kyungsoo dan undur diri. Kyungsoo meraih tangan si kembar untuk digandeng. Si kembar berjalan beriringan dikanan dan kiri Kyungsoo.

Kyungsoo membawa mereka ke wastafel terlebih dahulu. Ia sudah mulai mengajarkan si kembar untuk mencuci tangannya sebelum makan sejak dini. Dengan bantuan tangga kecil yang dapat membantu mereka berdiri pas di wastafel, mereka mulai mencuci tangannya diiringi lagu anak-anak khusus mencuci tangan.

Menurut Kyungsoo itu lebih mudah dipahami anak kecil bila belajar sambil bernyanyi. Mereka dapat mengaplikasikannya langsung dimana saja. Setelah mereka selesai cuci tangan dengan sedikit bermain air, Kyungsoo mengelap tangan mereka hingga kering dan mereka langsung menuju meja makan yang dibantu pelayan.

Kyungsoo membiarkan kedua anaknya makan sendiri walaupun harus belepotan kemana-mana. Ia berharap si kembar bisa lebih mandiri dan berusaha dengan kemampuannya sendiri. Tapi Kyungsoo tak lupa tetap menyuapi si kembar. Ia tak mungkin membiarkan si kembar hanya makan dari suapan mereka sendiri.

Kyungsoo menyuapi si kembar bergantian. Tapi ia lebih banyak menyuapi Jongkyung dibanding Jongsoo. Jongsoo lebih tenang dalam hal makan. Ia sebisa mungkin memakan semua makanannya sendiri. Kyungsoo akan menambah makanan Jongsoo jika di mangkoknya sudah habis. Dari dulu Jongkyung selalu memainkan makanannya dan itu membuat Kyungsoo kerepotan sendiri. Untung saja Jongkyung lebih kuat menyusu sehingga ia tak khawatir jika Jongkyung kekurangan nutrisi.

I DON'T NEED A DAD (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang