Jongsoo mulai memfokuskan dirinya untuk melatih kemampuan bela dirinya. Sebulan ini setiap harinya ia akan berlatih semua jenis bela diri dan kemampuan menembaknya. Ia sudah meminta Jongkyung untuk menemaninya berlatih, tapi adiknya itu tak berlatih sekeras yang ia lakukan.
Yun memerintahkan Jung untuk menemani tuan muda mereka berlatih. Jongkyung yang memang tak ada niatan untuk berlatih keras terkadang mundur jika kakaknya sudah mulai meminta untuk bertanding. Disaat itulah, Jung yang menemaninya hingga kakaknya puas.
Jongkyung bukan tipe yang suka memaksakan diri untuk belajar bela diri seperti hyungnya. Ia akan belajar secukupnya paling tidak bisa untuk melindungi orang terkasihnya. Sepertinya kakaknya terobsesi untuk menjadi kuat melebihi ayah mereka. Jongkyung tau jika kakaknya menanggung beban untuk menjaganya dan ibu mereka selama ayah mereka menghilang. Ia berharap kakaknya tak melakukan sesuatu hal yang membahayakan dirinya sendiri.
"Jongsoo masih latihan?"
Jongkyung terkejut melihat ibunya masuk ke kamarnya.
"Eomma!" teriak Jongkyung.
Si bungsu itu langsung menutupi tubuh bagian atasnya dengan kedua tangannya. Ia tadi sedang ganti pakaian setelah selesai latihan. Ia tak menyangka eommanya akan masuk ke kamarnya.
"Wae? Eomma sudah mengetuk pintu tapi tak ada jawaban jadi eomma langsung masuk saja. Kenapa kau terkejut begitu?" heran Kyungsoo.
Jongkyung langsung mengambil pakaiannya dan cepat-cepat memakainya. Ia seperti sedang terpergok melakukan sesuatu hal yang tabu.
"Eomma harusnya tak semudah itu masuk ke kamar kami. Kami sudah besar, eomma"
"Lalu kenapa? Menurut eomma kalian masih sama seperti dulu. Anak-anak eomma yang lucu"
Kyungsoo duduk di sofa yang ada di kamar Jongkyung. Jongkyung ikut mendudukan diri disebelah ibunya. Jongkyung memegang tangan ibunya.
"Eomma masih sedih?"
"Masih tapi tak seharusnya eomma terlarut dalam kesedihan terus menerus"
Kyungsoo memaksakan senyumannya.
"Aku paling suka saat eomma tersenyum disamping appa. Melihat eomma dan appa berduaan membuatku iri"
"Wae?"
"Appa memang terkenal dingin dan pendiam tapi jika berada disamping eomma, appa terlihat lebih hangat walaupun tak tersenyum. Hanya melihat eomma appa bersama membuatku tau jika eomma appa saling mencintai"
Kyungsoo tersenyum dan mengeratkan genggaman tangannya.
"Kalian pun sama. Eomma sangat senang saat kalian berada disekitaran eomma. Kalian yang terlihat mandiri diluar nyatanya sangat manja jika bersama eomma, benar kan?"
Jongkyung mengangguk mantap. Ia setuju dengan ibunya. Terutama kakaknya akan sangat berbeda bila bersama ibunya.
"Eomma bersyukur kalian masih ada disamping eomma. Kalian lah alasan eomma untuk tetap bertahan"
Kyungsoo memeluk Jongkyung. Memiliki kedua putranya disisinya setidaknya membuat Kyungsoo merasa nyaman dan tak kesepian. Pintu kamar Jongkyung dibuka dan Jongsoo terkejut melihat ibu dan adiknya saling berpelukan.
"Mwoya?"
Kyungsoo melepas pelukannya dan tersenyum kearah Jongsoo. Anak sulungnya itu baru saja selesai latihan dan tubuhnya dipenuhi dengan keringat.
"Mau eomma peluk?"
Jongsoo langsung mundur satu langkah dan membuat ekspresi aneh. Bukannya ia tak suka dipeluk ibunya, hanya saja ada waktu yang pas untuk berpelukan dan ini bukan waktunya. Entah apa yang dibicarakan ibu dan adiknya hingga berpelukan seperti itu, tapi ia tetap tak mau dipeluk secara tiba-tiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/155668606-288-k305329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I DON'T NEED A DAD (SEASON 2)
FanfictionJongin dan Kyungsoo akhirnya memiliki dua putera yang tampan seperti ayahnya. Kedua anaknya diberi nama Kim Jongsoo dan Kim Jongkyung. Jongsoo merupakan anak tertua yang memiliki sifat seperti Jongin. Berbeda halnya dengan Jongkyung yang lebih mirip...