Prolog

5.1K 180 8
                                    

Alana mengenal Arsen secara personal ketika dua tahun lalu pria itu terpilih sebagai ketua Festival Film Indonesia lalu memintanya untuk menjadi duta Festival Film Indonesia. Tapi saat itu Alana tolak, ia lebih memilih melanjutkan magisternya di Harvard University. Alana tidak benar-benar secinta itu pada dunia seni peran, ia bahkan merasa heran ketika film pertamanya sebagai peran utama menjadi perbincangan, memiliki kesempatan tayang di luar negeri, bahkan mengantarkannya meraih piala citra sebagai aktris terbaik.

Setelah itu, Alana dan Arsen hanya sebatas saling mengikuti di Twitter, namun tidak pernah berinteraksi sama sekali. Mereka memiliki kehidupan yang berbeda, Arsen dengan kesukaannya pada dunia seni peran dan Alana dengan ketertarikannya pada dunia pendidikan.

Hingga suatu hari mereka kembali dipertemukan saat sama-sama menonton festival musik di Cambridge dan tidak sengaja berdiri berdekatan, juga sama-sama pergi ke sana tanpa teman. Jadilah sepanjang festival musik tersebut mereka terlibat percakapan dua arah yang sejalan, karena diantara perbedaan mencolok mereka, mereka sama-sama tertarik dengan musik.

Alana juga tidak menyangka mengapa ia menyetujui ajakan Arsen untuk jalan-jalan disekitar lokasi acara usai festival tersebut berakhir. Alana juga tidak sadar bahwa mereka terlibat perbincangan yang seru dan antusias satu sama lain. Saking antusiasnya Alana bahkan setuju ketika Arsen menawarkan diri mengantarnya ke apartemen dan entah mengapa saat itu malah Alana memiliki perasaan tidak enak jika membiarkan Arsen pergi begitu saja tanpa menawarkan sesuatu.

Niat Alana hanya menawarkan minum dan beristirahat sejenak karena jarak apartemen Alana dan hotel yang ditempati Arsen menempuh perjalanan 30 menit, malah berakhir mereka berdua tertidur dibalik selimut yang sama dan tanpa busana.

Usai kejadian itu Alana dan Arsen bersikap biasa saja menganggap bahwa itu bukan hal yang perlu dipermasalahkan, namun mereka salah karena bulan berikutnya kesalahan itu mempertemukan mereka pada garis singgung yang sama.

"Kak Arsen, i'm pregnant  ..." kalimat yang Alana ucapkan lewat sambungan telepon karena ia masih berada di Amerika sementara Arsen di Indonesia.

Runtutan kejadian yang mereka anggap plot twist karena mirip alur cerita film yang tidak dapat ditebak itulah yang mengantarkan mereka berdua ke ikatan pernikahan.

Pernikahan mereka dianggap sempurna karena dijalankan oleh dua orang yang citranya bersih di mata publik, padahal plot twistnya adalah dijalankan oleh dua orang yang menikah atas dasar tanggung jawab, tanggung jawab pada sebab karena akibat, bukan tanggung jawab karena mereka terjebak pada perasaan yang sama.

* * *

Haloooo aku punya cerita baru, terus stuck di dalam otak aku. Makanya segera aku tulis, untuk update semoga aku memiliki kapasitas waktu luang dan ide yang mengalir.

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang