Plot Twist

1.2 Alana's Guardian

(Disarankan untuk baca part ini sambil dengar lagu Sang Dewi - Lyodra, Andi Rianto🙏)

Banyak orang mempertanyakan perihal ketidakhadiran Alana di gala premier film terbaru Arsen, absennya Alana tersebut juga yang membuat rumor kehamilannya semakin melebar ke mana-mana. Apalagi di kalangan netizen Twitter yang memulai semua rumor tersebut, hingga banyak sekali yang berakhir berasumsi buruk soal Alana. Bahkan ia juga turut dibully karena dianggap tidak menjadi support system yang baik untuk suaminya, karena memang Arsen berjalan sendirian di red carpet gala premier filmnya.

Tapi yang meradang justru Arsen, ketika Aby memberitahu berita ini ia bahkan langsung mencari Alana yang ternyata sedang sarapan sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya. Melihat itu Arsen merasa bernapas lega, artinya Alana tidak tahu ia sedang jadi pembicaraan hingga trending di Twitter.

"Good morning, Nana." Arsen mengecup kening Alana lalu menarik kursi untuk duduk dihadapan Alana.

Alana tampak diam saja, matanya fokus menatap layar laptop, melihat hal tersebut Arsen yang tadinya ingin memakan sandwich buah mengurungkan niatnya, "Nana?" panggil Arsen lagi.

Kali ini Alana melihat ke arah Arsen, namun matanya berkaca-kaca, namun ia tidak mengatakan apapun dan justru memakan sandwich buahnya, "kenapa rasanya buah sih?" ujar Alana protes, namun tetap saja ia kunyah degan air mata yang kali ini sudah meluncur dari matanya.

Ditempatnya, Arsen langsung berpindah untuk memeluk Alana. Ia jadi bingung, satu sisi ingin tertawa karena tingkah Alana, namun satu sisi Arsen panik karena Alana tiba-tiba menangis.

"Ternyata aku lagi trending di Twitter ya?" tanya Alana, walaupun ia protes sandwich buah yang ia makan rasa buah namun tetap saja ia makan, "aku baru tahu, ternyata karena tadi malam aku nggak datang ke gala premier film kamu ya?" tanya Alana lagi.

Arsen mengusap rambut Alana lalu mengecup puncak kepalanya, "it's okay, netizen emang lagi nggak ada kerjaan aja."

Alana yang posisinya memang lagi duduk dan Arsen memeluknya sambil berdiri terpaksa mendongak untuk dapat melihat wajah Arsen, "maaf ya Kak, aku belum bisa jadi support system terbaik untuk kamu." ujar Alana, menatap Arsen dengan rasa bersalah, ia baru sadar bahwa tindakannya untuk menghindar dari sorotan orang-orang justru membuat orang-orang berpikiran lain.

"Enggak Na, kamu tu support system terbaik untuk aku. Kamu rela ngurus baju yang aku pakai untuk gala premier, kamu bahkan nonton tutorial hairstylist supaya tampilan aku terbuat beda dari biasanya, konten marketing film juga kamu urusin padahal bukan tugas kamu, kamu luar biasa Na. You are my forever support system, Nana." Arsen kemudian kembali mengecup kening Alana, kali ini sedikit lama, ia bahkan memejamkan matanya untuk dapat merasakan perasaannya untuk Alana, terasa penuh dan hangat.

"Kak Arsen kalau misalnya kecewa sama tindakan aku bilang aja ya Kak, aku nggak mau kamu pendam rasa kecewa kamu, sekalian juga untuk aku supaya belajar lebih baik lagi buat kamu."

Arsen mengangguk mendengarnya, "kamu udah cukup kok Na bagi aku, kalau pun jadi lebih baik lagi, jadi lebih baik untuk diri kamu dulu ya Na, baru untuk aku."

Mendengar perkataan Arsen bisa membuat Alana tersenyum lagi, masa bersedihnya sudah berlalu, karena sebenarnya yang membuat Alana sedih bukan karena komentar jahat netizen tapi karena mengkhawatirkan perasaan Arsen, terlalu berasumsi apakah Arsen kecewa pada dirinya atau tidak. Namun melihat Arsen pagi ini yang terlihat baik-baik saja, Alana merasa lega, setidaknya untuk suaminya ia tetap sosok yang baik.

"Good morning everybody!" suara seseorang masuk ke dalam ruang makan tidak membuat Arsen dan Alana melepaskan pelukan mereka, "aduh kenapa ini pagi-pagi udah cosplay jadi Teletubbies?"