1.3 'Sayang'

2.3K 138 20
                                    

Sudah sepuluh menit lamanya Arsen membiarkan Alana memeluknya dengan posisi mereka sedang berdiri di garasi mobil. Padahal Arsen harusnya sudah pergi untuk menuju lokasi tempat shooting promosi filmnya, namun Alana seperti enggan membiarkannya pergi.

"Kamu mau ikut aku aja nggak Na?" tanya Arsen, ia sebenarnya senang-senang saja Alana bersikap seperti ini padanya, namun sekarang waktunya tidak tepat, karena jika dalam sepuluh menit lagi Arsen tidak juga berangkat maka sudah dipastikan ia akan terlambat.

Alana menggeleng, "kamu kenapa harus kerja sih Kak?" tanya Alana, masih enggan melepaskan pelukannya.

Arsen tersenyum mendengar pertanyaan Alana, akhir-akhir ini Alana benar-benar seperti bukan dirinya, karena benar-benar tidak bisa melepas Arsen. Jika itu adalah bawaan bayinya, maka Arsen bersyukur karena dengan begini ia benar-benar merasa bahwa mereka sudah ada di tahap saling menerima.

"Aku sibuk dalam Minggu ini aja kok Na, Minggu depan enggak lagi."

"Minggu depan belum tentu aku begini sama kamu ..." jawab Alana.

"Yaaah, jangan gitu dong Na!" Arsen langsung protes mendengarnya, padahal ia sudah senang jika Alana seperti ini padanya.

"Kamu pulang jam berapa?" tanya Alana, tanpa melihat ke arah Arsen karena posisi kepalanya masih bersandar pada dada Arsen.

"Aku bahkan belum pergi, jadi nggak tahu selesai jam berapa."

"Jangan malam-malam ya," Alana lalu melepaskan pelukannya dari Arsen, kedua tangannya mengusap tangan Arsen, "kamu jangan terlalu capek, rokoknya jangan terlalu kencang, mentang-mentang lagi nggak ada aku nanti kamu ngerokok seenaknya, terus juga makanan dari aku jangan lupa dimakan, kalau nggak habis nggak apa yang penting kamu makan." ujar Alana panjang lebar menyampaikan pesan untuk Arsen.

Arsen mengecup kening Alana, "makasih banyak Na," Arsen menatap lekat-lekat istrinya, "kamu juga lakuin hal-hal yang membuat kamu bahagia ya, sayang ..."

Alana mendongak menatap Arsen, "eh gimana?" tanya Alana, takut salah mendengar kata terakhir yang Arsen ucapkan.

"Lakuin semua hal yang buat kamu bahagia ya, sayang ..." kata Arsen mengulang kalimat sebelumnya.

Mendengar kata terkahir dari ucapan Arsen membuat Alana senyum-senyum, "oke." ungkapnya lengkap dengan jempol, gestur favorit Alana. Padahal sebenarnya ia sedang salah tingkah karena ucapan sayang yang dilontarkan oleh Arsen.

Karena sudah tahu Alana bagaimana, maka Arsen hanya tertawa, ia lalu kembali mencium Alana dimulai dari kening, lalu pelipis, beralih ke kedua pipi Alana hingga diakhiri dengan kecupan di bibir Alana.

"See you soon, sayang." ujar Arsen, mengusap rambut Alana sebelum membuka pintu mobilnya.

Alana balas melambaikan tangan pada Arsen, "fighting!" Alana mengangkat tangan kanannya sebagai ungkapan semangat.

* * *

Arsen baru tiba lima menit sebelum shooting promosi film di salah satu media dimulai, di sana sudah ada beberapa rekannya yang ternyata sudah tiba terlebih dahulu. Setelah kehadiran Arsen barulah tim kreatif memberikan arahan mengenai bagaimana mekanisme video promosi yang akan dibuat.

Video promosi dimulai dari perkenalan semua pemain sekaligus menjelaskan bagaimana karakter yang mereka perankan, setelah itu berbincang mengenai cerita film tersebut dan mengapa penonton harus menonton.

"Dari trailer film Emergency Landing ini kan memperlihatkan perselingkuhan yang terjadi, nah kenapa Kak Pragi percaya peran utama pria ini diberikan kepada Arsen? Soalnya kan image dia selama ini nation husband ya, benar-benar husband-able banget tuh." pertanyaan dari host mendapat sambutan tawa dari para pemain karena adanya ungkapan nation husband yang disematkan netizen untuk Arsen Dharmendra.

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang