Meninggalkan Andaru bersama Mamanya dan mertuanya membuat Alana masih saja merasakan khawatir, bukan karena ia meragukan dua wanita hebat itu. Namun Alana merasa cemas, tanpa sebab.
Setelah memberitahu beberapa hal tentang kebiasaan-kebiasaan Andaru serta bagaimana cara mengatasi jenis-jenis tangisan Andaru. Barulah Alana meringankan kakinya untuk melangkah pergi menyusul Arsen yang sudah lebih dulu mendarat di Bali.
Tadinya Arsen merasa keberatan, namun Alana meyakinkan bahwa naik pesawat sendirian tidak akan membuat ia lantas diculik mafia. Apalagi rangkaian acara pernikahan sahabat suaminya itu memang dimulai sejak pagi hari, sementara Alana baru mendarat sehabis Maghrib.
Tiba di tempat diadakannya resepsi pernikahan, Alana melihat orang-orang yang sudah familiar baginya karena rata-rata mereka berasal dari industri entertainment.
Alana datang bersama Aby, manager Arsen. Ia memaklumi karena sebagai groomsman yang ditugaskan membawa bunga dan memberikan sambutan sebagai perwakilan Deva, Arsen pasti tidak bisa ke mana-mana.
"Kak, orang-orang pada ngeliat aku enggak sih?" Alana berbisik di telinga Aby, hal tersebut membuat bahu Aby bergetar menahan tawa namun tangan Alana segera menepuknya, "bukan karena kepedean tapi ini namanya insting." ujar Alana.
Sejak masuk tadi Alana merasa diawasi, namun ia sebisa mungkin tetap berjalan dengan percaya diri.
"Kamu cantik banget soalnya malam ini, Na." ujar Aby.
Alana lalu menepuk bahu Aby lagi, hal tersebut membuat Aby meringis. "Gue barusan memuji, kok ditabok?" tentu saja kalimat protes langsung Aby utarakan.
"Jangan bohong, tanpa hairspray rambut sisa perjalanan Jakarta Bali ini terlihat lepek, make up seadanya, gaun jahit sendiri dan usianya udah tiga tahun, nah lemak sisa-sisa lahiran Aru kemana-mana." balas Alana mengenai penampilannya yang menurutnya cukup memprihatinkan dibanding tamu undangan lain.
Aby lalu mengajak Alana duduk di salah satu meja yang memang disiapkan untuk Arsen, setelah duduk ia lalu mengamati lagi penampilan Alana, "enggak sememprihatinkan itu kok, cewek cantik mah mau gimana juga tetap cantik, apalagi dibantu inner beauty."
Alana lalu balas menatap dan memperhatikan Aby, "ngomong sama aku, Kakak butuh berapa hari supaya bisa liburan?"
Mendengar itu lantas membuat Aby tertawa, "enggak! Gue memuji tanpa pamrih ya, lagian Kak Arsen udah approved kok cuti dua Minggu bulan depan." kata Aby mengenai tuduhan yang Alana lontarkan.
Pandangan mereka lalu teralih pada barisan Bridesmaids dan groomsman yang berjalan memimpin dua pasang anak manusia yang malam ini menjadi raja dan ratunya.
"Kak Mikha cakep banget ..." Alana bergumam ketika melihat wanita tersebut berjalan dengan gaun pengantinnya, "aura pengantin tu bersinar banget ya memang." ujar Alana menatap Mikha dengan tatapan kagum.
"Jadi ingat kamu pas nikah juga cakep banget." Aby menyahut.
"Ketolong MUA, padahal aslinya wajah-wajah mati segan hidup tak mau." jawab Alana mengenai penampilannya di hari pernikahan, karena semalaman sebelum rangkaian prosesi pernikahan ia benar-benar tidak tertidur dan hanya melamun sambil sesekali meneteskan air mata dan menghela napas.
Aby langsung menatap Alana dengan tatapan yang menurut Alana tatapan penuh rasa kasihan, dengan begitu Alana langsung tersenyum dan menjentikkan jari didepan wajah Aby.
"Itu dulu, sekarang kan udah happy." jawab Alana menampilkan senyum terbaiknya agar Aby tidak perlu menampilkan wajah ibanya.
Kehidupannya sebelum setahun belakangan, Alana selalu disuguhkan oleh orang-orang terdekatnya wajah penuh rasa kagum, wajah penuh rasa bangga, wajah berbahagia atas apa yang Alana lalui dan jalankan. Namun semua berubah ketika ia menikah, meski tidak secara terang-terangan namun Alana tahu beberapa menatapnya dengan iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
Romance"Arsenio Dharmendra dan Alana Dara adalah pasangan paling plot twist yang pernah ada. Ketika nation husband dan nation sweetheart nikah disitulah the real patah hati untuk pemuda-pemudi Indonesia" Itu adalah salah satu cuitan di Twitter yang mendapa...