0.8 His Circle

2K 127 54
                                    

Memasuki usia kehamilan 4 bulan, Alana mulai merasakan hal-hal yang biasa dialami oleh ibu hamil di usia kehamilan yang sama. Namun yang lebih sering adalah Alana kerap merasa sakit pada bagian punggung, pinggul, dan panggul. Menurut perkataan Dokter, ini umumnya terjadi karena perubahan hormon kehamilan mengendurkan ligamen yang menyatukan tulang untuk persiapan persalinan.

Karena hal itu juga Alana merasa ia mulai malas melakukan apapun, jika biasanya ia bisa berlama-lama duduk di depan laptop untuk menulis jurnal atau merampungkan thesisnya, namun kini Alana lebih sering berbaring sambil bermalas-malasan.

Namun ternyata Alana yang mageran malah membuat Arsen khawatir karena ia merasa Alana semakin terlihat anti sosial, maka dari itu jika ada waktu luang Arsen selalu mengajak Alana untuk keluar rumah.

Seperti saat ini, Arsen meminta Alana untuk menemaninya bermain Bisbol dengan teman-temannya yang lain. Jika selebriti lain mungkin banyak yang bermain badminton atau golf, namun circlenya Arsen lebih memilih bermain Bisbol.

"Babybumpnya udah kelihatan ya Na, gemas banget sih kamu hamil gini." Salin yang hari ini juga bergabung dengan Arsen bermain Bisbol tampak gemas ketika Alana datang tadi, "boleh aku pegang nggak?" tanya Salin meminta izin untuk memegang perut Alana.

"Boleh dong Kak." ujar Alana tersenyum melihat Salin yang terlihat senang ketika tangannya menyentuh bagian perut Alana.

"Kalau ngeliat orang hamil gini aku jadi pengen, tapi calonnya mana ya?"

Alana tertawa mendengar perkataan Salin, "semoga segera ya Kak sama yang sekarang."

"Siapa?" tanya Salin kaget, "pasti Arsen nih yang rumpi. Do'ain aja ya Na."

"Aamiin." ujar Alana.

Salin lalu berpamitan untuk ke lapangan ikut bermain, sedangkan Alana memilih duduk di salah satu kursi yang memang tersedia untuk istirahat di sana. Banyak yang ia kenali diantara teman-temannya Arsen, namun karena sekedar kenal maka dari itu Alana lebih memilih diam di tempat saja.

Alana memperhatikan Arsen yang terlihat lincah bermain Bisbol, kadang Alana bingung sebenarnya apa yang tidak bisa Arsen lakukan? Karena ia mampu melakukan apapun, maka dari itu Alana refleks mengusap perutnya sambil berharap agar anak mereka kelak bisa multitalent seperti Ayahnya.

Karena bosan, akhirnya Alana memutuskan untuk bermain handphone saja, membuka Instagram namun tidak memposting apapun adalah jalan yang Alana pilih untuk menghilangkan kebosanannya, ia melihat story teman-teman yang ia follow, beberapa kali mereply story tersebut. Dan inilah salah satu kelebihan Alana, adalah ia mampu membangun dunianya sendiri di tengah-tengah hiruk pikuk sekaligus.

"Nana, mau minum nggak?" seseorang menghampiri Alana sambil membawa dua kaleng minuman.

"Duh, aku nggak minum itu Kak. Sorry ya," jawab Alana menolak, karena minuman yang ditawarkan mengandung bir yang tidak baik jika ia konsumsi.

Pria tersebut lalu menoleh ke arah perut Alana, memang Alana hari ini memakai floral dress bahan sifon dan sepatu model docmart.

"Uuh, i'm sorry Nana." ujarnya menarik kembali minuman kaleng yang sempat ia tawarkan tadi.

"It's okay Kak Deva." jawab Alana tersenyum maklum pada salah satu sahabat suaminya, Alana tahu Arsen punya banyak teman tapi yang benar-benar dekat salah satunya adalah Deva karena selain pernah satu project bersama. Namun mereka juga sering berkumpul bersama.

"Arsen pasti super protektif kan Na?" Deva lalu menarik kursi dan duduk di hadapan Alana sambil meminum minuman kalengnya.

"Banget, tapi itu ngebantu aku sih Kak, soalnya aku orangnya ceroboh." jawab Alana.

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang