Plot Twist

0.2 Gala Premiere

Dua Minggu setelah berita pernikahan yang dianggap paling plot twist oleh netizen Indonesia, kini pertama kalinya Alana dan Arsen tampil bersama dihadapan publik. Menghadiri gala premiere film Arsen terbaru, film yang sudah menyelesaikan shooting sejak satu tahun yang lalu namun baru bisa tayang sekarang.

Tadinya Arsen tidak keberatan jika Alana lebih memilih untuk tidak ikut dan menghabiskan waktunya untuk membaca dan membuat jurnal seperti yang biasa istrinya lakukan jika memiliki waktu luang.

Namun Alana sendiri yang menawarkan untuk ikut, dengan dalih ia rindu datang ke gala premiere film. Namun kini ia merasa sedikit lelah karena wartawan mengerubungi mereka berdua, belum lagi pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar tidak related dengan gala premiere malam ini.

"Kak Arsen, aku capek. Boleh kita pergi aja?" Alana berbisik ke telinga Arsen, merasa tidak nyaman terus-terusan ditanya dan dibidik kamera.

Tanpa mengatakan apapun, Arsen lalu dengan sopan meminta jalan untuk mereka berdua bisa lewat. Ia bahkan berjalan di belakang Alana dengan kedua tangannya berada di sisi kanan dan sisi kiri tangan Alana, agar bisa melindungi istrinya dari orang-orang yang berpotensi untuk mengganggu Alana.

Sementara di belakang Arsen, Abi sang manajer juga berusaha melindungi Arsen dan Alana dari para penggemar yang terus-terusan berusaha meraih mereka berdua. Benar-benar gala premiere malam ini disita oleh kehadiran Arsen dan Alana.

Arsen dan Alana lalu masuk ke dalam ruang VIP yang disediakan untuk para pemain film dan tamu kehormatan lainnya. Kehadiran mereka juga tak luput mengundang atensi yang lain, namun tidak ada yang berusaha mengganggu privasi mereka seperti di luar tadi.

"Aku nggak tahu kalau orang-orang masih aja heboh tentang kita," Alana membuka suara, "padahal kan harusnya biasa aja. Udah lewat dua minggu juga." lanjutnya.

Arsen memberikan air mineral yang telah ia buka tutupnya untuk Alana minum, "maaf ya Na kalau kamu nggak nyaman." ujarnya.

Alana meminum air mineral tersebut, lalu menyerahkannya kepada Arsen yang juga langsung diminum oleh suaminya itu, "Kak Arsen nggak gabung sama yang lain?" tanya Alana, karena ia melihat pemain yang lain bahkan sudah berganti pakaian dengan memakai kaos serupa bertuliskan judul film mereka.

"Kalau aku gabung sama mereka, kamu sama siapa?" tanya Arsen.

"Sama diri aku sendiri," jawab Alana dengan mudahnya, "lagian aku bukan anak TK yang akan nangis kalau ditinggal sendirian Kak. Ya ampun, kamu tuh ya ..." Alana geleng-geleng kepala karena ucapan Arsen yang ia pikir terlalu mengkhawatirkan dirinya.

"Aku panggil Abi aja ya, suruh dia disini sama kamu." Arsen lalu bergegas memanggil manajernya tersebut untuk duduk di sebelah Alana.

Sementara Alana hanya bisa diam dan tidak membantah, hingga kemudian tak berapa lama Abi datang dan duduk di sebelah Alana.

"Kalau ada apa-apa bilang sama Abi ya Na, jangan sungkan. Dia aku gaji juga buat jagain kamu lho." Arsen berpesan kepada Alana sambil mengusap rambut perempuan tersebut, setelah mendapat anggukan dari Alana barulah pria itu bergegas bergabung dengan para pemain yang lain.

Alana menoleh ke arah Abi yang tersenyum menyaksikan interaksi antara bosnya dan istrinya, sebuah interaksi yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Bahkan menyaksikan langsung bagaimana Arsen memperlakukan istrinya, padahal Abi tahu persis bagaimana kisah mereka berdua dimulai.

"Kak Abi kalau mau pergi enggak pa-pa kok, janji nggak bilang ke Kak Arsen." ujar Alana lengkap dengan dua jari yang ia acungkan sebagai tanda perjanjian.

Bukannya menurut, Abi malah tertawa. "Lo tuh lucu banget ya Na, gue nggak masalah kok duduk disini jagain lo."

"Aku nggak enak, takutnya Kak Abi mau gabung sama circle kakak, atau ada meet up sama siapa gitu." jelas Alana.