[DUA]

603 67 0
                                    

Mereka berjalan menuju sisi hutan dan terus mengikuti jalan setapak kecil yang tersedia. Mereka berjalan dengan santai seakan-akan telah hafal dengan kondisi di pinggir hutan ini, lagipula kerajaan sudah mewanti-wanti warga desa untuk jangan pergi ke dalam hutan terlalu jauh karena banyak hal mistis yang membahayakan nyawa, termasuk kabar miring tentang komplotan mahluk hitam besar yang seperti serigala hutan.

Jisung yang terbiasa pergi ke hutan bersama felix tidak pernah merasa mereka dalam bahaya karena hanya bermain di wilayah pinggiran. Lagipula hutan di dalam sana lebih gelap dan hawanya dingin membuat mereka tidak akan nekat menyerahkan nyawa mereka kepada mahluk yang pastinya bersembunyi dengan baik disana.

Kedua orang itu terus berjalan sampai menemukan seorang laki-laki dengan kacamata yang tengah menunduk, seperti sedang berbicara dengan beberapa tumbuhan hutan.

"Seungmin." Jisung memanggilnya membuat laki-laki tersebut menoleh dan menatap kearah kedua temannya dengan pandangan curiga.

"Oke kali ini aku harus mendengar kabar apa lagi?"

"Tidak ada, hanya kabar bodoh bahwa orang tuaku kembali memarahiku seperti biasa. Selebihnya aman"

Felix dan jisung memilih menjatuhkan tubuh mereka di atas tanah yang di tutupi rerumputan hijau segar. Mereka menatap seungmin yang mengangguk mendengar penjelasan jisung dan memilih kembali kepada kegiatan utamanya.

Berteman dengan seungmin yang orang tuanya memiliki rumah di dekat pinggir hutan karena mereka bekerja sebagai tabib desa membuat jisung harus mencari laki-laki itu di kerumunan dedaunan lebat. Biasanya seungmin akan tenggelam bersama tumbuhan hutan untuk mencari obat-obatan herbal seperti apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

Jika jisung menolak untuk meneruskan bisnis orang tuanya, beda lagi dengan seungmin yang senantiasa menerima untuk menjadi tabib desa seperti anggota keluarganya yang lain. Lagipula hidup bersama keluarga tabib dan dibiasakan untuk tenggelam dengan tumbuhan obat cukup menyenangkan untuknya yang lebih suka hidup di kesunyian daripada keramaian di desa.

"Mencari tanaman apa kali ini?"

Seungmin menoleh ke arah felix yang melontarkan pertanyaan. "Tidak ada, hanya iseng mencari tanaman baru yang belum di analisis oleh keluargaku"

"Bukannya kau hampir tau semua jenis tumbuhan di sini? begitu juga dengan manfaatnya"

Seungmin mengangguk. "Ya, maka dari itu sepertinya hari ini aku akan masuk ke hutan"

"Ide bagus. Aku akan ikut"

"Siapa yang mengajak kalian? aku akan pergi sendiri"

Seketika itu juga jisung merengut sebal, ia memajukan bibirnya dan menatap kesal kearah seungmin sedangkan felix hanya bisa tertawa melihat ekspresi jisung. 

Seungmin yang merasa ucapannya tidak salah memilih untuk kembali fokus dengan buku catatan miliknya. Ia harus masuk ke dalam hutan karena kakeknya butuh data baru untuk tanaman obat agar bisa membuat racikan terbaru lagi. Dirinya sebagai yang termuda harus turun tangan karena jika tidak, si tua itu akan nekat ke hutan sendiri dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Hei, tidak ada salahnya kan jika pergi bertiga ke dalam hutan? setidaknya lebih aman dan bisa selesai lebih cepat daripada harus sendirian"

Saran felix tentunya di setujui oleh jisung dengan semangat sedangkan seungmin masih berfikir sejenak. Sebenarnya apa yang dikatakan felix ada benarnya karena pekerjaannya akan lebih ringan dan dirinya bisa selesai lebih cepat tetapi mengingat adanya jisung, si manusia super aktif membuat dirinya akan kerepotan sendiri.

"Baiklah"

Final akhirnya pun seungmin akan menyetujui. Lagipula kalau jisung membuat onar, ia bisa meninggalkan laki-laki itu di hutan sendirian dan biarkan jisung di makan serigala hutan.

Tidak, ucapan seungmin bukanlah keinginan yang sebenarnya kan?

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang