[LIMABELAS]

420 68 1
                                    

Setelah han jisung terjatuh sakit itu membuat karin harus mengungsi dari rumah selama beberapa hari. Gadis itu tinggal di salah satu rumah bibi yang dekat dengannya serta kakanya, mereka sudah menganggap bibi tersebut seperti ibunya sendiri. Selama beberapa hari terlewati, jisung kembali pulih dan karin diperbolehkan kembali oleh minho untuk menjaga laki-laki tersebut.

Tetapi anehnya saat karin pulang dan minho langsung pamit, ia tidak sengaja beberapa kali menangkap bola mata jisung yang berubah tetapi hanya dalam waktu singkat. Awalnya ia merasa bahwa itu halusinasi sesaatnya saja membuat dirinya menepis pemikiran tersebut dari kepalanya.

"Kau sudah membaik?"

Jisung dengan keadaan lesu terduduk di sofa sambil memeluk bantal yang dibawa dari kamar. Hal itu terlihat begitu lucu untuk karin membuat ingin sekali mencubit seluruh wajah jisung tetapi dirinya harus sadar bahwa lawan bicaranya ini tengah sakit.

"Heem, sudah membaik sedikit. Terimakasih telah merawatku karin"

Karin tertawa sejenak. "Senang mendapat ucapan terimakasih dari bibirmu tetapi sayang sekali kata itu bukan untukku tepatnya. Harusnya kau mengucapkan itu saat ada kakaku disini"

"Tunggu. Maksudmu kau tidak merawatku?"

"Iya, selama beberapa hari aku tinggal di rumah bibi yang letaknya tidak jauh dari sini jadi aku tidak ada waktu untuk merawatmu"

"Berarti yang merawatku itu-"

"Tentu saja kak minho"

Setelah meneruskan ucapan jisung, karin langsung beranjak ke kamarnya untuk beristirahat dan meninggalkan jisung yang berfikir keras sambil menahan malu. Ia menaruh kepalanya di atas bantal yang ada dipelukannya sekaligus ingin berteriak kencang akibat merasa bodoh selama beberapa hari ini. Entah laki-laki berwajah dingin itu sudah melihat wajah bodohnya saat sakit berapa kali? Pastinya jisung seperti ingin tenggelam saja di dasar danau.

-

Jisung dengan keadaan yang masih bersemu malu memilih berendam untuk menjernihkan fikiran. Dirinya hanya berharap bahwa minho hanya berjaga tanpa mendatangi kamarnya saat ia mulai demam tinggi lalu merancau yang tidak jelas, bisa bahaya kalau minho sampai meledeknya saat mereka bertemu nanti.

"Haishhh, berhentilah bersikap bodoh han jisung"

Terus merutuki dirinya sendiri adalah pilihan tepat saat ini agar jisung berhenti memikirkan hal tersebut. Seketika dirinya seperti merasa dapat melihat wajah minho dengan ekspresi menyebalkannya itu. Sungguh, hidup berdampingan dengan minho walau tidak selalu bertemu pun bisa membuat jisung emosi terus.

"H-han ji-sung"

Jisung terdiam sejenak. Memandang ke seluruh arah ruangan kamar mandi yang memang di desain tidak terlalu terang, seketika itu juga tubuhnya mulai sedikit terasa panas dan dirinya memilih mengelus tengkuknya karena merinding./

"Apa itu? Siapa disana?"

"H-han ji-sung"

Lagi dan lagi namanya kembali dipanggil oleh suara berat yang sepertinya tidak asing di telinga serta di fikirannya. Matanya tidak berhenti untuk melihat ke sekitar, memastikan siapa pemilik suara tersebut. Pasalnya selama tinggal di rumah ini, ia belum pernah melihat hantu atau diganggu oleh mereka.

"Tunjukan wujudmu sekarang juga! Kau ini mahluk mesum ya? Aku sedang mandi dan berhenti untuk menggangguku"

Menunggu selama beberapa menit dan tidak ada jawaban membuat jisung semakin bergidik ngeri, membayangkan ada hantu yang menggaggunya mulai hari ini. Dengan tergesa-gesa ia beranjak dari bathup lalu membilas tubuhnya sebentar dan meraih handuk untuk menutupi tubuhnya. Ia memilih menyudahi sesi berendamnya karena merasa semakin tidak aman kalau terus berada di kamar mandi yang suasananya mulai tidak nyaman.

"Sial, tidak hanya diganggu oleh werewolf lalu sekarang aku juga di ganggu oleh hantu!"

-

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang