[LIMA]

502 72 3
                                    

Tubuh jisung masih membeku di tempat menatap mahluk besar tersebut. Sebenarnya ini mahluk apa? kalau yang tadi adalah serigala hutan, lalu yang di depannya ini apa? Bahkan tubuh mahluk itu lebih besar dua kali lipat dengan taring panjang yang bisa membunuh mangsanya dalam sekali koyakan.

"Ada apa? kau takut kepadaku?"

Kepala jisung pening karena mahluk itu bahkan bisa berbicara. Ia berharap ini hanyalah mimpi karena dirinya tidur terlalu larut setelah membaca buku fiksi yang dirinya pinjam dari perpustakaan di desa. 

"K-kau ini apa?"

"Menurutmu aku ini apa?"

Mahluk itu mendekat membuat jisung melangkah mundur sampai dirinya tersandung ranting dan mendarat di tanah. Langkah mahluk besar berkaki empat tersebut tidak berhenti bahkan saat ini jarak mereka sangat dekat sehingga jisung bisa mendengar suara nafas beratnya.

Jisung merasa bahwa mahluk itu tengah mengendus bau tubuhnya membuat dirinya memilih memejamkan mata karena takut. Sepertinya ia akan mati hari ini, semoga tuhan selalu melindungi orang tuanya, kakanya, seungmin, felix, dan siapapun yang ia sayangi.

"Bau manusia tidak semenjijikan biasanya. Kenapa engkau wangi?"

Jisung membuka matanya dan mendapati mata kuning itu masih terus menatap tajam kearahnya. "Apa maksudmu?"

"Kau bukan manusia asli? Kau keturunan apa?"

Kepalanya pening dengan rentetan pertanyaan yang tidak ia pahami. Saat ini dirinya berharap mahluk besar itu melepaskannya dan ia akan berlari pulang untuk mematuhi seluruh ucapan orang tuanya. Dirinya juga tidak akan pernah mau menginjakan wilayah hutan lagi.

"T-tolong lepaskan aku"

Mendengar cicitan jisung membuat mahluk itu tertawa kencang dan beberapa menit kemudian kembali melayangkan pandangan tajamnya kearah jisung. Tentunya hal itu membuat jisung membeku.

"Tidak akan. kau sudah menyentuh mahluk sakral tersebut dan harus mempertanggung jawabkannya kepada moon goddess"

Setelah itu mahluk tersebut seperti mencakar kearahnya membuat jisung kehilangan kesadarannya. Entah apa yang terjadi, jisung hanya berharap ini bukanlah awal kesialan yang akan datang di kehidupan miliknya.


-


"Minho, kau menemukan sesuatu?"

Si pemilik nama menggeram kesal ke arah wolf berwarna coklat yang tengah menatap dirinya dengan bingung. Sejujurnya minho tidak berfikir bahwa tepat hari ini dimana ia bertuga menelusuri bagian sisi barat dekat perbatasan, malah menemukan seorang manusia yang bisa dibilang terlihat lucu untuknya.

"Bisa kau diam changbin? Aku membutuhkan bantuan untuk membawa dua mahluk ini ke dalam pack"

Changbin, teman bertugas minho terkejut saat laki-laki itu menyerahkan salah satu mahluk kecil yang penuh dengan darah dan lumpur. Mahluk kecil peranakan wolf yang bercahaya itu adalah mahluk sakral dari mon goddes untuk pack mereka dan tentunya harus di jaga dengan baik.

"Sial, ini perbuatan siapa? Bisa mati kita kalau golden wolf tiada"

"Perbuatan serigala gunung"

"Sudah ku katakan untuk membunuh hewan bodoh itu. Mereka selalu saja melanggar perjanjian"

Mereka berdua berlari dengan perlahan menelusuri hutan menuju pack mereka yang tersembunyi di antara hutan belantara. Disana banyak kaum mereka yang hidup di bawah satu naungan alpha utama yang memiliki kekuasan paling tinggi seperti raja, tentunya juga kekuatannya tidak bisa di tandingi oleh wolf lain karena di dalam pack hanya terdapat satu alpha sebagai pemimpin.

Changbin melirik ke arah pundak minho yang terdapat seorang laki-laki kecil tengah tertidur tenang. "Dia siapa? mate mu kah?"

Minho menggeram kecil. "Mana mungkin mateku manusia? aku menemukannya tengah memegang golden wolf yang penuh luka, akibatnya ia harus ku bawa karena kalau aku lepaskan bisa membahayakan keberadaan kita"

Changbin mengangguk paham, keberadaan manusia yang telah mengetahui tentang mereka cukup menyusahkan karena mereka jadi harus berpindah tempat lagi untuk menghalau usaha-usaha manusia egois agar kaum werewolf mati atau berada di bawah perintah mereka seperti seekor anjing peliharaan.

Anehnya, kenapa minho tidak membunuh manusia itu saja daripada menyulitkan dirinya sendiri untuk membawa manusia itu ke dalam pack? Bisa dibilang minho termasuk wolf yang tidak suka kalau tubuhnya di tunggangi oleh siapapun walau hanya membawa sebuah barang. Ia lebih rela menggunakan tenaga manusia daripada berubah wujud menjadi wolf.



haiii?

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang