[SEPULUH]

433 65 0
                                    

"Karin"

Suara berat yang mengintrupsi membuat mereka berdua menoleh dan mendapati seorang laki-laki dengan tatapan tajamnya tengah berjalan kearah mereka. Entah kenapa jisung masih takut menatap mata itu, matanya mirip dengan mata mahluk yang menemukannya di hutan. 

Ya, nyatanya mereka satu orang yang sama jisung.

"Kak, kau mengejutkan ku. Tumben sekali datang kesini di malam hari, ada keperluan apa?"

Minho menatap adiknya lalu berpindah ke arah laki-laki yang ia temukan di hutan. Minho menelisik jisung dengan mata tajamnya sebelum memutuskan pandangan dan memilih mengusap kepala adik tersayangnya. 

"Tidak ada, hanya ingin melihat kondisimu dan juga sesuatu yang harus aku jaga masih disini atau sudah kabur"

Jisung meneguk ludahnya saat mendengar ucapan minho yang sempat melirik kearahnya dan juga menekankan kata terakhir. Jisung tidak tau kalau minho bisa membaca fikirannya atau tidak tetapi untuk saat ini jisung berharap bahwa laki-laki itu tidak akan pernah bisa membaca fikirannya. Terlalu menyeramkan.

"Aku baik-baik saja dan kak jisung juga tidak kemana-mana"

Minho menoleh kearah jisung dan matanya kembali menelisik semua bagian jisung seakan-akan tengah memeriksa sesuatu. "Jadi namamu jisung?"

"Y-ya"

Jisung tergagap menjawab pertanyaan minho. Dirinya takut karena merasa dalam ancaman bahaya. Lagipula aura minho begitu berbeda dengan adiknya yang terlihat hangat juga terbuka, laki-laki itu terlalu dingin, tertutup, serta mengeluarkan hawa yang kurang mengenakan bagi jisung sendiri.

"Jangan berfikir untuk kabur sampai bulan purnama. Banyak penjaga di sekitar perbatasan, sekali kau terlihat oleh mata tajam mereka maka kau akan habis di cabik oleh salah satunya dan aku tidak akan bertanggung jawab"

Sepertinya hari ini jisung banyak menelan ludahnya secara gugup dan kasar. Ancaman minho lebih menyeramkan dari apapun apalagi mata tajamnya terus menatapnya seperti tengah menelanjangi dirinya padahal kalau di lihat tubuh minho tidak begitu jauh berbeda dengan jisung, hanya laki-laki itu lebih berisi daripada dirinya.

Minho kembali menjatuhkan pandangannya ke arah karin. Mengusap salah satu pipi adiknya karena ia harus pamit untuk kembali ke istana utama. Malam ini ia bertugas menjaga perbatasan timur dengan beberapa wolf yang lain. 

"Aku akan kembali ke istana, tolong jaga manusia ini ya dan ingat selalu kataku tadi siang"

Karin mengangguk dan membiarkan minho berbalik. Minho langsung berubah menjadi lino, wolf kesayangannya dan tentu hal itu membuat jisung terperajat sampai sebagian coklat hangatnya tumpah. Karin hanya bisa tertawa kecil melihat reaksi manusia satu itu.

Kak jisung lucu.

-

Semalaman jisung tidak bisa tidur karena telinganya selalu mendengar suara serigala dimana-mana. Ia akhirnya terjaga sampai menjelang pagi dan baru bisa tertidur saat suara itu mulai hilang secara perlahan makanya jisung baru terbangun saat mendapati karin yang sudah sibuk mondar-mandir di dalam rumah.

"Kau sedang apa?"

Karin menghentikan langkahnya dan melirik ke arah jisung yang baru keluar dari salah satu kamar yang dulunya kamar milik kakanya. "Oh, sudah bangun ternyata. Maaf ya hari ini aku repot karena harus bantu untuk menyiapkan beberapa hal sebelum ritual besok"

"Ritual apa?"

"Ritual malam bulan purnama, memangnya apa lagi? Mon goddess akan datang saat ritual nanti maka dari itu kami harus membuat beberapa jamuan"

Jisung hanya bisa mengangguk walau aslinya dia bingung sekali dengan penjelasan karin yang menurutnya terlalu rumit. entahlah, ia tidak peduli karena saat ini kepalanya pusing akibat sulit tidur semalam.

"Apakah ada yang bisa aku bantu?"

Karin menggeleng. "Tidak perlu, kau duduk saja di meja makan karena aku sudah menyiapkan makanan untukmu. Aku tau kau semalam tidak bisa tidur kan?"

"B-bagaimana kau bisa tau?"

"Apa yang tidak aku tau memangnya ahaha"

Jisung seketika merinding sendiri saat mendengar jawab karin yang terkesan santai tetapi menyeramkan. Nyatanya kakak-adik satu ini memang sama-sama terlihat menyeramkan di satu sisi, Jisung berharap semoga dirinya bisa cepat pulang ke rumah.

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang