[SEMBILANBELAS]

442 74 2
                                    

Hyunjin terus mencoba menenangkan jisung tetapi laki-laki tersebut seperti kerasukan sesuatu sehingga sulit sekali ditaklukan padahal kekuatan hyunjin sebagai tim inti pack cukup besar tetapi saat berhadapan dengan jisung yang seperti ini membuat kekuatan hyunjin itu seakan tidak berguna sama sekali.

Hyunjin menarik tangan jisung membuat jisung menoleh dan hyunjin langsung tercekat menatap jisung yang mengatur nafasnya berat dengan beberapa geraman, bahkan tidak jarang air liur jisung jatuh dari mulutnya. Hyunjin seakan-akan melihat seseorang yang sama sekali tidak di kenalnya. Ada apa dengan han jisung?

Dengan tiba-tiba jisung mencakar tangan hyunjin membuat hyunjin melepaskan genggamannya lalu langsung mengaduh kencang. Banyak darah yang keluar dari tangan hyunjin akibat perbuatan jisung tetapi hyunjin tetap mencoba bangkit untuk kembali manahan jisung sayangnya tenang jisung benar-benar kuat sekali sampai hyunjin terlempar dari tempatnya lalu jatuh menyentuh tanah.

Jisung tanpa aba-aba berlari kedalam hutan sambi terus bergumam seakan-akan mengancam untuk tidak ada yang boleh menyentuhnya atau dia akan menyerang tanpa segan. Tentu tidak ada yang berani setelah melihat hyunjin saja jatuh ke tanah dengan keadaan mengenaskan.

"Hyunjin ada apa?"

Chan diikuti minho serta changbin dan beberapa wolf istana datang menghampiri hyunjin yang darahnya tidak berhenti menetes. Mereka melihat hyunjin dengan pandangan khawatir sedangkan hyunjin malah melirik kearah hutan karena jisung pergi ke sana.

"Han jisung tiba-tiba mengamuk dan matanya berubah biru. Dia menyakiti semua orang serta menghancurkan apapun, bahkan saat aku mencoba untuk menghentikannya maka seketika itu juga dia menyerangku. Kekuatannya seperti seorang alpha yang kehilangan arah"

Chan terduduk di sebelah hyunjin, menatap luka hyunjin yang begitu dalam. "Changbin, kau bawa hyunjin ke istana lalu cari tabib agar bisa cepat ditangani. Lukanya begitu dalam jadi harus cepat dapat pertolong lalu minho pergi ke hutan untuk mencari jisung, aku akan menyusulmu setelah ini"

Tanpa aba-aba mereka menjalankan perintah chan. Minho langsung bergegas berlari ke dalam hutan dengan keadaannya berubah menjadi lino. Minho menggeram sambil mengendus untuk mencium bau jisung, berjalan di dalam hutan tidak tentu arah dan meyakinkan bahwa jisung tidak akan berlari jauh saat ini.

Benar saja, minho menemukan jisung yang meringkuk di salah satu pohon. Dengan cepat minho kembali berubah ke wujud manusia dan mencoba mendekati jisung yang seperti takut sambil mengeluarkan geraman seakan dirinya berada dalam ancaman.

"Hei jisung, ini aku minho. Aku orang yang merawatmu sejak kau disini. Apa kau tidak mengingatku"

Jisung semakin menempel dengan pohon saat minho terus mengulurkan tangannya dan berjalan mendekat untuk menyentuh jisung. Minho sedikit tertegun melihat mata biru jisung seperti seorang anak kecil yang terlihat ketakutan disertai bingung. Pantas jisung menyerang siapa saja karena dirinya merasa dalam bahaya saat ini.

"Jisung ayo pulang, kau lelah dan harus mandi"

Jisung menggeleng dan mencoba menjauhi minho tetapi minho tetap mencoba mendekatinya sampai minho berhasil menyentuh tangan jisung yang seperti menggigil kedinginan.

"Jisung kau akan baik-baik saja selama bersamaku. Jadi ayo kesini, jangan takut"

Jisung seperti mulai percaya walau masih terlihat takut. Tetapi jisung maju meraih uluran tangan minho sehingga minho langsung menarik jisung kedalam pelukannya. Mengusap punggung jisung sambil terus mengucapkan kata-kata tenang agar jisung merasa rileks kembali.

"Shhh, tidak apa-apa. Aku tidak akan menyakitimu sama sekali jadi berhenti untuk merasa terancam ya"

Apa yang dilakukan minho membuat chan yang menatap di belakangnya bersama yang lain langsung terdiam karena melihat jisung sudah mulai tenang saat ini.

"Ayo kembali, aku rasa jisung bisa tenang kalau ada minho"

Setelah kejadian mencegangkan tadi semuanya berkumpul di istana. Saat ini jisung tertidur di salah kamar istana dengan penjagaan penuh serta perawatan dari tabib, takut sewaktu-waktu jisung akan kembali mengamuk seperti tadi.

"Bagaimana ini alpha chan? Sepertinya jisung semakin hilang kendali"

Chan berjalan kesana kemari, tidak menjawab pertanyaan hyunjin yang duduk dengan lemah dan keadaan tangannya di balut untuk menekan pendarahan yang tiada henti. Bersyukur hyunjin begitu kuat sehingga masih bisa beraktivitas.

"Sepertinya apa yang ada di dalam diri jisung mulai keluar karena merasa berada di tempat yang seharusnya"

"Aku khawatir dia semakin berbahaya karena berada di luar kendali seperti ini. Kita harus mengurungnya untuk membuat aman semua orang"

Saran dari salah satu tim inti membuat chan menoleh dan memikirkan saran itu.

"Tidak. Aku tidak setuju apa bila jisung di kurung seperti itu"

Kedatangan minho membuat mereka semua menoleh. Minho seperti tersulut emosi mendengar saran itu karena sejujurnya jisung lepas kendali akibat ketakutan apalagi saat itu jisung seperti menunjukan seseorang yang sangat lain dari sifat aslinya. Seperti bukan jisung yang mereka kenali dulu.

Minho melanjutkan ucapannya. "Saat aku mendekati jisung tadi di hutan dia begitu ketakutan seperti seorang anak kecil yang merasa dalam bahaya sehingga mencelakai siapapun. Tetapi jisung bisa tenang kalau orang-orang di sekitarnya menunjukan rasa nyaman sehingga saat itu juga jisung dapat berubah kembali menjadi jisung yang semestinya"

"Kau yakin minho?"

Minho mengangguk yakin saat mendengar pertanyaan chan. "Aku yakin sekali. Benar-benar yakin karena aku tadi melihatnya langsung serta berinteraksi dengannya"

"Baiklah, aku tidak akan mengurung jisung tetapi dia harus berada disini untuk dapat di pantau dengan mudah sehingga kejadian tadi tidak akan terulang"

Mereka semua mengangguk patuh tanpa ada protes karena merasa pilihan itu lebih tepat daripada membiarkan jisung berkeliaran di pemukiman lalu lepas kendali lagi dan membuat semua orang terluka. Lebih berbahaya dan sulit untuk di hentikan juga, setidaknya disini banyak orang yang dapat menangani jisung.

Changbin datang dengan tergesa-gesa, masuk ke dalam ruangan sambil menjadi pusat perhatian yang lain. "Aku baru saja mengecek semua data jisung setelah dilakukan pemeriksaan ulang oleh tabib"

"Apa hasilnya?"

"Jisung bukan alpha. Dia adalah keturunan omega dengan mata biru"

Semua tercengang, tidak terkecuali hyunjin yang saat ini terluka karena serangan seorang omega. Tidak biasanya alpha akan tumbang di serang oleh omega karena alpha bisa melumpuhkan omega hanya dengan menyebarkan feromon mereka sehingga para omega dapat menjadi lemah saat itu juga. Tetapi anehnya jisung berbeda.

"Kau yakin? Kekuatannya bahkan seperti seorang alpha tadi"

Changbin mengangguk mantap, meyakinkan pertanyaan hyunjin yang sepertinya masih sulit di percaya.

"Jisung adalah keturunan pack purba, dikatakan dalam sejarah bahwa pack purba dalam generasi wolf adalah ras terkuat. Aku baru saja membaca kembali buku tentang ras wolf dan mendapati pack dengan mata biru itu paling ditakuti dulu tetapi mereka menghilang begitu saja karena banyak yang mati akibat perpecahan pendapat sehingga saling serang.

Maka dari itu wajar apabila seorang omega seperti jisung dapat memiliki kekuatan semcam alpha, apalagi sepertinya yang mengendalikan jisung tadi adalah wolfnya yang hampir mati. Di buat mati dengan kejam membuat wolfnya seperti terlihat ketakutan sehingga merasa semua orang adalah ancaman untuknya dan jisung"

Penjelasan changbin membuat mereka terdiam menahan nafas karena tidak menyangka sekuat jisung adalah omega. Bagaimana dengan seorang alpha dari pack purba? Pastinya bisa lebih kuat dari jisung kemana-mana. Mereka semua meneguk ludah karena takut kecuali minho yang seperti berfikir.

"Aku akan mencoba mencari tahu dengan menanyakan kepada jisung apabila dia merasa ada perubahan aneh"

Chan mengangguk dengan perkataan minho. "Tanyakan saat keadaannya sudah membaik dan changbin tetap lanjutkan penelitian tentang jisung karena kita memang harus membangunkan apa yang ada di dalam diri jisung serta alasan kenapa wolf jisung bisa dibuat hampir mati"

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang