[DUAPULUH EMPAT]

489 79 5
                                    

Setelah keadaan membaik, minho mencoba memberitahu perihal peter dan jati diri jisung. Awalnya jisung terkejut tetapi akhirnya bisa menerima keadaannya walau masih belum terbiasa dengan komunikasi bersama peter, wolfnya.

Siang ini jisung sedang berjalan-jalan di taman istana sendirian. Terkurung di dalam kamar adalah hal yang membosankan membuat jisung memilih keluar untuk membunuh rasa bosannya. Seperti sekarang, jisung menatap ke berbagai tumbuhan yang hidup di sana sambil tersenyum. Jisung menyukai tanaman karena mengingatkannya kepada kedua temannya. Dirinya jadi rindu dengan felix ataupun seungmin.

"Sedang apa?"

Jisung menoleh, mendapati minho yang saat ini berdiri di sebelahnya dengan kimono panjang warna hitam. Minho lebih keliatan tampan bila memakai pakaian seperti ini.

"Tidak ada, hanya rindu teman-temanku"

"Kau bisa bertemu mereka saat dinyatakan bahwa peter tidak akan mengancam nyawamu nanti"

"Benarkah?"

Jisung menatap minho dengan pandangan tidak percaya membuat minho berdecak di dalam hati karena gemas sendiri. Ternyata ini sisi jisung yang omega membuat minho takjub karena jisung jarang terlihat seperti ini.

"Iya, tapi butuh waktu jadi tolong bersabar"

Jisung mengangguk cepat. "Terimakasih ya minho"

"Untuk?"

"Menjagaku, tidak membunuhku, serta mengajarkan aku berkomunikasi dengan peter. Awalnya sulit tetapi lama kelamaan menyenangkan, seperti menemukan teman baru"

Minho tersenyum tipis sampai hampir tidak kelihatan. "Tentu, cepat pulih seperti semula ya"

Minho menepuk-nepuk kepala jisung lalu berbalik, meninggalkan jisung yang terpaku di tempat sampai wajahnya hampir terlihat bersemu merah. Sebenarnya ada apa dengan jisung? Perubahan minho yang tidak dingin seperti dulu membuat jisung seperti kikuk sendiri.

"Aku ini kenapa sih"

"Jisung boleh tinggal dan menjadi bagian dari pack kita"

Keputusan chan membuat semua orang di dalam ruangan itu menghela nafas lega. Untuk saat ini peter berhasil di kendalikan dan tidak kembali menyakiti siapapun, itu semua berkat minho yang turun tangan. Tentunya kabar baik ini diterima dengan senang hati oleh siapapun.

Memiliki anggota baru di dalam pack itu menyenangkan apalagi anak-anak kecil di tempat penitipan yang selalu bertanya kemana kak jisung pergi karena sudah berhari-hari tidak pernah datang. Akhirnya pada waktunya jisung kembali, melanjutkan ceritanya yang sempat tertunda waktu itu.

"Maaf ya aku pergi terlalu lama jadi baru menyelesaikan cerita ini sekarang. Aku berharap kalian menyukai dongeng milikku"

"Eum! Kami sangat suka. Kak jisung ayo cerita lagi yang banyak dan jangan pergi terlalu lama"

"Betul"

"Iya kak jisung harus disini"

"Kami sayang kak jisung"

"Kak jisung milik kami semua"

Jisung terenyuh melihat tatapan berbinar yang dilemparkan anak-anak kecil di hadapannya ini tetapi ia teringat akan orang tua serta kedua temannya. Jisung ingin pergi sebentar untuk melepas rindu tetapi jisung juga tidak bisa meninggalkan tempat ini.

Akhirnya setelah sesi bercerita selesai dan anak-anak diminta untuk tidur, jisung menemui chan yang kebetulan sedang berkeliling bersama yang lain termasuk minho. Jisung meminta mereka untuk mengobrol berdua yang tentu di sanggupi oleh si alpha.

"Ada apa jisung?"

"Alpha chan, bolehkah aku pergi untuk menemui ibu dan ayahku?"

Chan mengangguk. "Tentu, tidak ada yang melarang tetapi pergi setelah bulan purnama saja karena siklus purnama akan datang dalam waktu dekat. Aku ingin kau baik-baik saja"

"Pasti. Terimakasih alpha"

"Sama-sama"

Chan menatap kepergian jisung yang melangkah dengan senang kembali masuk ke dalam rumah penitipan anak. Tentunya chan tersenyum melihat jisung yang terlihat bahagia seperti lahir kembali menjadi jisung yang baru. Bahkan kehadiran jisung begitu diterima oleh kaumnya walau jisung sempat merusak dan menyakiti siapapun, setidak itu bisa dijadikan cerita lama.

"Ada apa?"

Chan menatap minho yang berdiri di sebelahnya dengan wajah dingin tetapi penasaran. "Tidak ada"

"Kau tertarik padanya?"

"Siapa?"

"Jisung"

Chan tersenyum geli mendengar pertanyaan minho. Sepertinya mengerjai minho bukanlah hal yang salah karena kesempatan seperti ini akan sulit datang lagi. Chan merasa bahwa minho memiliki ketertarikan kepada jisung tetapi harga diri minho begitu tinggi untuk mengakuinya, kita lihat saja nanti di bulan purnama datang.

"Entah, tetapi jisung memang lucu. Tidak mungkin tidak ada yang menaruh perhatian kepada jisung saat ini juga"

Ucapan chan yang langsung berlalu itu membuat minho berubah lesu. Tidak mungkin minho bersaing dengan ketua pack karena kekuatan mereka berbeda sekali. Minho hanya berharap semoga mon goddess bisa bekerja sama untuk berada di pihak minho.

Iya, minho menaruh perhatian kepada jisung.







Haii

Padahal cuma ga update beberapa hari tapi rasanya kangen kalian. Biasanya ada aja notif yang muncul dari kalian yang komen atau vote.

Kalian apa kabar? Aku harap baik selalu ya. Kali ini aku update give me back lagi seperti biasa dan terimakasih untuk kalian yang mau baca ceritaku.

Mungkin ceritaku belum sebagus cerita yang lain, tapi bakal aku perbaiki terus ke depannya 😀

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang