[EMPAT]

504 70 0
                                    

Kakinya melangkah tanpa memikirkan banyak hal kecuali sebuah mahluk yang mencuri perhatiannya. Jisung dengan tergesa-gesa melompati pembatas hutan dan masuk ke dalam sana untuk mengejar mahluk tersebut, dirinya seperti tidak memikirkan keselamatannya saat ini karena rasa penasaran yang membuncah.

Jisung berjalan kearah mahluk tersebut yang terus berlari sekaligus mengeluarkan cahaya terangnya. Tiba-tiba suara aneh terdengar membuat jisung tersadar dan menatap ke sekelilingnya yang di penuhi pepohonan tinggi berdaun lebat membuat cahaya matahari sedikit kesulitan untuk menembus masuk.

"Sial, ada apa denganku"

Dirinya hendak berbalik karena jaraknya belum jauh dari tempat semula tetapi sebuah suara kembali menyita perhatiannya. Kali ini sebuah lolongan kecil yang menyakitkan membuat dirinya khawatir dan tergerak untuk mencari si sumber suara itu berasal.

Apakah mahluk kecil itu terluka?

Jawabannya tidak ada yang tau. Jisung dengan nekat berjalan ke arah suara tersebut, ia melangkah hati-hati agar tidak terlalu menimbulkan gerakan berisik sampai mendapati suara apa itu. Saat itu juga dirinya terkejut mendapati mahluk bercahaya tadi tengah di serang oleh sebuah serigala hutan membuat si korban meringkik kecil meminta pertolongan.

Jisung melihat ke sekitarnya dan menemukan kayu yang cukup besar. Ia meraih dan berjalan dengan perlahan lalu memukul kencang punggung serigala hutan tersebut membuat mahluk besar itu melepaskan mangsanya, berbalik menatap jisung dengan pandangan tajam.

"Pergi, sana pergi"

Serigala itu berdesis kencang menandakan bahwa jisung dalam bahaya, ia memilih mengubah target mangsanya membuat jisung gemetar sendiri. Sial, dirinya harus apa kalau begini? Apakah memukul serigala itu lagi dapat membuat nyawanya selamat atau malah habis di jadikan santapan siang.

Jisung berniat nekat untuk memukul serigala itu tetapi wajah serigala hutan tersebut seperti terkejut dan takut lalu memilih kabur meninggalkan jisung yang kebingungan saat ini. Bukankah dirinya belum melakukan apapun, lalu kenapa mahluk besar itu malah berlari terlebih dahulu.

Sudahlah, jisung setidaknya bersyukur karena hidupnya masih selamat. Ia memilih menghampiri mahluk kecil yang hampir merenggangkan nyawa. Tangannya dengan gemetar meraih mahluk kecil yang penuh lumpur dan darah menjadi satu. Jisung tidak peduli tentang banyak hal bahkan nyawanya sendiri, rasa penasaran ini lebih besar daripada apapun. Katakanlah ia nekat dari awal karena melangkah melewati batas utama di pintu masuk hutan saja sudah kesalahan besar yang dimana artinya ia membahayakan dirinya sendiri.

Jadi lebih baik sekalian saja, kalaupun ia mati untuk saat ini tanpa orang tuanya tau wujud terakhirnya akan lebih baik. Mereka akan senang saat mengetahui bahwa anak tidak bergunanya ini telah lenyap di makan serigala hutan.

Tiba-tiba sebuah suara tajam menusuk indra pendengarannya membuat jisung gemetar karena suara itu seperti memojokan dirinya saat ini.

"Alangkah baiknya kau meletakan itu. Masuk ke dalam wilayah kami tanpa izin adalah sebuah kesalahan yang masih bisa di maafkan tanpa perlu menebus apapun tetapi menyentuh mahluk suci dengan tangan kotor milik kalian adalah kesalahan yang hanya bisa di bayar oleh nyawa"

Mahluk kecil itu seperti tergelincir dan jatuh kembali ke arah tanah dengan suara lembut. Jisung berbalik untuk melihat darimana suara itu berasal, telinganya berdengung karena suara tersebut seperti menyiksanya dengan perlahan.

Sayangnya saat ini kedua bola matanya membeku mendapati sebuah mahluk besar dengan mata kekuningan tengah menatap ke arahnya tajam dan seakan bersiap untuk menerkamnya kapan saja. Tubuhnya merinding saat matanya menangkap gigi besar dengan beberapa liur yang menetes, membayangkan bagaimana sakitnya di cabik dengan gigi tersebut dan mati di tempat saat itu juga.

"Mahluk menjijikan sepertimu menyentuh sebuah kesucian adalah kesalahan fatal"

Sial, sepertinya dirinya akan mati saat ini juga.

"Ibu, ayah maafkan jiji"

-

visualisasinya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

visualisasinya ya.

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang