[DUAPULUH TIGA]

443 79 4
                                    

Lonceng peringatan berbunyi keras membuat semua orang di pagi buta ini tergesa-gesa untuk bangun karena khawatir, tidak terkecuali minho yang sudah beranjak dari tempatnya sambil menggunakan kimono panjang. Berjalan dengan cepat menuju pusat lonceng itu di bunyikan yaitu, kamar jisung.

"Ada apa?"

Minho bertanya kepada penjaga yang menyalakan lonceng. Penjaga itu memasang wajah lumayan ketakutan membuat minho khawatir terjadi Hal buruk.

"Tuan jisung mulai berontak lagi dan kekuatannya masih sulit di hentikan"

"Sial"

Mereka kecolongan karena peter kembali muncul dan berhasil merusak berbagai barang disekitarnya membuat kamar itu benar-benar seperti kapal pecah. Minho mencoba untuk berjalan dengan hati-hati saat melihat jisung tengah terduduk di sudut kamar dengan wajah bengis serta mata biru langitnya, bahkan air liur mulai menetes dari sudut bibirnya.

Minho terus berjalan dan merasakan geraman jisung membuat minho paham bahwa jisung atau lebih tepatnya peter sedang merasa dalam bahaya.

Biar aku yang ambil alih

Minho terhenti saat lino berucap di kepalanya. Jujur minho ragu apabila wolfnya yang mengambil alih, takut lino hilang kendali karena emosi.

Aku akan baik-baik saja dan memperlakukannya dengan baik

"Kau yakin?"

Sangat yakin. Kau butuh informasi dari peter kan? Aku akan coba mendekatinya karena kami sesama wolf

"Baiklah, kalau sudah mulai dalam mode berbahaya langsung tidur kembali ya. Aku bisa mengatasinya"

Tentu

Mereka berganti posisi dan saat ini tubuh minho sudah diambil alih oleh lino. Mata minho pun berubah menjadi kuning keemasan dengan geraman-geraman kecil. Tentu aura alpha lino berhasil membuat peter semakin merasa terancam tetapi lino sebisa mungkin menahan geramannya dan mengulurkan tangannya kearah peter walau wolf itu terlihat sedikit kebingungan.

"Kau peter kan? Aku lino, kita satu bangsa karena sesama wolf"

Setelah mendengar itu geraman peter malah semakin kencang dan peter memundurkan tubuhnya agar semakin menempel dengan tembok.

Perlahan, dia punya trauma besar sepertinya

Peringatan minho membuat lino mengangguk sekilas. Lino yakin bisa mengambil alih tugas ini untuk membujuk peter berbicara.

"Oke, sepertinya kau waspada denganku ya? Padahal aku tidak berminat untuk melukaimu"

Lino menangkap peter yang mulai tertegun sejenak dengan perkataannya tetapi peter kembali menggeram, merasa harus tetap dalam mode waspada membuat lino menatap ke wolf itu malas.

"Apa aku boleh bicara denganmu sebentar?"

"Ingin tau tentang apa?"

Akhirnya peter berani mengeluarkan suaranya yang memang berbeda dengan jisung, lebih seperti melengking kecil tetapi tajam membuat lino tersenyum puas. "Kenapa kau merusak dan menyakiti semua orang, tidak terkecuali jisung?"

"Kalian semua berbahaya, ingin membunuhku serta jisungie"

Jisungie ya? Nama panggilan yang sangat lucu tetapi fokus minho yang sempat terpecah di dalam tubuh mulai kembali fokus ke arah lino yang masih berkomunikasi dengan peter disana.

"Untuk apa kami ingin membunuhmu sedangkan hadirnya kami disini karena ingin membuatmu bangun kembali dari tidur yang terlalu panjang itu"

"Mana ku tau. Bukan urusanku"

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang