7

772 85 5
                                    

Gk bener sih ini! Punya anak kok durhaka banget sih!!

Beneran deh Inosuke gk jadi diikat Kana, cuma dipeluk aja. Melepas kerinduan walau Kana gk kangen. Oke ini durhaka....

Gk banyak yg dilakuin cuma reunian keluarga sebentar hingga Tomioka dateng dengan estetik sudah mau menebas Kana. Untung Kana sigap! Langsung menahan katana Tomioka dan menghentakkan nya hingga Tomioka terdorong kebelakang.

"Dare da?!" teriak Inosuke terkaget kaget.

"Oni dengan senjata katana dan kipas. Masaka?!" kaget Tomioka dan memasukkan katananya ke dalam sarung.

"Oyakata-sama memintamu untuk datang ke markas." kata Tomioka datar.

"Datar sekali~ Pantas sekali kau tdk memiliki teman sama sekali..." kata Kana ngejek.

Jleb!!

Bagai ratusan panah mengenai jantung Tomioka hingga berdarah.

"Ohh... Apa kata kataku benar? Gomen~ habisnya kau terlihat tdk bersahabat banget sih..." lanjut Kana.

Ternyata emang bener, Tomioka yg denger itu terhenyak sebentar meratapi nasib.
Kana melirik sekitarnya dengan serius. Karena dia merasa diawasi sesuatu entah apa itu...

"Tidak ada siapa siapa disini. Tpi aku merasa diawasi, tdk bukan hanya aku tpi kita semua."

"Selain itu, aku juga yakin bahwa Tomioka merasakan nya juga. Lain dengan Inosuke yg masih Mizunoto, aku yakin dia pasti tdk merasakan apa pun."

Batin Kana sambil melirik Tomioka dan Inosuke bergantian.

Tomioka yg mengetahu bahwa Kana juga merasakan hal ini langsung mengeluarkan Katananya bersamaan dengan Kana yg mengeluarkan kipasnya.

Inosuke? Dia bingung. Ini manusia datar dan iblis mau gelud atau bagaimana?

Kana yg berada di samping kiri Inosuke langsung melempar Inosuke menjauh darinya atau dari tempat ini.

Tepat disaat itu juga ada sebuah patung es muncul. Kana dan Tomioka yg dekat terkena dampak. Itu gk masalah bagi Kana, tpi bagaimana dengan Tomioka? Tenang dia op kok..... Tpi boong.....

"Are? Ada Hashira juga ternyata?"

"Yahh~ padahal aku ingin bermain main dengan wanita cantik itu lhoo~"

Kata orang itu, lebih tepatnya iblis.

"Iblis bulan atas tingkat 2. Hati hati dengannya jika tak ingin cacat sekarang" peringat Kana.

"Dimengerti" Lgi nurut ini gesss..

"Kalau diingat ingat, ojou san disana Tuan mencarimu lho~. Karena aku berbaik hati, aku tdk akan melukaimu ataupun temanmu itu."

"Ditolak"
Kana langsung melesat menyerang Douma dengan senjatanya sekarang aka Kipas. Senjata yg sama dengan Doumba.

Kana yg melesat ke arah Douma berhasil melukai tubuh, wajah dan tangannya. Walaupun itu percuma bagi Douma, karena dia bisa beregenerasi dengan cepat.

"Kau cepat sekali ojou san~, tpi serangan ini tak akan mempan denganku lhooo. Kau harus mengincar leherku jika kau ingat.." kata Douma tersenyum iblis sambil membuka kipasnya dan menutup mulutnya dengan kipas itu agar tetap terlihat slay💅

"Itu memang benar. Tpi bagaimana rasanya terkena racun?" tanya Kana menyeringai yg ada di samping Tomioka langsung.

"Racun?"

Deg!
Deg!
Deg!

Douma yg merasa sakit yg amat sakit. Apakah ini efek serangan dari Kana? Ya siapa yg tau.

"Ohh, kau seharusnya berhati-hati lho. Saat akan bertarung, kau tdk tau musuhmu seperti apa bukan?"

"Mawar hitam ku itu bisa membunuh oni lho~, kalau masih mau hidup cobalah sendiri untuk tdk membuat mawar itu membesar dengan cepat" jelas Kana.

Tomioka yg terkejut, mau mememggal kepala Douma gk jadi. Karena mawar Kana sudah mulai membesar.

"Kira kira mawar itu kok bisa tumbuh sebesar itu dalam 2 menit. Apa jangan jangan, mawar itu memanfaatkan darah?!" batin Tomioka.

Teng!
Teng!
Trng!

Bruk!

Douma menghilang di kegelapan malam beserta dengan suara biwa yg berbunyi.

Kana langsung menutup kembali kipasnya dan melihat sekitar. Apa Inosuke ada? Gk tau.

Inosuke pingsan tdi makanya di rawat Kakushi dulu. Klo enggak bisa kehabisan darah gk lucu woy!!

"Aku harus bertemu seseorang"
Kata Kana lalu menghilang seperti temen yg mau minta contekan dan kita emang gk mau berbagi jawaban.

||𝑊𝑒 𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝑏𝑒 𝑡𝑜𝑔𝑒𝑡ℎ𝑒𝑟'𝐾𝑖𝑚𝑒𝑡𝑠𝑢 𝑁𝑜 𝑦𝑎𝑖𝑏𝑎^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang