16

284 28 0
                                    

"Loh?! Nezuko chan jangan keluar dari sini!" pekik Kana terkejut dengan segala polah Nezuko dimalam hari. Takut kerasukan iblish....

Tapikan ente iblish kwak...._-

"Nezuko...." gumam Tanjirou lelah.

"Btw... Anak babi angkatku kemana?" tanya Kana ke Tanjirou dengan senyuman manis namun tidak dengan batinnya.

"K-Kana san?!" panik Tanjidor karena mencium aroma kemarahan yang pekat dari tubuh Kana.

"E-Etto! Inosuke masih sakit!" bohong Tanjioru.

"Gomen Kana san!" teriak batin Tanjirou dengan wajahnya yang sangat buruk ketika berbohong. Dasar anak baik...

"Tak perlu berbohong lho~"
"Tanjirou itu kalau berbohong kelihatan banget~" lanjut Kana langsung mengusap kepala anak batu itu.

Deg!

"Wahhh! Sepertinya aku sudah tahu dimana babi itu sekarang!"
"Jaa na Tanjirou!" pamit Kana lanjut mencari Inosuke yang ketemu di dapur Kupu-kupu.

Sempat terjadi cek cok sebentar karena Inosuke yang takut dengan aura gelap milik emak angkatnya yang siap membunuh Inosuke.

"Tidak tidak tidak..."
"Seharusnya Inosuke memanggil Kana san itu Okaasan" jelas Tanjirou berusaha menenangkan Inosuke yang kerasukan babi.

"Hah?! Emoh!"
"Dia itu sudah sangat tua! Nenek tua! Kenapa aku harus memanggilnya Ibu?!"

"Hahahaha~"
"Souka...." Kana pundung di pojokan.

"Apa seharusnya kuberikan saja ke iblis lain ya?" gumam Kana yang merasa putus asa.

"Hiii! Buang jauh-jauh pikiran itu Kana san!" teriak Tanjirou frustasi. Mengapa hubungan anak ibu ini sangat sulit sihhh?!!

"Seharusnya kuberikan saja ke Rengoku san agar aku tak susah-susah merawat bayi bodoh itu...." nahhh makin banyak pikiran negatifnya yang menguar dari Kana membuat Tanjirou makin prustasi.

Dan Tanjirou baru sadar....
"Rengoku san?" tanyanya ke Kana yang sudh gak pundung, tpi lagi jewer telinga Inosuke.

"Ahhh~"
"Dulu saat Inosuke masih bayi, dia sempat akan dibawa oleh ayahnya Rengoku san lho~"
"Tapi karena aku ini iblis baik hati, murah senyum, dan tidak pernah berbohong membuat Rengoku san membiarkan ku merawat anak babi ngeselin ini"

"Tapi, Kana san sedang berbohong..."

"Heh..."
"Lupakan itu...." Melepaskan jewerannya dari Inosuke, Kana memberikan dango ke anak yang ia rawat dulu. Melihat makanan enak, Inosuke langsung minggat. Tanpa ucapan terimakasih, sungguh minus attitude.

Melihat Inosuke sudah menjauh dan tak merasakan hawa keberadaan orang lain. Kini Kana menghadap ke Tanjirou menatapnya serius.

"Kalian akan melakukan misi dengan salah satu hashira?" tanya Kana memastikan.

"Etto... Sepertinya benar" jawab Tanjirou kurang yakin. Karena belum ada informasi yang pasti.

"Kana san? Dia terlihat marah dan kesal. Apa aku melakukan kesalahan..?" batin Tanjirou.

Menghela nafas, Kana menatap lagi wajah Tanjirou yang kelihatan kebingungan.
"Bisakah Tanjirou menjaga Inosuke?" tanyanya dengan tersenyum lembut.

"Eh? Tunggu? Kana san akan pergi kemana?"
Tanjirou berpikir keras, melihat senyuman lembut Kana sungguh membuatnya teringat dengan sang ibu yang sudah meninggal. Bukankah Kana san sendiri bisa melindungi Inosuke? Dia akan pergi?

"Aku ingin memfokuskan diri melindungi kuil peninggalan orang tua ku. Setiap beberapa tahun sekali, tempat itu akan ditumbuhi oleh sesuatu yang sangat dicari Muzan."

Padahal bohong...

"Sebenarnya Muzan tak akan bisa mendapatkan nya sih, karena tumbuhan itu hanya ada di siang hari. Tapi untuk memastikan keamanannya, aku harus di kuil"

"Kana san berbohong ya....?🤗" Sungguh Tanjirou....

"Apa Tanjirou tau.. .?"

"Mengetahui tentang apa?" bingung bocah itu.

"Sebenarnya ibumu adalah orang pertama yang tahu tumbuhan itu setelah aku pastinya hahaa! Jika saja Muzan datang dengan baik-baik dan memintanya. Aku yakin, hari ini dia pasti bisa menjadi iblis yang tahan dibawah sinar matahari"

"Tapi sayang sekali~"
"Muzan bodoh sih! Hahahahah" tawa Kana mengejek Muzan.

Mendengar penjelasan itu membuat Tanjirou terkejut. Membayangkan Muzan dapat berjalan dibawah sinar matahari saja sudah membuatnya mual. Untung tumbuhan yang dicari hanya ada di siang hari. Tapi, tumbuhan apa?!

Dengan nada yang serius Kana menatap Tanjirou, "Kita mungkin tak akan bertemu dalam waktu cukup lama"

Wush!

"T-Tunggu?! Kana san!" pekik Tanjirou terkejut karena Kana langsung menghilang dari hadapannya.

Dia beneran iblis kan?!!

Tanjirou benar-benar tak tahu apa yang harus ia lakukan. Melindungi Inosuke? Andai Kana san tau... Sebenarnya, Inosuke lah yang malah menjaga dirinya:)

Meanwhile Kana.... :)

"Anda kesini lagi?" tanya seoarang iblis lain.

"Apa inihh? Yushiro tak menginginkan kehadiran ku?~"

"Hah?! Jangan mengada ada! Tamayo sama sedang tidak ada dirumah! Lebih baik anda pergi saja!" usir Yushiro teriak teriak.

Sial! Teriakannya cukup membuat telinga Kana sakit.

Mengusap usap telinganya yg terasa sakit, Kana mengeluarkan sebuah surat kecil yang berisi...

Kana san...
Lebih baik jika Kana san tinggal di rumah kami. Maaf sebelumnya jika besok saya tidak bisa menyambut, karena ada urusan mendadak...

Tamayo.

Setelah memastikan Yushiro membaca itu, Kana tertawa puas melihat wajah buruk rupa milik bocah pemarah itu. Sungguh menyenangkan melihatnya dengan terpaksa mempersilahkan Kana masuk sambil menggerutu terus.

Gyahahahahah!!!
Kana senang!! 🤗🤗




Lupa dikit gk ngaruh wakk🤗🤗
Jangan jadi pembaca gelap plishh man teman
muah❤💋

||𝑊𝑒 𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝑏𝑒 𝑡𝑜𝑔𝑒𝑡ℎ𝑒𝑟'𝐾𝑖𝑚𝑒𝑡𝑠𝑢 𝑁𝑜 𝑦𝑎𝑖𝑏𝑎^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang