||𝑊𝑒 𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝑏𝑒 𝑡𝑜𝑔𝑒𝑡ℎ𝑒𝑟'𝐾𝑖𝑚𝑒𝑡𝑠𝑢 𝑁𝑜 𝑦𝑎𝑖𝑏𝑎^

20

"Bagaimana ini Kana san? Haganezuka san sepertinya marah denganku" keluh Tanjiro karena tak sengaja menghilangkan pedangnya lagi...

Dan ini entah yang keberapa kalinya Haganezuka ngambek brutal ke Tanjiro. Untungnya Kanamori cukup baik ke Inosuke :)
Yahhh jika Inosuke mengatakan pedang macam apa yang ia inginkan, hingga tak perlu merusaknya seperti waktu itu.

"Dia tidak mungkin marah...."
"Mungkin sedang terjebak macet saja" jelas Kana tak tahu harus mengatakan apa dikala melihat Tanjiro sepertinya sedih.

Lagian salah sndiri malah buang pedang buatan Haganezuka. Udah tau tu orang badmood nya naik turun:)

"Nee Tanjiro..."

Menatap Kana seksama "Hai'k?" Tanjiro memiringkan kepalanya bingung.

"Aku mendapatkan sesuatu yang penting. Kau pasti akan menyukainya haha!" lanjut Kana tertawa.

"A-apa itu?" entah kenapa Tanjiro merasa takut sekarang.

"Lihat!" tunjuk Kana sebuah botol kecil berisi darah.

Tunggu, darah?

"Darah?" bola mata Tanjiro membesar.

"Benar! Ini milik bulan atas ketiga. Kau membutuhkannya bukan?" jahil Kana menaik turunkan alisnya.

"E-etto... Benar.." jawab Tanjiro menundukkan kepalanya.

"Tenang saja, kita berdua mempunyai tujuan yang sama. Dan, sekutu kita juga sama"

"Eh?! Masaka!"

"Hai'k! Tamayo san adalah sahabatku lhoo~"

"Siapa sangka waaak😱" kaget Tanjiro.
Gk, bukan begini seharusnya 🙂.

Ketika sedang asik berbincang dengan Tanjiro mengenai rencana yang ingin dilakukan Tanjiro mengenai darah para iblis yang dekat dengan Muzan, Kana dibuat hampir sekarat part 2 setelah koma sehari.

Grep!

Cengkraman sebuah tangan di kepala Kana, membuat pemilik kepala tersentak dan menoleh patah-patah memastikan bahwa firasat nya salah.

Namun takdir berkata lain...
Orang itu, benar siapa lagi kalo bukan codet sialan yang mulai marah lagi entah apa.

Perasaan dia gak ngambil ohagi miliknya deh...

Ngomong-ngomong soal ohagi, dia tadi gk sengaja ngambil sebiji ohagi kan. Cuma nyoba, siapa tahu berasa kan. Nyatanya enggak sama sekali.

"Oi! Paman ubanan!"
"Apa yang kau lakukan ke Haha-ue ku?!" teriak Inosuke dari luar.

Duh!
Kana terharu (ʘᴗʘ✿)
Tapi....

Mampus!

Masalah bertambah lagi...
Semangat untukmu Kana, kami mendoakan kesehatan jiwa mu.

"Ha?! Berani sekali kau!" geramnya, hingga Sanemi tersadar akan sesuatu.
"T-tunggu, Haha?" kaget Sanemi menatap Kana dan Inosuke bergantian dengan wajah dongo.

Yang benar saja...
Spek bidadari gini, anaknya babi?

Apa yang kupikir kan.. .

Membuang jauh-jauh pikirannya, Sanemi langsung lupa tujuan utamanya mencari iblis perempuan ini.

Melihat Sanemi menghilang ditelan pintu, Kana menatap Inosuke terharu.

"Duhhh! Anak pungutku!" peluknya erat membuat Inosuke membabi buta melepaskan nya. Walaupun sia-sia karena Inosuke sendiri dalam masa pemulihan seperti Zenitsu dkk.

Yahhh hanya tinggal menunggu Tanjiro saja hingga mereka bisa pulih total. Kalau menurut Kana sih 'Selagi bisa jalan berarti kau sehat ehhek!'.

Karena pola pikirnya yang seperti itu, tak jarang ia harus dihadapkan dengan mbak ara ara dengan senyuman manis kripinya.

"K-kana san.... Tolong j-jangan buat aku takut pls...." keluh Tanjiro.

Karena harus mendengar keluh kesah seorang Kana jika menjalankan sebuah misi.

"Aku terlalu plin plan...."
"Padahal sudah terlalu sering membuat gagak Oyakatasama cacat karena tidak bisa terbang kembali, kenapa beliau masih tersenyum budha?"
"Terkadang aku sering berpikir 'daging manusia rasanya bagaimana ya?' tapi setelah mengatakan itu, mulutku langsung sobek ditebas Shinazugawa san..." jelas Kana meraba mulutnya sedikit merinding jika diingat lagi.

Perempatan jidat muncul di dahinya
💢

"Seharusnya saat aku sedang jaya jayanya, kupotong saja jari-jari kazebashira itu" geram Kana mengepalkan salah satu tangannya.

"T-tolong cukup.... Aku tidak kuat..." Tanjiro lelah, ini beneran? Ibu angkat Inosuke modelan ke gini? Pantesan anaknya ikut gila!

"Membicarakan Shinazugawa ya!" seru seseorang dengan semangat 45 walaupun matanya buta sebelah kiri/kanan. Rengoku buta sebelah mana ya?

"R-Rengoku san?!" panik Tanjiro. Apa dia juga mendengar semuanya?!

Yang ghibah siapa, yang panik siapa. Kana sampai heran....

Kalo pemilik nama tahu dan Kana dimutilasi sihh its okay, masih bisa beregenerasi brooo.

"Apa yang membawamu kesini Rengoku san?" tanya Kana bingung.

"Bukankah Anda masih dalam masa pemulihan?" lanjut Kana.

"Tenang saja! Aku sudah pulih, berkat bantuan Kaneko san."

Bantuan apaan? Gwh lupa bro...

Memiringkan kepalanya bingung, Kana menatap Tanjiro meminta penjelasan.

Tanjiro yang super duper peka langsung menjelaskan nya dengan baik hati.

"Kana san membantu Rengoku san beberapa hari lalu. Ketika melawan uppermoon 3" jelas Tanjiro.

"Ahhhhh benar juga"
"Aku melupakan nya^^"
"Gomen^^"