11

628 62 4
                                    

"hei....hei..."
"Hahahaha!!"

"APA YANG KAU LAKUKAN SELAMA INI?!"

APAKAH KAU BERNIAT MEMBUAT MUZAN BISA BERTAHAN DI BAWAH SINAR MATAHARI?!"

"T-Tunggu aku ini dimana?" Batin Kana terkejut dengan tempat dirinya berada.

Tawa bahagia seorang anak tiba-tiba lenyap karena bentakan dari seseorang. Sepertinya itu adalah ayahnya karena suaranya yg terdengar berat.

Kana tidak tau dia itu ada dimana sekarang, tetapi entah kenapa dia bisa melihat seseorang yang merasa takut akan hidupnya sendiri.

Takut akan melangkahkan kakinya ke depan. Dia takut akan disiksa sang ayah, namun apabila dia tidak maju nama keluarganya akan menjadi buruk nantinya.

"Ibu aku tidak mau menjadi penerus kuil itu"
"A-Aku tidak sanggup dengan semua cobaan hidup ini ibu...." Kata sang anak di sebuah makam yang nisannya bertuliskan nama Kaneko Sora .

Kana terkejut saat melihat nama di nisan yang dia lihat tadi. Apakah dia adalah leluhurnya yang dulu? Lalu siapa anak ini? Kuil? Kuil apa yang dia maksud tadi? Lalu kenapa ayah anak ini tau tentang Muzan?

"ARRGGGH AKU MUAK! MAU MAKAN SUSHI ANJINK!!" Teriak Kana frustasi.

Karena rasa frustasinya sendiri, dia akhirnya terbangun dengan easy sekali. Ya soalnya kalo bangun tidur tinggal buka mata kan, hehe...

Beberapa kata yang dipikirkan Kana sekarang yaitu,

"Ini dimana nying? Terakhir kali aku sekarat, kayaknya masih dihutan ya...."

Melihat lihat sekeliling terlebih dahulu, dia tersadar ternyata sudah berada di rumah wisteria.

"What?! wisteria house? Yang bawa watashi kesini siapa anjirr?"

Lalu datanglah seseorang dengan seragam pemburu iblisnya yang err aduhai bohai...
Rambut warna warni, kaos kaki hijau panjang
Yap dia adalah mbak cinta❤️

"Anoo Kaneko san, bagaimana dengan tubuhmu?" Tanya Mitsuri.

"Owalah, yang bawa dia toh ya gak heran kalo watashi udah ada disini. Tenaganya mengerikan..."

"Aku baik baik saja, arigatou karena sudah membawaku kesini" jawab Kana tersenyum.

"Gomen, sebenarnya yang membawa Kaneko san kesini itu Shinazugawa san." Mitsuri.

"Tolong sampaikan terimakasih ku padanya jika bertemu lagi, aku harus segera pergi"

"T-Tapi Kaneko san!" Mitsuri agak berteriak, tapi terlambat. Kana sudah pergi dengan cepat bahkan pintu yang tadinya tidak terbuka sudah terbuka ditambah rambut Mitsuri yang tadinya rapi kini poninya terbalik semua.

"..."

"Sugoii! Kaneko san bisa pergi secepat itu!!" Kata Mitsuri sambil menepuk kedua pipinya yang bersemu.

Ini tandanya dia kagum ye, gak ada maksud tertentu. Genre ni cerita normal ya bukan Yuri🗿

Kana pov...

"Ya ampun! Mbak cinta itu terkadang terlihat imut tapi terkadang seperti orang errr aneh"

"Tunggu jika Iguro mendengar yang kukatakan, aku akan mati sepertinya"

"Aku belum mau mati sebelum jadi manusia normal...."

Meraba raba pinggangnya, Kana merasa ada yang aneh. Tak hanya pinggang bahkan dia juga meraba seluruh tubuhnya dan melihat pakaiannya lagi.

"WTF?! Woi bajuku! Sejak kapan aku memakai seragam pemburu iblis?!!"

"Katana ku kemana jencek?!! Gimana aku mau bunuh oni cok?!" Teriak Kana membahana di tengah hutan siang siang ini.

Nyut!
Nyut!
Nyut!

"Bodoh, aku kan oni jadinya masih ada kenkijutsu hehehe."

Tak masalah selagi ada kenkijutsu hidup pun tenanggg. Tak ada Muzan, hidup manusia pun aman. Waktunya nguli nyari harapan duniawi....

Toh lagian di dunia ini aku gk tau apa apa anjir, ditambah aku hanya mengetahui beberapa tokoh dan masalalu oni tidak banyak dan yang lainnya juga.

Aku gk bisa melakukan apa pun selain berusaha menyelamatkan tokoh penting yang akan mokad. Itupun kalo berhasil, kalo gagal yasudah lah...

Full ngesad...

Prioritas ku adalah, menyelamatkan mbak cinta dan crush nya lalu donat, kupu kupu, dan si bocah amnesia itu atau kusebut kiko aja ya
Mwuehehehehe...

Tapi Arc Mugen Train itu berarti sebentar lagi dong? Aku bisa mengikuti Tanjiro dkk saat akan kesana.

Sebentar harus kupikir dulu, cerita awal mugen train adalah saat dimana Rengoku menjalankan misi dan menyelamatkan seorang bocah dan neneknya dari oni aneh itu bersama dengan rekannya yang sugoi ganteng, tapi minus namanya.

Lebih baik aku ikut dari awal cerita atau tengah tengah cerita dan mengikuti Tanjiro dkk saja ya? Lebih hemat tenaga mungkin....

Lalu.... Ehh tunggu, aku dimana lagi ini?

Kulihat sekeliling terlebih dahulu, aneh apa karena aku sibuk berpikir hingga tidak menyadari kalau aku sudah terlalu jauh dari tujuan utamaku yaitu mencari rumah baru Tamayo. Lantas ini kuil apa?

Heh jangan jangan?!! Gak boleh berfikir buruk dulu, mungkin kuil lama yang tifak terpakai.
Gimana gak negatif thinking, kuil ini bau darah anjirr. Baunya amis banget, pasti orang yg kebanyakan dosa.

Mataku terbelalak melihat seorang kisatsutai terkapar dengan darah dimana mana. Dan naasnya dia sudah tewas karena kepalanya berada di depan pintu sedangkan tubuhnya tergantung di tali atas pintu. Seolah olah menjadi ucapan 'Selamat Datang' bagi kisatsutai lain.

"Ara ara, ada mangsa tersesat."
"Nona, ayo ikut kami..."

Mendengar suara itu dari belakang, sontak aku langsung melihat kebelakang namun...

Jleb!!

Kana end....

"Kau keterlaluan, lihatlah persembahan kita sudah tewas."
"Seharusnya kau memanahnya tepat mengenai bahu atau kakinya saja!"

"Kalau begini cepat buang dia ke tempat biasanya!!"

"Baik Nyonya!"

Siapakah dia? Ada apa dengan semua ini?

Tunggu tahun depan biar tau kelanjutannya hehe...

||𝑊𝑒 𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝑏𝑒 𝑡𝑜𝑔𝑒𝑡ℎ𝑒𝑟'𝐾𝑖𝑚𝑒𝑡𝑠𝑢 𝑁𝑜 𝑦𝑎𝑖𝑏𝑎^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang