14

502 60 1
                                    

Tujuan utama Kana yang tadinya mau njenguk Tanjidor jdi gak jadi gara gara kelakuan orang gila.

"Dasar gila"

Sadar diri kocak, ente itu juga gila anyink....

"Yahh sebenarnya aku hanya penasaran dengan adiknya saja. Oni seperti apa dia, apakah benar tidak memakan manusia?"

"Hmm itu akan terjawab nanti.."

Saat sudah akan sampai di tempat tujuan, Kana malah mendengar suara suara ghaib dari dalam. Ralat suara teriakan membahana hanya karena tidak mau minum obat.

Sungguh Kana yang suka ketenangan langsung iritasi telinganya.

Rasa ingin bunuh manusia pengganggu 📈
Tpi inget gak bisa bunuh manusia 📉

Kriettt!

Suara pintu terbuka dan tampaklah Kana dengan kimono polosnya yang berwarna hitam. Yang menandakan dia malas ganti pakaian....

Karena kedatangannya, membuat semua yang ada disana terkejut. Terutama Tanjiro yang langsung tau bahwa dia itu adalah oni. Berbeda dengan Inosuke yang sudah tahu siapa yang datang dia hanya diam saja.

"Kaneko sama! Apa ada yang anda perlukan?" Tanya Aoi.

"Tak ada yang ku butuhkan Aoi chan. Kau pergi saja dulu dari sini" kata Kana tersenyum.

"Tapi saya harus memastikan bahwa obat ini diminum oleh manusia cerewet ini!"

"Tenang saja, biarkan itu aku yang mengurus. Kau bisa pergi melanjutkan pekerjaan mu Aoi chan"

Sungguh taktik mengusir orang dengan cara tdk elit.

Karena percaya dengan Kana, Aoi langsung pergi dan melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda karena Zenitsu si bocah rambut pirang.

Kana yang tadinya terlihat lemah lembut berubah menjadi wajah wajah galak menatap Zenitsu.

"Hei bocah, cepat minum obatmu atau kau mau kubunuh saja?" kata Kana penuh tekanan.

Karena takut dengan ancaman itu, Zenitsu langsung menghabiskan obatnya tanpa banyak omong.

Tanjiro mulai was was, dia merasakan bahwa orang yang ada di hadapannya ini mukanya banyak sekali. Tak ada niat berbahaya sama sekali tapi dia tetap takut.

"Jadi kau Tanjiro huh?" Tanya Kana.

"H-Hai'k!" Gugup Tanjiro.

"Kudengar kau membawa oni, apakah itu benar?"

Sungguh Tanjiro kesannya kek habis nyolong mangga aja pake diintrogasi segala. Udah cukup kemarin di tindas Hashira lhoo.

Baru saja mau menjawab, Kana malah sudah berada di samping Inosuke dan mengucel ucel topeng babinya.

"Ahahahahahaha!! Kau depresi hanya karena masalah itu? Menggelikan!" Ucap Kana yang membuat Inosuke tambah down parah.

"Anu gomen, Inosuke sedang terpuruk sekarang" Tanjiro yang mau melanjutkan kata katanya langsung terdiam lagi karena tiba tiba Kana sudah menghilang.

"..."

Setan memang.plak/

"Siapa dia tadi Tanjiro?" Tanya Zenitsu bingung.

"Kamu nanyeakkk?!!"

Gg salah!!

"Aku tidak tahu, tpi sepertinya Inosuke tau" jawab Tanjiro sambil melirik Inosuke.

"Siapa tadi? Dari wajahnya memang terlihat seperti orang ramah. Tpi itu hanya seperti topeng"

"Apa jangan jangan dia akan membunuh Nezuko?!"

"Nee Tanjiro, apa kau merasakan hawanya tadi?" tanya Zenitsu.

"Err aku merasakan bahwa dia itu sama seperti Nezuko" jawab Tanjiro.

"Jadi maksudmu, dia itu oni?!" Zenitsu.

"Yaahhh, bukankah Zenitsu bisa merasakan keberadaan iblis dari suaranya?" tanya Tanjiro senyum.

"Ahahaha etto, entah kenapa suaranya seperti manusia biasa"

"Aku tidak merasakan aura iblis darinya" jawab Zenitsu merenung.

"Ini aneh, dia tadi lebih mirip ke manusia daripada oni"

"Apa ini akan lebih buruk?"

Tidak tidak! Tanjiro menepis pemikiran buruknya itu. Sejak kapan dia jadi suudon dengan orang baru? Tpi kalo orangnya seperti Kana wajib suudon sih..

Balik ke Kana yang sudah berada di pasar. Ngapain ke pasar? Yo ndak tau sih. Kana aja juga gk tau ngapain dia kepasar. Taik memang

"Yahh karena sudah berada disini, lebih baik aku ke kedai ramen saja!" Seru Kana sumringah.

Saat mau balik badan, tak sengaja dia menabrak orang hingga dia terjatuh ke bawah. Sungguh Kana akan membanting orang yg menabraknya tadi.

Padahal yang nabrak si Kana...
Ckckck

"Hoi onna! Kalau mau berbalik lihat lihat dulu!" Kata orang yg ditabrak Kana. Karena dia baik makanya ngulurin tangan niatnya mau bantu.

Merasa kenal dengan suara itu, lagi lagi Kana terperangah. Ngapain di setiap jam, menit, detik dia selalu ketemu si maniak ohagi ini?

Menerima tangan Shinazugawa, Kana hanya menghela nafas lelas.

"Kenapa aku selalu bertemu dengan maniak ohagi ini?" Gumam Kana, saking kecilnya Shinazugawa sampai mendelik.

"Apa katamu hah?!"

"Ahaha bukan apa apa kok!" Elak Kana.

Ckckckckkk jodoh atau bukan nihh? Ya gk tau sih awowkwkwkw.

Karena malas meladeni sikap temperamen nya si kang codet, Kana langsung meninggalkan nya disana.

Sampainya disana Kana langsung duduk dan segera memesan apa yang dia butuhkan.

"Paman! Pesan ramen ukuran sedang satu ya!" kata Kana semangat 45.

"Hai'k!" Jawab paman itu.

Tak berselang lama, pesanan yang diminta Kana datang. Kana menikmati makanannya dengan santai tanpa adanya pikiran buruk sama sekali.

Hingga Kana tersadar akan sesuatu.

"Apakah Tamayo san sudah selesai meneliti darahku?" Gumam Kana.

"Apa lebih baik aku berkunjung saja? Tpi aku tidak tau tempat tinggalnya yang baru karena waktu itu"




















Meanwhile di tempat Tamayo berada...

"Ini....." kaget Tamayo setelah selesai mengecek darah milik Kana.

"Ada apa Tamayo sama?" Bingung Yushiro.

"Yushiro, tolong panggil Kana san untuk segera kemari" ucap Tamayo yang langsung di iyakan oleh Yushiro.

Yushiro sedikit bingung dengan apa yang terjadi. Kenapa nona nya bisa sekaget itu?

Tak mau berpikir lebih rumit, dia segera mengirim pesan ke Kana lewat kucingnya.





Balik ke Kana:)

Kana yang baru dapat beberapa suap, dibuat kaget dengan suara kucing di dekat kakinya. Sungguh! Sejak kapan disini ada kucing?

"Hmm? Kucing siapa ini?"

Lihat teliti lagi, kucing ini bukan kucing biasa! Woww!

Lihat! Bahkan dia membawa sebuah pesan untuknya. Surat cinta? Tidak mungkin lahhh.

"Ayo kita lihat isi suratnya...."
"..."


















"Hah?!"

||𝑊𝑒 𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝑏𝑒 𝑡𝑜𝑔𝑒𝑡ℎ𝑒𝑟'𝐾𝑖𝑚𝑒𝑡𝑠𝑢 𝑁𝑜 𝑦𝑎𝑖𝑏𝑎^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang