Part 9 : It's You

985 127 14
                                        

Sebelum nanti malam melakukan acara penutupan, siang ini aktivitas makrab adalah jam bebas agar mereka bisa menghabiskan waktu dengan mahasiswa lain. Tentu saja karna tujuan makrab adalah untuk mendekatkan mahasiswa baru terhadap satu sama lain. Ada beberapa orang yang menghabiskan waktu dengan berenang, bermain voli kaki, atau games-games lain yang mereka buat sendiri dengan kelas lainnya.

Disaat semua orang tengah bergembira dengan aktivitasnya, terdapat sosok laki-laki yang masih tertidur nyaman di sofa ruang santai. Suara teriakan yang semakin kencang dari luar itu membuat Jaemin menggeliat dalam tidurnya, nampak mulai terbangun.

"Oi Na Jaemin! Mimpi Indah kah kau sampai tidak bangun? Sudah siang ini!"

Jeno, sahabat akrab Jaemin itu kini duduk diujung sofa, menepuk pantat Jaemin gemas. "Iya aku tau kau habis berudaan semalam di hutan, terus tidur juga harus banget berduaan tuh?"

Jaemin yang baru terbangun dari itu menatap Jeno dengan mata sipit yang belum sepenuhnya terbuka. "Apaan sih?"

"Nih, lihat saja sendiri."

Jeno memperlihatkan foto yang berada di layar handphone kepada Jaemin yang masih bersandar. Mata yang tadinya masih setengah terpejam itu kini terbuka lebar, Jaemin terbelakak. Terbangun kaget.

"Siapa ini yang foto?!"

Jaemin berusaha merebut handphone tersebut dari tangan Jeno, namun belum sampai pada tujuannya Jenopun menarik kembali dan menyembunyikan handphone dibelakang badannya.

"Eits, mau ngapain? Mau buru-buru dikirim ke handphonemu? Sudah dikirimkan kok ke grup panitia."

"HAH?!"

"Pertanda baik dong sudah ada kesempan gini?" tanya Jeno sambil memainkan alis matanya, bermaksud menggoda Jaemin.

Jaemin yang nampak tidak peduli dengan ucapan Jeno ini justru menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, seperti mencari seseorang "Winter, Winter mana? Dia baik-baik aja kan tapi?"

"Calm down bro, tenang-tenang. Dia baik-baik aja, dia lagi sama Karina kok."

"Dia pasti malu karna diledekin kan?"

Jeno nampak berpikir. "Hhmmm, aku tidak tau kau sebudek apa ketika tidur, padahal tadi disini Winter diledekin habis-habisan, maka dari itu Karina sedang menemaninya. Mungkin sekarang sudah mulai tenang dan bisa bermain bersama teman-temannya di depan."

"Astaga..." ucap Jaemin sambil mengusap wajahnya kasar.

"Lagian kenapa kau bisa tidur bareng sih?"

Jaemin mengacak-acak rambutnya lalu memikirkan kenapa semalam ia bisa tidur berdampingan dengan Winter.

Jaemin memasuki Villa dengan lelah. Ia sebelumnya membersikan kaki beserta lukanya, Jaemin memutuskan untuk beranjak ke dapur. Setelah berkeliling mengelilingi hutan, ia merasa tenaganya terkuras habis. Ia merasa lelah, haus dan lapar. Benar-benar seperti gelandangan yang menelusuri kota tanpa makan seharian. Jaemin memutuskan untuk mengambil gelas dan menuangkan air yang berada di wadah dalam kulkas, lalu meneguk minuman tersebut. Jakun Jaemin nampak naik turun ketika air itu membasahi tenggorokannya yang kering. Astaga. Rasanya lega sekali. Jaemin merasa puas ketika ia bisa menghilangkan dahaganya.

Jaemin lalu meletakkan kembali wadah minuman itu ke dalam kulkas, ketika matanya menelusuri dapur untuk mencari makanan, tiba-tiba ia menangkap seseorang yang tengah tidur di sofa ruang santai yang tidak jauh dari dapur. Jaemin berjalan menghampiri sofa tersebut dan mendapati Winter yang sedang tetidur dengan pulas.

Ia terdiam sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di ujung sofa. Matanya menatap Winter dengan teliti. Bisa dilihat wajah Winter yang sembab sehabis menangis tadi, napasnya terdengar pelan, dan bibir Winter yang sedikit terbuka. Sudut bibir Jaemin terangkat saat melihat wajah Winter yang nampak lelah namun dapat tertidur dengan damai.

DIVE INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang