Part 30 : The Night Before ...

209 13 0
                                        

Para anggota bem yang juga menjabat sebagai panitia ulang tahun fakultas seni tari itu sedang bekerja sama untuk dekorasi acara yang akan di selenggarakan sabtu ini. Jaemin terutama, yang diminta bertanggung jawab penuh untuk dekorasi nampak sangat sibuk. Sedari tadi ia mengecek layout panggung, stand konsumsi, bahkan perintilan seperti hiasan balon dan conffeti juga harus dalam ceklis pengecekannya.

"Nanti sorot lampunya dibuat sedikit menguning ya, terus untuk dua lampu disana, tolong dipastikan bisa mengarah ke tengah panggung," ucap Jaemin mengarahkan ke vendor lightning.

"Sunbaenim.."

Jaemin menoleh, tersenyum mendapati Winter menghampirinya. "Oh? Winter-ah? Kenapa kau di sini? Bukannya seharusnya kau latihan?"

Winter tidak menjawab, ia mengulurkan sesuatu kepada Jaemin. Jaemin melirik benda tersebut, sebuah koyo dan minuman isotonik.

"Ini.. apa?" tanya Jaemin tidak mengerti.

"Untukmu sunbae."

Jawaban singkat Winter semakin membuat Jaemin menyeritkan kedua alisnya.

"Kemarin saat kau antar aku pulang, kau selalu memijat bahu dan lehermu. Nampaknya lehermu sakit karena tertidur di tempat karoke," jelas Winter. "Kau tidak boleh sakit sunbae, apalagi kau yang paling bertanggung jawab untuk acara ini."

Jaemin tentu saja tidak bisa menahan senyum. Winter berarti sudah memaafkannya kah?

Tangan Jaemin lantas menerimanya. "Gumawo Winter-ah."

Winter mengangguk pelan, yang tanpa Jaemin sadari, Winter juga sedang menahan senyumnya.

"Ah, persiapanmu bagaimana? Sudah aman semua?" tanya Jaemin kemudian.

"Hmm, hanya kostum yang belum sunbae. Tapi Karina eonni ingin menyewakan kostum untukku."

Jaemin mengangguk. "Kau jadi pakai lagu apa? Jangan lupa dikirimkan satu hari sebelumnya ke soundman ya. Atau boleh lewat aku saja, nanti aku kordinasikan ke mereka."

"Winter-ah!" Winter dan Jaemin refleks menoleh saat Karina memanggil.

Karina datang menghampiri sambil membawa beberapa baju yang dilapisi plastik putih transparan.

"Ternyata kau disini. Aku cariin kamu kemana-mana," ucap Karina lalu memberikan baju tersebut kepada Winter. "Ini, aku udah bawain beberapa pilihan, kau coba dulu ya."

Winter menerimanya. "Gumawo eonni."

Karina nampak menimang sambil melihat baju itu. "Yang hitam kayanya cocok dengan konsepmu."

Jaemin mendengar itu ikut melirik.

"Iya, itu bagus, kau cobalah Winter-ah," ujarnya menimbrung.

Winter mengangkat sedikit baju tersebut agar ia bisa melihat lebih jelas. Melihat detail satu persatu. Dress hitam pendek selutut, dengan bagian atas yang didesign dengan drapping tanpa lengan. Di bagian pinggang pun diberi aksesoris mutiara yang menjuntai seperti kalung yang melingkar indah. Memang gaun ini nampak cantik sekali.

"Aku ke toilet dulu untuk coba bajunya ya eonni, sunbaenim."

Jaemin mengangguk memberi izin.

"Mau aku temani?" tawar Karina.

"Tidak perlu eonni." Winter menjawab dengan senyuman sebelum pergi melangkah.

"Nampaknya kau sudah baikan ya dengan Winter?" Karina bertanya saat keheningan diantara ia dan Jaemin tercipta setelah Winter menjauh.

Jaemin menoleh, menghelah napas sebentar. "Ya, begitulah." Matanya kini melirik koyo dan isotonik pemberian Winter. "Aku tidak tau dia sudah memaafkan aku atau belum, tapi untungnya dia juga sudah mau berbicara lagi denganku."

DIVE INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang