Jam menunjukkan pukul 09.45 pagi, Jaemin yang baru sampai di kampusnya itu bergegas berjalan dengan cepat untuk sampai di kelas pada jam kedua. Saat langkahnya melalui koridor ruang Bem ia meliat Winter tengah asik berbincang dengan Karina di depan ruang tersebut, ntah apa yang ia katakan, tapi Jaemin terpana akan senyum yang tidak terlepas dari wajah Winter.
Winter yang sadar akan kehadiran Jaemin membulatkan matanya kaget, refleks ia berpamitan dengan Karina dan bergegas meninggalkan tempatnya. Jaemin yang melihat Winter menjauh itu mengelah napas sambil memejamkan mata. Ini sudah dua minggu sejak kejadian makrab kemarin, setiap Winter melihat Jaemin ia selalu menghindar, bahkan Jaemin merasa apakah dia seperti kotoran yang selalu Winter jauhi.
Karina yang bingung akan hal itu menoleh pada Jaemin yang masih berdiam diri ditempatnya. "Ada apa sih oppa? Kenapa Winter kabur begitu setelah melihat mu?"
"Aku tidak tau," jawab Jaemin seadanya.
"Mungkin dia masih malu karena kejadian waktu itu kali."
Jaemin berdecak sebal. "Ini gara-gara Jisung! kalau anak itu tidak mengirimkan foto tersebut ke grup panitia, ini tidak akan terjadi seperti ini!"
Karina terkekeh pelan melihat Jaemin merajuk seperti anak kecil. "Sudahlah oppa. Oh ya, nanti sore jangan lupa rapat ya. Kita persiapkan pemilihan ketua Bem baru, sudah waktunya ganti periode."
Jaemin hanya mengangguk kecil sebelum ia kembali melangkahkan kakinya. Ia tidak bisa memikirkan apapun untuk persiapan rapat nanti, otaknya terlalu dipenuhi akan sikap Winter bekalangan ini.
Bahkan sampai kelas hari ini yang mencapai 3 SKS pun tidak bisa menghilangkan Winter dari isi pikiran Jaemin. Tangan Jaemin sibuk mencoret-coret buku catatannya, menggambar asal, menulis dengan asal, otaknya kini berputar bagaimana caranya ia bisa dekat kembali dengan Winter. Malam pendakian kemarin sudah bisa mengembalikan Winter kepadanya, tapi gara-gara ulah Jisung lah yang membuat ini semua jadi berantakan.
Jaemin seketika memberhentikan tangannya ketika mendapatkan ide cemerlang. Ia langsung merapihkan buku2nya, berdiri, dan berjalan meninggalkan kelas.
Dosen yang sedang mengajar itu memanggil Jaemin saat berada diambang pintu.
"Kau mau kemana? Jam mengajar saya belum selesai."
"Saya mau mengulang saja semester depan Saem," Jawab Jaemin santai sambil meninggalkan kelas.
"YA! Kembali kau!"
Tidak apa aku mengulang semester depan, asal aku bisa sekelas dan bisa dekat denganmu, Winter-ah.
~Dive into You~
"Ya, kau tau ada rumor baru di panitia makrab kemarin?"
"Ahh, mahasiswi baru yang tidur dengan Jaemin sunbaenim?"
"Astaga aku tidak percaya dengan itu, bukannya itu editan ya?"
"Itu foto asli! kemarin dia yang dikabarkan hilang itu sampai semua orang mengkhawatirkannya. Dan dia ditemukan oleh Jaemin sunbae."
"Loh, bukannya dia yang dipilih sebagai wakil divisi acara? Seharusnya dia yang bersama Mark Sunbae kan?"
"Seharusnya dia hapal rutenya kan? kenapa kemarin dia menghilang?"
"ya ya ya, jangan-jangan dia sengaja agar dikhawatirkan?"
"Ouusshh merinding sekali aku dengarnya, bisa-bisannya mahasiswi baru seperti itu?"
"Mentang-mentang cantik, suara bagus dan disenangi oleh namja jadi seperti itu, ouuhh."
"Aish mana dia ada dua mata kuliah yang satu kelas denganku, menyebalkan!"
Ketiga perempuan yang berada di depan kaca rias toilet itu asik bergosip tanpa mereka sadari bahwa orang yang sedang mereka gosipi itu berada di salah satu bilik toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVE INTO YOU
RomanceJAEMIN X WINTER Pertemuan pertama Jaemin, senior di fakultas seni dan tari dengan mahasiswa baru bernama Winter, membuat ia ingin selalu melindungi gadis ini. Bahkan, ia juga meminta seseorang untuk memata-matai Winter agar ia bisa tau kabar dari ga...
