Part 1: Prepare

3.2K 192 12
                                    

Suara bising motor kini memenuhi area kampus Seoul University. Motor Ducati Panigale yang menciptakan kebisingan itu terpakir indah di tempat bertuliskan >250cc . Tak lama, seorang namja melepas helm dan mengacak-acak rambutnya, sedikit memperbaiki penampilannya agar tetap keren.

"Jaemin-ah!"

Namja itu menoleh saat seseorang memanggilnya. "Oh, Jeno-ya!" Ia mengulurkan tangan, bermaksud untuk mengajak tos salah satu temannya itu.

"Kau ikut rapat ospek tidak nanti sore?" kini mereka berdua berjalan dari arah koridor menuju ruang kelasnya.

"Aih, aku lupa ada rapat. Sial, kenapa harus aku yang jadi koordinator lapangan sih? Dan apa itu ketua Komisi Disiplin? Memangnya mukaku galak? Ah, mungkin wajahku yang terlalu tampan untuk memikat Wanita, benar kan?"

"Ya, ya! Berenti dengan khayalanmu sekarang!" keluh jeno mendengar kenarsisan Jaemin. "Kau lihat, bulu tanganku sampai merinding, astaga menggelikkan."

Jaemin lantas merangkul Jeno dan membisikkan kata-kata yang semakin membuat jeno merasa geli.

Jaemin lantas merangkul Jeno dan membisikkan kata-kata yang semakin membuat jeno merasa geli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini sehabis kelas, Jaemin ingin sekali kabur dari rapat ospek fakultasnya. Ia sudah berjalan cepat ke arah parkiran, bersiap untuk mengendarai motornya tapi terhenti ketika seseorang menarik tasnya.

"Oh, hyung?!" Jaemin menoleh kaget saat mengetahui seniornya yang menarik tasnya.

"Wae? Mau kemana kau Na Jaemin?"

"Aniya Hyung, aku ingin memindahkan motor. Kita rapat di auditorium kampus, benar kan?" Jaemin membuat alasan.

"Ingin dipindahkan kemana? Kau tau disana tidak ada tempat parkir untuk pacarmu ini kan?" sindir Mark, senior yang menahan Jaemin itu sambil menunjuk motor kesayangan Jaemin dengan dagunya.

"Ne, Ne Hyung. Hari ini aku menuruti perintah ketua pelaksa untuk ikut rapat deh."

"Baiklah, ku tunggu lima menit. Jika kau diabsen tidak datang, aku beri sanksi dari jabatanmu di BEM."

"Hyung!"

Jaemin mengendus sebal saat Mark pergi begitu saja. "Aish, jinja!"

Sudah mendekati hari dimana ospek tiba, Jaemin beserta panitia lainnya tengah sibuk menghabiskan waktu mengenai persiapan ospek. Jaemin yang ditugaskan menjadi kordinator lapangan dan juga komisi disiplin ini sibuk mempersiapkan sistimatika kegiatan ospek selama di lapangan. Ia berjalan jauh menerka kegiatan di lapangan atau di auditorium nanti.

Jaemin menidurkan diri di auditorium yang beralaskan karpet, merasa Lelah dan bosan karena seharian beraktifitas tiada henti. Sebuah bayangan tibat-tiba menutup cahaya lampu yang menerangi wajahnya.

"Jaemin-ah."

"Oh, Lia-ssi." Jaemin yang terkejut itu bangun dari tidurnya, mendudukan dirinya dengan bersila. "Ada apa?"

DIVE INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang