Part 24 : That Guy

124 21 5
                                    

Motor Jaemin pagi ini sudah terpakir persis di depan lobi apartemen Winter. Hari ini, Jaemin sudah janji untuk berangkat bersama ke kampus dengan gadis pujaan hatinya. Kebetulan mereka ada kelas pagi hari ini, dan Jaemin berinisiatif untuk menjemput agar bisa berangkat bersama.

Jaemin yang biasanya tidak bersemangat karena senin pagi membuatnya mengantuk, kini ia menyiapkan senyum terbaik saat Winter turun menghampirinya.

"Sudah siap?"

Winter menganggukan kepalanya. Ia juga tidak kalah semangat dari Jaemin.

"Ayo." Jaemin mempersilahkan Winter naik ke motornya setelah ia naik lebih dulu. Memberikan helm kepada Winter, lalu menjalankan motornya.

*

Jaemin membawa motor itu memasuki halaman fakuktas. Setelah memasuki gerbang kampus, semua mata tertuju padanya. Jaemin tau ia sangat keren saat membawa motor, dan dia sudah terbisa jika semua orang melihat ke arahnya. Namun pagi ini, tatapan mata itu terfokus ke arah belakang Jaemin. Dimana Winter yang duduk dibonceng sebagai penumpang.

Termasuk Mark, ia baru saja keluar dari mobil. Matanya menatap Jaemin yang melintas di depan mobilnya menuju parkiran motor. Kedua mata Mark masih belum terlepas dari mereka berdua, terlebih ketika Jaemin membenarkan rambut Winter yang berantakan selepas memakai Helm.

Jaemin dan Winter berjalan beriringan memasuki lobi fakultas, membuat Mark juga melangkah mengikuti mereka berdua. Ada rasa kesal di dalam hati Mark melihat mereka sudah nampak akrab sekarang.

"Jja, kau masuk ya. Nanti mata kuliah Kim Ssaem kan? Dia disiplin banget soalnya," ucap Jaemin ketika sudah berada di depan kelas Winter.

"Ne sunbaenim," jawab Winter sambil tersenyum riang.

"Yasudah, aku juga ke kelas ya."

"Aah, sunbenim," cegah Winter saat Jaemin ingin melangkahkan kakinya. "Chankkaman."

Dahi Jaemin berkerut bingung. "Waeyo?"

Winter tidak menjawab, ia hanya mengeluarkan sebuah kotak bekal dari tasnya. "Ini untukmu sarapan sunbae." ucapnya sambil memberikan kotak bekal itu kepada Jaemin. "Aku membuatnya dulu tadi."

Jaemin menerimanya "Wah, apa ini?"

"Aku hanya membuat sandwich, semoga kau suka ya sunbae."

"Apapun yang kau buat aku pasti suka," jawab Jaemin dengan tersenyum. "Terima kasih ya."

Winter mengangguk membalas senyuman itu.

Setelah berpamitan dan melambaikan tangan, Jaemin melangkahkan kaki untuk menuju kelasnya. Sedangakn Winter, masih mengamati punggung Jaemin yang berjalan dengan langkah gagah, menunggu pria itu benar-benar menghilang dari pandangannya. Tidak mau menyi-nyiakan kesempatan untuk menatap Jaemin walaupun dari belakang.

"Halo Winter."

Winter membalikan badan saat seseorang menyapa. Ia mendapati Mark kini berdiri dibelakangnya. "Oh, annyeong sunbae."

Mark mengalihkan pandangannya dari bayangan Jaemin yang sudah menghilang di ujung koridor. "Tadi bareng Jaemin?"

"Ne sunbae. Jaemin sunbaenim menjemputku tadi."

Mark terdiam lalu ngangguk pelan. Ah, sudah anter jemput rupanya.

"Hmm yasudah, kau masuk kelas ya. Jangan lupa nanti sore akan ada rapat."

Winter mengangguk. "Ne sunbae. Aku masuk dulu ya."

Mark menghembuskan napasnya kasar begitu Winter sudah masuk kelas. Pagi ini ia sudah dibuat kesal oleh Jaemin. Merasa tidak terima bahwa anak itu kini sudah lebih unggul darinya.

DIVE INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang