Part 22: All Day Long

198 23 8
                                    

Setelah makan siang, Jaemin dan Winter akhirnya kembali ke kampus. Mereka berdua berjalan beriringan dari parkiran hingga sekarang sudah sampai di depan ruang kelas Winter. Walaupun memang agak risih selama di lobby dan di lorong kampus banyak yang memperhatikan mereka, tapi Winter kini sudah bisa menahan diri dan tidak menjaga jarak lagi.

Winter sudah resmi kemarin menjadi sekertaris Jaemin, membuat ia lebih berani ketika sedang berdua dengan Jaemin. Walaupun nantinya tetap ada yang membicarakam, toh minimal mereka tidak memandang Winter genit karna berduaan dengan primadona kampus ini. Mungkin bisa jadi ada yang sedang didiskusikan kan?

Kalau Jaemin? Jaemin tentu saja tidak peduli. Ia malah senang jika menajdi pusat perhatian.

"Winter-ah," panggil Jaemin sebelum Winter masuk ke dalam kelas. "hari ini kau kelas sampai jam berapa?"

Winter melirik jam tangan yang melingkar pada lengannya. "Hmm hari ini aku ada kelas sampai sore sunbaenim. Ada apa?"

"Nanti pulang aku antar ya."

Jaemin menduga gadis itu akan bepikir atau menolak ajakan pertama, tapi Winter dengan cepat
merespon dan mengangguk, mengiyakan. "Ne sunbaenim."

Jaemin tersenyum mendengar jawaban Winter. Ntah kenapa hal sekecil ini membuat kemajuan untuk Jaemin. Tentu saja, ajakan pulang yang Jaemin pikir akan di tolak, kini malah diterima dengan cepat.

Tangan Jaemin pun terulur mengusap kepala Winter karena gemas. "Jja, kau masuk kelas sana."

"Ne sunbae," jawab Winter masih dengan senyumnya. "Kau juga, sunbaenim."

Jaemin mengangguk sambil melambaikan tangan kepada Winter yang masuk ke dalam kelasnya.

***

Sudah dua SKS dilalui Winter pada matakuliah siang ini, dan hanya sisa satu SKS lagi yang harus ia jalani. Jujur saja, Winter sudah sangat bosan dan mengantuk. Bukankah dosen ini seharusnya tau jika kemampuan siswa mendengarkan itu rata-rata hanya 20 menit di awal? Seharusnya dosen itu biasa memberikan cara belajar yang efektif, tidak mendongeng selama nyaris tiga jam begini.

Suara dosen itu sudah tidak bisa dicerna oleh Winter. Tangannya tergerak bebas menggambar abstrak pada buku catatannya. Layar ponselnya yang diletakan di atas meja tiba-tiba menyala, sebuah pesan masuk menyita perhatiannya.

Kedua bola mata Winter membulat sempurna saat tau Jaemin lah yang mengirimkan pesan. Ia membuka dan membaca pesan itu lalu terkekeh pelan.

Jaemin bukannya hanya mengirimkan pesan, tapi juga mengirimkan foto selfienya. Astaga lucu sekali. Pikir Winter. Baru saja ia ingin mengetik, satu pesan baru dari Jaemin kembali muncul.

 Baru saja ia ingin mengetik, satu pesan baru dari Jaemin kembali muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dengan senyum Winter membalas chat jaemin. dan hanya beberapa hitungan detik Jaemin langsung kembali membalas pesannya.

 dan hanya beberapa hitungan detik Jaemin langsung kembali membalas pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIVE INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang