Sudah sekitar setengah jam Winter berkutat bersama laptopnya dengan layar yang memunculkan office word yang masih kosong melompong. Ia masih di perpustakaan dan sedari tadi diantara dia dan Jaemin dihadapannya hanya tercipta keheningan.
Yang seharusnya berdiskusi memengenai persyaratan calon anggota departemen kominfo, Winter justru hanya mengutuk dalam hati karna Jaemin terdiam. Astaga, Winter juga bingung harus memulai dari mana.
Winter melirik lelaki yang ada di depannya, dan kembali mendapati Jaemin tengah memperhatikannya sambil tersenyum jail. Winter bersumpah akan menyumpal mulut Jaemin karna Winter sebal sekali melihat senyum jail itu. kan jadi salah tingkah tau!
Winter menenggelamkan wajahnya di atas meja sebentar sebelum akhirnya berbicara. "Ani ... Sunbaenim.. kapan kita mulai untuk pembahasannya?"
"Sedaritadi kan?" tanya Jaemin masih dengan senyum jail yang menghiasi di wajahnya.
"Tapi, aku tidak tau kandidat apa yang kau inginkan," keluh Winter frustasi.
"Kau cantik sekali hari ini, ditambah pipi meronamu masih belum menghilang tuh." Bukannya membahas soal kriteria, Jaemin justru semakin menggoda Winter.
Blush~
Semburan apa lagi ini? Yang ada Winter bisa gila menahan malu yang tidak ada habisnya.
"Sunbaenim .. berhenti untuk menggodaku sebelum aku menutup laptop ini dan pergi sekarang juga."
Jaemin yang mendengar itu terkejut panik lalu akhirnya bangkit. "Iya iya, baiklah. Kita mulai serius sekarang." Jaemin kini berjalan dan duduk disamping Winter. Jaemin juga takut kalau Winter benar-benar kabur darinya.
"Kita ambil requirement umum saja dulu, sisanya baru nanti aku tambah sesuai departemen kita."
Winter akhirnya menggerakan jarinya untuk berselancar di internet mencari requirement anggota bem. Selama Winter mencari, Jaemin yang duduk disampingnya juga hanya terdiam dan masih memperhatikannya. Winter sangat bisa melihat dari sudut matanya, arah tatapan Jaemin bukan ke arah laptop tapi persis ke arah dirinya.
"Sunbaenim," Winter menghentikan aktivitasnya, menoleh ke arah Jaemin. Jaemin ternyata meletakkan kepalanya diatas meja, melihat ke arah Winter masih dengan senyum jailnya yang tidak bisa hilang. "Aku boleh meminta izin kah?"
Jaemin mengangkat kepalanya, menatapnya bingung. "Kenapa? Kau mau ke toilet?"
Winter menggeleng pelan. "Bukan sunbaenim, tapi aku mau meminta izin ke Mark sunbaenim agar pindah divisi."
"Apa maksudnya?" tanya Jaemin bingung. Ia benar-benar tidak mengerti maksud Winter.
"Aku, aku tidak cocok sepertinya di Kominfo. Aku tidak ada basic apapun di sini sunbaenim,"
Jaemin mengusap wajahnya. Kenapa tiba-tiba Winter malah jadi ingin pindah divisi? Bukannya sudah bagus di sini berdua bersama Jaemin?
Jaemin menghelah napasnya. haah, tidak tau kah Winter seberapa kerasnya Jaemin melawan Mark untuk meminta Winter masuk ke dalam departemennya?
"Tidak bisa," jawab Jaemin tiba-tiba.
"Kenapa? Bukannya Mark sunbae yang bilang kalau bisa merubah divisi?"
"Kata siapa?" tanya Jaemin agak keras. Winter sedikit terkejut dengan nada Jaemin yang sedikit naik. Ya ampun bukannya orang barusan bersikap jail? Kenapa tiba-tiba menjadi kesal? Setelah dipikir-pikir dan melihat kebelakang, Winter mengerti dan yakin bahwa sebenarnya Jaemin memiliki banyak kepribadian.
"Tadi, Mark sunbae bilang ..."
"Tidak," potong Jaemin cepat. "tidak ada, tidak ada yang bilang."
"Tapi Mark sunbae loh yang bilang .."
![](https://img.wattpad.com/cover/291413503-288-k774155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVE INTO YOU
RomanceJAEMIN X WINTER Pertemuan pertama Jaemin, senior di fakultas seni dan tari dengan mahasiswa baru bernama Winter, membuat ia ingin selalu melindungi gadis ini. Bahkan, ia juga meminta seseorang untuk memata-matai Winter agar ia bisa tau kabar dari ga...