Alicia terlihat sangat sibuk membaca beberapa buku sembari sesekali melihat kearah luar jendela. Beberapa tukang kebun sedikit sibuk menata taman hari ini dan bahkan Paman Harris terlihat sibuk mengkordinir para pelayan agar berkerja dengan cepat.
"Cuaca sedang cerah hari ini. Apa Nona tidak ingin keluar?" tanya seorang pelayan perempuan ramah. Wanita itu bernama Emmy, seorang pelayan yang ditugaskan untuk selalu mengawasi Alicia semenjak ia berada di dalam istana. Alicia tersenyum dan menoleh menatap Emmy yang sedari tadi sibuk menuangkan teko berisi teh pada cangkir bermotif bunga didepannya.
"Aku ingin menunggu Max sebentar." Alicia lalu menyesap cangkir berisi teh dengan perlahan. "Apa hari ini akan ada acara di istana? Mengapa Paman Harris terlihat begitu sibuk?" tanya Alicia penasaran.
Emmy hanya terkekeh. "Besok malam akan ada acara istimewa dan ini rahasia."
Alicia terlihat antusias dan sedikit mendekat kearah Emmy. "Sungguh? Acara apa? Mengapa tidak ada yang memberitahuku? Tolong beritahu aku, Emmy," pinta Alicia sedikit memelas karena sepertinya Emmy sama sekali tak ingin memberitahukan perihal pesta besok malam pada Alicia.
Pangeran Max berkata pada Emmy untuk merahasiakan acara besok malam karena pria itu ingin memberikan kejutan pada Alicia. Max berniat melamar Alicia besok malam di hadapan semua orang dan sudah jelas ini semua harus di rahasiakan dari Alicia.
Emmy hanya menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan pekerjaannya mengelap sisi jendela yang berdebu. "Aku sudah berjanji pada Pangeran akan merahasiakan ini dari anda, Nona."
Alicia berdecak. "Ayolah. Max sedang tak ada disini. Aku berjanji tidak akan memberitahunya. Ayolah, Emmy. Aku mohon, sekali ini saja," pinta Alicia seperti mendesak Emmy membongkar acara besok malam.
Emmy hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum jahil. "Tidak akan aku beritahu." Emmy lalu meluruskan punggungnya dan menghadap kearah pintu saat ia mendengar seseorang membuka pintu.
"Selamat siang Pangeran."
Max hanya tersenyum dan mengangguk pada Emmy dan memberikan isyarat agar wanita itu meninggalkan perpustakaan sebentar. Emmy yang paham langsung meninggalkan Alicia dan Max berdua di perpustakaan.
Dengan wajah kesal Alicia menghampiri Max. "Beritahu padaku besok malam akan ada acara apa? Mengapa semua tidak ada yang memberitahuku? Termasuk, kau!" Tanya Alicia sembari menunjuk wajah Max.
"Rahasia."
Alicia kembali berdecak. "Kau ingin aku mati penasaran, hah!? Beritahu aku sekarang atau aku akan marah."
Max terlihat berpikir sebentar. "Aku tidak mau memberitahu mu sekalipun kau memohon."
Alicia terlihat tambah kesal melihat ekspresi Max yang mengejek. "Baiklah, biar aku cara tau sendiri. Aku akan bertanya pada Paman Harris..."
Belum sempat Alicia menyelesaikan perkataannya, Max terlihat memeluk pinggang Alicia erat. "Aku sudah mengatakannya kalau ini rahasia. Kenapa kau sangat keras kepala, hah!?" tanya Max sembari memejamkan matanya di tengkuk leher Alicia.
"Tapi aku penasaran. Kenapa kalian sangat suka merahasiakan sesuatu dariku? Bagaimana kalau seandainya besok aku mati. Apa kau ingin aku mati penasaran!?"
Max lalu melonggarkan pelukannya. "Jangan bicara seperti itu. Aku akan gila jika kau mati. Kita bahkan belum menikah dan jangan pernah berpikir untuk pergi, paham?"
Alicia hanya berdehem. "Aku tidak akan meninggalkanmu pangeran tampan," jawab Alicia sembari mencubit dua pipi Max.
Max hanya terkekeh. "Aku sudah menyiapkan hadiah untuk mu hari ini, tapi sebelumnya kau harus memejamku matamu. Bagaimana? Apa kau setuju?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAR OF THRONES [REVISI] [TAMAT]
Historical FictionMaximilian Sebastian Ronan, ia seorang calon raja yang sebentar lagi akan naik takhta setelah dirinya menikah. Namun, kejadian tak diinginkan terjadi padanya. Kekasihnya dinyatakan hilang sehari sebelum acara pertunangan mereka. Bernama lengkap Alic...