Seorang pelayan wanita terlihat sibuk membenarkan selimut seorang gadis yang sudah dari seminggu lalu terbaring di atas kasur tanpa sedikitpun menunjukkan tanda tanda akan terbangun.
"Sampai kapan kita akan menyimpan gadis itu disini? Apa kau tau ini sudah hampir seminggu kita merawatnya, tapi aku sama sekali tidak melihat ada tanda tanda ia akan terbangun?" tanya seorang pria yang sedari tadi sibuk membaca buku di kursi yang tak jauh dari kasur miliknya.
"Sepertinya ini karena kamarmu yang kurang pencahayaan dari sinar matahari, Nolan," sahut pelayan itu seperti sedang menyindir Nolan dari kejauhan. "Kapan kau akan mengubah dekorasi kamar ini sedikit lebih terang?" tanya pelayan itu.
Pelayanan wanita itu bernama Merida, ketua pelayan wanita yang sudah tiga puluh tahun bekerja di kerajaan Tarrent. Bukan hal yang mengejutkan jika Merida kerap kali menyindir Nolan karena wanita itu memang sudah sangat lama bekerja disana.
Ia ditugaskan untuk menjaga Nolan semasa kecil dan bahkan Merida yang membantu Ratu Laura melahirkan karena keduanya memang berteman akrab saat Ratu Laura-Ibu Nolan- menjadi pelayan di kerajaan Tarrent.
"Pindahkan saja ia ke kamarmu. Aku lelah jika harus tidur di sofa sepanjang malam. Lagipula kita sama sekali tidak mengenalnya dan bagaimana bisa kalian meletakkan gadis asing itu di kasurku."
Ken hanya tersenyum. "Karena sepertinya gadis ini pembawa keberkahan untuk kerajaan kita. Bukankah Maleficent mengatakan jika kau akan bertemu dengan seorang gadis yang akan menjadi penyembuh bagi kutukan mu?"
Ken terlihat sibuk menyalakan lilin aroma terapi agar ruangan bernuansa gelap itu tidak terlihat suram. Bahkan ia sudah membenarkan lampu kamar Nolan agar setidaknya ada sedikit pencahayaan pada kamar suram itu.
"Aku sudah mengatakannya berulang kali. Aku tidak suka ada cahaya didalam kamarku dan mengapa kau malah membenarkan lampu itu, hah!?" tanya Nolan tak suka. Ia lalu menutup kuat buku di tangannya dan meletakkannya asal.
"Jika sampai esok ia masih tak bangun juga. Lebih baik kubur saja dia hidup- hidup di belakang istana," perintah Nolan ketus. Ia lebih memilih pergi daripada harus berdebat panjang lebar dengan Merida dan Ken.
"Segera carikan Nolan seorang istri agar ia tidak sentimental seperti itu. Kalau sampai Nona cantik ini serangan jantung karena terkejut bagaimana? Apa dia mau bertanggung jawab?" tanya Merida sembari membenarkan anak rambut gadis yang sedari tadi ada diatas kasur.
Ken masih sibuk mengencangkan bola lampu yang berada di samping kasur. "Jika aku mencarikannya seorang istri. Apa kau yakin istrinya akan betah dengan sikap sentimental pria sepertinya? Lagipula belum sempat mereka menikah, gadis itu akan menjadi batu."
Merida lalu duduk ditepi kasur. "Kapan kutukan itu akan menghilang? Aku sungguh kasihan pada Nolan, ia sama sekali tidak memiliki teman dan selalu menyendiri."
"Aku pikir memasukannya ke akademi akan membuatnya berubah. Tapi siapa sangka ia malah menjadi semakin tertutup." Sorot mata Merida tak hentinya menatap gadis bernama Alicia yang tengah berbaring di atas kasur yang sudah seminggu kemarin tak kunjung terbangun juga.
"Aku akan menamainya Anne. Bukankah sangat cocok dengannya? Gadis cantik, anggun pemberian dari Tuhan." Tanya Merida mengusap lembut puncak tangan Alicia.
"Untuk apa kau memberikannya nama? Saat ia terbangun nanti. Kita akan segera mengetahui namanya dan Nolan mengatakan akan segera mengembalikan gadis ini ke asalnya," ujar Ken sembari menepuk nepuk pahanya yang kotor karena debu dari lampu yang baru saja ia perbaiki.
Merida menatap Ken tajam. "Memangnya kenapa jika aku memberinya nama? Apa kau tak senang, Ken!!"
Merida tau kalau Ken masih sangatlah muda karena tahun ini pria itu menginjak usia 23 tahun sedangkan Nolan 25 tahun. Dua bujangan tampan dari kerajaan Tarrent itu memang seperti anak kecil yang terus saja bertumbuh menjadi pria dewasa. Tapi sayangnya, otak keduanya sama sekali tak berkembang. Batin Merida.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAR OF THRONES [REVISI] [TAMAT]
أدب تاريخيMaximilian Sebastian Ronan, ia seorang calon raja yang sebentar lagi akan naik takhta setelah dirinya menikah. Namun, kejadian tak diinginkan terjadi padanya. Kekasihnya dinyatakan hilang sehari sebelum acara pertunangan mereka. Bernama lengkap Alic...