41.

128 15 0
                                    

Anne sungguh tak tenang dalam tidurnya kali ini. Ia nampak gelisah dan sedari tadi hanya membolak-balikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri sembari berusaha memejamkan matanya, tapi tetap saja Anne sama sekali tidak bisa tertidur.

Ia terlalu memikirkan banyak hal hari ini. Mulai dari Pangeran Max, Nolan, Valeria dan mereka semua yang terlibat dalam perang dingin yang konon katanya akan berlangsung sebentar lagi.

Tadi Anne tanpa sengaja mendengar kalau Tuan Edgar dan Tuan Donald sungguh berniat mengambil alih Calestia dengan cara memporak-porandakan wilayah itu. Ia bahkan mengatakan akan membuat Raja Ronan bertekuk lutut padanya.

Anne hanya heran, mengapa di dunia ini sungguh ada orang licik seperti itu?

Anne lalu beranjak bangun dari ranjangnya dan berjalan perlahan menuju sebuah meja yang menghadap ke jendela. Malam ini, Anne sepertinya lebih memilih membaca beberapa buku saja ketimbang ia harus tidur dengan perasaan gelisah.

Buku bacaan kali ini tak jauh dari cerita negeri seribu naga yang selalu menjadi misteri di hidup Anne. Ia hanya begitu penasaran, kira-kira seperti apa negeri itu? Apa sungguh hanya tersisa dua naga saja?

Tak lupa, Anne juga membuka buku catatan milik Ratu Laura hanya sekedar membaca lembar yang belum sempat Anne baca.

Anne kembali takjub dengan lukisan bunga keabadian yang ada dalam buku catatan Ratu Laura. Anne baru tau kalau bunga keabadian tidak selalu mekar setiap harinya. Bunga itu hanya akan mekar jika terkena sinar bulan merah setelah gerhana terjadi.

"Berapa lama durasi gerhana bulan?" gumam Anne bertanya-tanya. Ia kembali membuka buku tebal di hadapannya dan segera mencarinya.

Rata rata gerhana bulan paling lama adalah 5 jam dan itu artinya, Anne tidak punya waktu banyak sebelum sang naga terbangun dari tidur. Anne lalu melihat jam dinding yang hampir menunjukkan pukul 12 malam. Apa Nolan sudah tidur?

******

Derapan kaki Nolan terdengar memecah kesunyian lorong lorong gelap di istana Tarrent. Lorong menuju perpustakaan istana sangatlah gelap dan sengaja tidak di berikan penerangan agar tidak ada orang yang berani kemari. Terletak di paling belakang istana membuat siapapun tidak pernah terpikirkan untuk pergi kesana.

Sinar bulan malam ini terlihat bersinar begitu terang membuat beberapa suluran tanaman terlihat merambat pada gagang pintu.

Nolan membuka pintu perlahan dan tidak sepenuhnya menutup pintu itu. Ia lalu menyalakan lampu lentera yang ada di belakang pintu. Saat lampu itu menyala kalian pasti akan terkejut melihat beberapa jejeran patung manusia tertata rapi di ruangan itu.

Sudah lebih dari 17 tahun keluarga kerajaan terkena kutukan Maleficent. Wanita itu yang membuat seluruh kerajaan Tarrent menjadi patung batu seperti ini.

Nolan melangkah kakinya mendekati patung seorang wanita yang sangat amat ia rindukan. Ia menyentuh lembut wajah wanita itu tanpa sedikitpun merasa takut.

"Apa ibu baik-baik saja?" tanya Nolan. Pria itu lalu membuka topeng hitam miliknya. "Ini Nolan, Bu. Apa ibu baik-baik saja disini?"

Tak ada jawaban apapun kecuali suara desiran angin yang keluar masuk dari ventilasi perpustakaan.

Nolan meletakkan lampu lentera dan memeluk patung ibunya. "Aku merindukan mu, Bu. Apa kutukan ini menyiksamu?"

WAR OF THRONES [REVISI] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang