PROLOG.

851 68 12
                                    

Hyy assalamualaikum👋
Aku bikin cerita bru dlu yaa soalnya yg alfauzan blom ada ide wkwk..
Jangan lupa vote and komen yaa!

Bissmillahirrahmanirahim..
.
.
.
.
.
.
.
Ok lanjut...

Lahir lah seorang bayi laki laki yg sangat tampan bernama alvaro dirgantara..

16 tahun kemudian..

Seorang remaja laki laki bernama alvaro ia sedang duduk termenung membasahi hujan agar kesedihannya tak terlihat sedikitpun karna tetesan air hujan.tiba tiba air hujan itu berhenti seketika alvaropun menaiki kepalanya dan melihat kenapa air hujan itu berhenti!.

"Payung?"gumam alvaro

Yaps!air hujan itu tidak turun membasahinya karna remaja laki laki yg sering disebut ridho dirgantara kaka tersayang alvaro,ia datang membawa payung karna melihat sang adik sedang termenung sedih di taman yg tengah hujan deras.

"Dekk?"sapa ridho

"Sedang apa kamu hujan hujan gini?"tanya ridho dengan lembut

Seorang remaja laki laki berumur 16 tahun itu hanya terdiam sedih tak menjawab pertanyaan dari sang kaka

"Sudahlah jangan bersedih kaka tau dengan perasaan kamu"ucap ridho mengusap ngusap punggung alvaro

"Kak"ucap alvaro dengan suara seraknya itu

"Kenapa?"tanya ridho

"Al gak tahan sama semua ini kak,al pengen ngerasain kebahagiaan"ucap alvaro menahan

Ridho hanya manarik nafasnya lalu dibuang secara perlahan.

"Jikapun al bisa memilih,al lebih memilih untuk tidak dilahirkan kak"ucap alvaro

"Stttt...kok ngomongnya gitu!kaka gak suka ya kalo kamu ngomong kayak gitu lagi"bentak ridho yg membuat alvaro terdiam

"Maaf"ucap ridho

"Dekk sudahlah jangan seperti ini dong kaka yakin kok setiap ujian yg allah beri ke kamu pasti akan ada kebahagiaan ntah itu kapan"ucap ridho

"Tapi kapan kak!al udha gak tahan hiks.."ucap alvaro

"Al sering dibully disekolah dan juga dirumah lantas buat apa al dilahirkan!"ucap alvaro

"Sudahlah yuk kita pulang nanti kamu masuk angin lohh"ucap ridho

"Tapi kak-"ucap alvaro terpotong

"Ayok"ucap ridho

Alvaro mengangguk dan segera masuk ke rumahnya..

Setelah masuk kerumah...
Alvaro dan ridho melihat orang tuanya yg sedang bersiap siap diruang tamu seperti ingin pergi ke kantor,al pun berusaha untuk berbicara

"Mah"ucap alvaro

"Hmm"ucap inne yg sedang membereskan perlengkapannya ke dalam tas

Dendam Abadi(END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang