CHAPTER 27.

228 38 7
                                    

"Oke,meeting kali ini selesai silahkan kalian bubar"titah ananda seraya menutupkan laptop miliknya.

***

"Mau ngomong apa,pah?"tanya andre.

"Jadi gini,papah itu punya pekerjaan lain selain jadi manager ananda nah kamu tenang saja tidak usah khawatir kita gk bakalan jatuh miskin kok."pak chandra

"Tapi sekarang yg lebih kaya itu al,lho pah bukan andre lagi."andre

"Sudah kamu tenang aja,biar itu jadi urusan papah"pak chandra

"Oke, fine!."andre

"Oh ya besok kamu sudah mulai sekolah di sekolah baru bukan sekolah milik papah lagi."pak chandra

"Serah!."andre beranjak menujui tangga menghampiri para teman2nya disana.

Brakk...

Sontak!netra rezanka beserta naufal membulat kaget seraya mengusap ngusap dadanya yg kedatangan andre dengan mendobrak pintu yg keras.

"Anjr!, pelan pelan napa ndre, kaget gue untung kagak jantungan."rezanka

"Lo kenapa sih ndre?"tanya naufal.

"Arghh!...lu pada tau gak sih?! gue besok harus pindah sekolah"pekik andre

"Yahh...gk seru dong kalo kagak ada lo"rezanka

"Bener"naufal.

"Ini semua gara2 si al brengsek itu!serasa gue pengen membuat al makin menderita tapi gimana!"pekik andre  tangannya menarik ujung rambut surai hitam dengan keras.

"Gue punya ide"rezanka.

"Paan?"tanya andre.

"Sini gue bisikin"rezanka mulai mendekat ke arah kedua teman temannya semua kedua tangannya saling merangkul pundak hingga berbentuk bulat.

Beberapa menit...

"Ide bagus!"andre

"Pinter juga ya lu."andre

"Iya dong siapa dulu rezanka gitu lhoo"rezanka.

"Iya deh sipaling pinter"naufal.

***

Keesokan harinya.
Dipagi hari yg cerah menyejukkan,dengan suara yg cukup ramai di luar seperti ayam berkokok kendaraan melintas dijalan raya dan burung bertebangan,seseorang kini sedang bersiap siap memakai dasi di lehernya,serta mengancingkan jas sekolah berwarna hitam di tengah2.tidak lupa untuk selalu memakai jam tangan dilengan kirinya.setelah siap dirinya langsung saja berangkat, menggandong tas hitam sebelah lengan.

Sesampai di sekolah,langkah kakinya berjalan menuju koridor sekolah dengan memasangkan muka datar seraya tak mempedulikan perkataan2 para ciwi ciwi yg sedaritadi memujinya.dirinya hanya melontarkan senyuman tipis dan kembali berjalan.

"Al..!"

Kepalanya menoleh ke arah sumber suara yg memanggil namanya.

"Alisya?."ucapnya pelan.

"Why?."singkat al

"Eum...nih buat,lo."alisya memberikan 1 coklat silverqueen kepada al.

"Buat gue?."tanya al

"Iya,buat lo hehe..."

"Dengerin gue, seharusnya yg ngasih coklat itu laki laki ke perempuan bukan malah sebaliknya lisya,dan juga.stop ngasih gue makanan ataupun barang, gue gak minta dan gue juga gak mau ngerepotin lo."ujar al

Dendam Abadi(END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang