Cairan berwarna bening turuh ke kelopak mata al dengan perlahan,ia hanya bisa menunduk dan menangis bersedu sedu akan nasibnya setiap hari berjalan seperti itu ntah kapan al menemukan teman sejati yg bisa membela dan menjaganya setulus kata "sahabat"
"Sudahlah guys gw dah puas mending tinggalin aja ni bocah"andre
"Yok gass"
Genk andra sudah pergi dri hadapan al begitupun teman temannya.
Skip!
Pulang sekolah tiba..
Seperti biasa al berada di halte sekolah menunggu kedatangan ridho untuk menjemputnya pulang.disaat itu juga kepala al terasa berat/pusing ditambah cairan berwarna merah pekat perlahan muncul di dalam hidungnya...
"Argh...yaallah k-kepala al s-sakit bangett"rintih al memegang kepala dengan tangan kanan.
"K-kumohon j-jangan sekarang!."rintih al
"ARGHHH!!"teriak al
Beberapa menit menunggu kedatangan ridho,akhirnya telah tiba ridho keluar dari mobil dan tak lupa untuk menutup pintu mobil alangkah kagetnya ridho melihat sang adik merintih kesakitan memegang kepalanya serta darah terus menerus keluar dri hidungnya dengan segera ridho menghampirinya.
"Dekk?ada apa denganmu??"tanya ridho
"S-sakit bangett kak"rintih al
"Al kamu tahan yaa kaka bakalan bawa kamu kerumah sakit sekarang juga"ucap ridho
Tubuh al kini sudah tidak tahan untuk digerakan sungguh!semua badan al terasa lemas dan pada akhirnya tubuh al mulai jatuh dan al pun pingsan dari hadapan ridho.dengan sigap ridho menahan atau memegang tubuh al agar tidak terjatuh dari tanah.
Brukkk....
"Astagfirullah al!yaallah al bangun...jangan buat kaka khawatir dong!"ucap ridho dengan rasa khawatir terhadap adik kesayangannya.
"Kaka bakalan bawa kamu kerumah sakit"ucap ridho menggendong tubuh al dan dimasukan ke dalam mobil
Didalam mobil.
Sesekali diridho melirik al di belakang yg masih saja terpejam rapat akan ada rasa khawatir terhadap sang adik kesayangannya.muka al sungguh sangatlah pucat.tiba tiba netra al terbuka secara perlahan cahaya yg masuk dalam matanya."Shhh....akhhh"rintih al
"Dek?kamu sudah sadar??"tanya ridho
"Dah mati!"
"Yaallah al gitu banget sih jawabnya kaka daritadi khawatir lho sama kamu"
"Ya dah tau al sudah sadar akhh.."ucap al
"Udahlah kalo gitu kaka ngambek nih"ucap ridho yg sedang menyetir mobil.
"Kak jgn di situasi kaya gini dong ngambeknya arghh..."rintih al memegang kepalanya.
"Lagian sih baru juga sadar dah becanda aja awas lho perkataan bisa jadi doa kaka gak mau ahk!"ucap ridho
"Iya maafin al kak"ucap al dengan lemas
"Iya kaka maafin jgn diulangi lagi yaa kaka gk mau kamu kenapa napa lho"ucap ridho
Al mengangguk sebari tersenyum manis kepada sang kaka
"Oh yaa kita mau kemana kak?"tanya al
"Kaka mau ke rumah sakit meriksa keadaan kamu takutnya terjadi sesuatu,tadi aja kamu pingsan al"ujar ridho
"Udah kak gausah al gak mau ngerepotin kak ridho"ucap al
"Gk!pokoknya kamu harus ke rumah sakit sekarang juga"ucap ridho
"Kak al gak mau!kan al udah terbiasa karna penyakit itu kak"ucap al
"Iya kaka tau tapi tadi tuh kamu sampai pingsan!"ucap ridho
Sungguh al sangatlah tidak suka dengan suasana rumah sakit ntah kenapa itu ia lebih suka di rumah sendiri daripada rumah sakit
"Kak al mohon al gak mau kerumah sakit!"
"Pokoknya al harus!"
"Tapi kak mending al dirawat rumah aja"
"Kaka gak peduli pokoknya kamu harus kerumah sakit sekarang juga!"
"Tapi al gk mau kak"
"Harus al nanti takutnya kamu terjadi sesuatu lagi sama penyakit kamu"
"Tapi kak-"ucap al terpotong oleh ridho
"Al nurut gak sama kaka!!"secara tidak tersengaja ridho malah membentak al yg membuat al langsung terdiam dan menunduk sungguh al baru pertama kali mendengar bahwa satu satunya orang yg peduli padanya malah membentaknya sendiri.
"Kalo kamu gak mau mending kamu keluar dari mobil kaka!kamu tanggung saja resikonya sendiri"bentak ridho yg sangat kesal hingga ia tak sadar bahwa dirinya telah membentak sang adik
Al sungguh tak menyangka bahwa ridho telah membentaknya ia hanya bisa menangis tersedu sedu sebari menundukkan kepalanya.
"M-maaf kak"ucap al menunduk dengan lesu.
"Makanya diamlah!"
Bebetapa menit diperjalanan yg pada akhirnya mobil terhenti karna lampu merah inilah cara supaya al bisa keluar dari mobil tanpa sepengetahuan ridho,ketika al sudah keluar dan menutup pintu ridho baru tersadar bahwa al keluar dari mobil tanpa sepengetahuannya.sangatlah kaget karna al keluar mobil dengan keadaan tak berdaya ridhopun mulai turun dari mobil untuk mengejar al tengah berlari sebari menahan sakitnya.
"Al tunggu.."teriak ridho
Tetapi al tak mempedulikannya ia terus saja berlari meskipun kepalanya sangatlah sakit.karna sakit ini tak sebanding dengan rasa sakit dihatinya
"Shhh...arghh"rintih al
"A-al g-gak kuatt yaallah"rintih al dengan kesakitannya
Al pun berhenti berlari krna keadaanya yg sangat belum pulih pada akhirnya ridho dapat mengejarnya dan menghampirinya..
"Huh...al kamu apa apaan sih dekk kaka cape tau ngejar kamu"ucap ridho
"ARGHH!!"teriak al
"Astagfirullah dekk kamu gpp kan??"tanya ridho
"Hiks..s-sakitt bangett"rintih al.
"Dekk tahan ya kaka bawa kamu ke rumah sak-"ucap ridho terpotong oleh al
"Kak..al gak suka masuk rumah sakit pliss kak ridho ngertiin al dongg"ucap al dengan lemas
"Kak idho j-jangan marah sama al hiks.."ucap al
Ridhopun langsung memberi kehangatan kepala al dengan cara memeluknya.
Bersambung..
Dikit aja dulu yaa cape ngetik:)
Byee see youu next part👋❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Abadi(END✔️)
Teen FictionWARNING❗❗ INI CUMA CERITA KHAYALAN JANGAN DI ANGGAP SERIUS OKY??..... SUDAH END✔️(27-04-2023) Dicerita ini menceritakan seorang remaja laki laki berumur 16 tahun hidupnya kini sangat menderita,orang tuanya lebih mementingkan pekerjaannya daripada an...