CHAPTER 23.

275 40 4
                                    

Keesokan harinya...
Dipagi hari yg cerah dengan suara yg cukup ramai di luar seperti ayam berkokok  kendaraan melintas dijalan raya dan burung bertebangan,seseorang kini berjalan dengan tas ransel 2buah menujui ruang rawat inap.

Belum sampai ditempat yg dirinya tujui suara pertengkaran terdengar sampai luar di telinganya,sebelah halisnya terangkat heran!ntah ada apa di ruang rawat inap hingga suara itu terdengar sampai luar.

"Bang,bisa gak sih lu jangan maksa gue gitu,gue lagi gak nafsu makan!"pekik al

"Kalo lu gak makan,bisa bisa lu mati mau?"

"Tapi makanan rumah sakit gak enak bang,hambar gak ada rasa sama sekali"

"Yaudah,kalo gitu lu mau apa?biar gue beliin supaya lu bisa makan"tanya ridho

"Gue pengen ayam berbeque"

"Gak ada pasalnya orang sakit makan ayam apalagi itu pedes"tegas ridho

"Kalo gue maunya itu gimana?"al

Ceklek....

Pandangan ridho dan al teralih kepada seseorang berbaju lengan pendek dan celana levis putih yg dirinya pakai tengah membuka pintu dan memasuki ruang rawat al seseorang itu tak lain adalah tammy,dirinya menyodorkan sebuah 2buah tas ransel miliknya dan diberikan kepada al seraya melontarkan senyuman manis untuk al.

"Tammy/kak tammy?"ridho dan al secara barengan

"Ada apa sih,ribut mulu kedengaran lho sampai luar"tammy seraya menyodorkan 2buah tas ransel itu kepada al.

"Tau tuh si al,dia,gak mau makan baru aja 3 suap"ridho menatap sinis al.

Tammy hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil melihat kedua saudara ini sangatlah akur namun kadang mereka saling bertengkar.

"Oh ya kak tammy bawain makanan buat kamu al,dimakan yaa"titah tammy.

Ridho segera membukakan 1 tas ransel berisi soup kaldu ayam dan 1 tas lagi berisi buah buahan serta madu,ridho segera menyodorkan makanan soup kaldu ayam itu ke mulut al,al pun menerima suapan dari ridho karna menurutnya pasti makanan ini dibuat olehnya sendiri bahkan rasanya lebih sedap dan gurih dibanding makan makanan rumah sakit.

Setelah 1 mangkuk itu habis dan menyimpan kembali ke nakas sebelah ranjang al,ridho segera mengambil tas yg berada di sofa setelah itu dirinya menghampiri kembali adik sulungnya.

"Al."sapa ridho

"Kenapa bang?"tanya al

"Gue,pamit pergi kuliah lu ga papa kan disini sendirian?"ridho

"Ga papa kok bang santai aja"al

"Yaudah gue sama tammy pergi dulu yaa,cepet sembuh adik gue paling ganteng,tapi lebih ganteng gue sih hhaa"ridho mengusap2 rambut surai al lalu segera melenggang pergi ke arah pintu kamar ruang al.

"Hati2 jangan bucin mulu!"teriak al

***

Kini seseorang tengah bersembunyi dibalik pepohonan dengan menggunakan topeng hitam miliknya, memerhatikan keluarga al perlahan mulai pergi dari rumah sakit,seseorang itu merenggah handphone di sakunya lalu segera menelfon ntah apa yg akan mereka perbuat kepada al.

"Bos,mereka sudah pergi"

"Baiklah,jalankan misi kita!"

"Baik bos"

Telfon mati.

Langkah kakinya mulai bergegas merenggah pergi menuju ruang rawat al dengan bersembunyi2

Dendam Abadi(END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang