[Geng Suheri #1]
Kyra Naraya. Orang bilang dia sempurna. Lahir dari keluarga kaya yang harmonis. Ayahnya seorang Menteri dan ibu seorang aktris papan atas tanah air. Dengan wajah dan bentuk tubuh sempurna membuat siapa saja iri melihatnya. Apalagi d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 2 : Si Paling Cool
Sesampainya di kampus, Kyra langsung menuju salah satu ruangan yang menjadi basecamp Irregular. Ruangan itu sebenarnya adalah ruangan UKM Fotografi yang digawangi Theo, Jonas, dan Nail. Entah kenapa dan sejak kapan ruangan itu malah mereka akui sebagai basecamp mereka. Sebenarnya, UKM Fotografi punya anggota lain selain tiga cowok itu. Tapi, eksistensinya kalah banyak sama anggota Irregular.
Di ruangan itu sudah ada Theo, Janisa, Jonas, dan juga Nail. Mereka lantas menoleh saat mendengar suara pintu yang terbuka oleh Kyra. Jonas bahkan langsung menghampiri gadis yang berstatus sebagai kekasihnya itu saat dilihatnya Kyra masuk dengan wajah cemberut.
“Hei, sayang, kok mukanya ditekuk gitu. Are you okay?” Dengan lembut, Jonas mengelus pipi Kyra. “Ada yang jahat sama kamu, hm?”
Kyra buru-buru menggeleng, “No, i’m okay.”
“Terus kenapa pacarku yang cantik ini cemberut?”
Kyra mendongak menatap pacarnya yang jauh lebih tinggi darinya itu, “Aku kehabisan tempat parkir, jadi terpaksa harus parkir di belakang sana. Jauh,” adunya manja.
“Lho, memangnya Pak Usman kemana?” Jonas menanyakan supir pribadi keluarga Kyra.
“Pak Usman kan nganterin Papi aku.”
“Maaf ya, sayang, Theo minta kumpul club fotografi, jadi aku nggak bisa jemput kamu.” Wajah Jonas terlihat menyesal.
“Nggak apa-apa,” jawab Kyra tapi tak sesuai ucapannya, wajahnya masih saja cemberut.
Untuk menghibur sang kekasih, Jonas mencium bibir Kyra. Kyra yang awalnya kaget perlahan ikut membalas.
Tiga orang lainnya di sana terlihat tidak peduli. Sudah biasa dengan pemandangan itu. Theo sibuk menepuk kepala Janisa yang tidur bersandar di bahunya. Janisa kurang tidur semalam karena harus begadang mengerjakan tugas mata kuliah Hukum Pidana. Sementara, Nail fokus menatap layar laptopnya sibuk mencari-cari info tentang magang di Mahkamah Konstitusi.
Jonas masih terus mencium Kyra sampai tak sadar beberapa orang memasuki ruangan.
Baru saja membuka pintu, Karan dikejutkan dengan adegan panas yang terpampang di depannya.
“Woi, buset masih pagi!” teriaknya.
Chatra dan Prisa yang mengikuti di belakang Karan hanya geleng-geleng kepala. Jonas dan Kyra tak mendengar dan seolah asyik dengan dunia mereka sendiri. Barulah saat Mona menjewer telinga Jonas ciuman itu terlepas.
