03 : Hopeless Romantic

193 14 0
                                    







PART 3 - Hopeless Romantic

Seorang wanita dewasa berparas cantik dengan gaun rumahan dari merk ternama berjalan menaiki tangga rumahnya yang besar lalu berhenti di depan salah satu pintu yang merupakan kamar dari putri tunggalnya.

“Sayang,” ucap wanita itu setelah mengetuk pintu, “Udah siap belum? Udah dijemput tuh, di bawah,” ucapnya pada sang putri di dalam.

“Iya, Mami. Sebentar,” jawab Kyra, putrinya, dari dalam.

Di balik pintu, sekali lagi Kyra mematut dirinya di depan cermin. Hari ini dia memakai blouse polos berwarna hijau muda dipadu dengan midi skirt putih membuat dirinya terlihat manis. Rambutnya dia biarkan jatuh tergerai. Untuk make up dia tidak perlu memoles berlebihan. Cukup dengan bb cushion, eye liner, lalu lip tint berry untuk bibirnya. Kyra bersyukur dia terlahir dengan kulit putih dan bersih yang dia rawat tiap hari jadi tidak perlu make up macam-macam.

Beberapa menit kemudian dia menghampiri Jonas setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya. Jonas sudah menunggu di dalam SUV hitamnya. Seperti hari-hari sebelumnya setiap menjemput atau mengantar Kyra, lelaki itu tidak mau masuk ke rumah. Katanya takut sama Papi Kyra. Padahal kan, Papi Kyra tidak galak. Dia juga tidak melarang Kyra untuk pacaran.

Tapi, Kyra tidak pernah memaksa Jonas. Kedua orang tua Kyra juga tidak mengharuskan Kyra mengenalkan pacarnya pada mereka.

Morning, sayang,” sapa Kyra begitu duduk di bangku penumpang. Tak lupa dia berikan kecupan manis pada pipi Jonas.

Morning, baby,” balas Jonas. Senyuman terpatri di bibirnya. Tidak jauh berbeda dengan Kyra.

Tapi, Kyra bingung setelah beberapa saat Jonas tidak juga menjalankan mobilnya.

“Kenapa?” Kyra melirik Jonas dengan tatapan tanya.

I have something for you,” kata Jonas dengan suara rendahnya.

Alis Kyra terangkat, tertarik, “And... what is that?

Jonas lantas memanjangkan tubuh atasnya yang tegap untuk mengambil sesuatu di bangku belakang, lalu ia memberikan benda itu pada Kyra. Sebuah kotak berukuran sedang dengan label merk ternama di atasnya.

“Apa nih?”

“Buka aja.”

Karena penasaran, Kyra langsung membuka kotak itu dan terperangah begitu melihat apa isinya. Sebuah shoulder bag pink yang sudah lama dia idam-idamkan. Bukan sembarang tas karena tas itu adalah tas yang mirip dengan yang dipakai idolanya, Jennie Blackpink.

“Jo...” Kyra menatapnya bertanya, tapi matanya berbinar, “Ini buat aku? Beneran?”

Of course. Aku mau minta maaf sama kamu karena kemarin nggak bisa jemput kamu dan bikin kamu bete karena harus bawa mobil sendiri.”

Kyra menutup mulutnya tak percaya. Dia jelas senang. Jonas selalu membuatnya merasa spesial, “Kok kamu tau aku lagi pengin ini?”

“Gimana nggak tau kalau kamu lihatin foto itu terus setiap hari.”

Kyra terkekeh, “Thank you.”

Rather than ‘thank you’, can you give me a kiss instead?” pinta Jonas.

Here?”

“Kenapa memangnya? Kita udah sering kan ciuman di sini.”

Kyra yang salah tingkah memberi pukulan kecil pada lengan kekar cowok itu, “Tapi ini di depan rumahku. Nanti kalau Papiku lihat gimana.”

Someone Who Stay • 95L 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang