2.

6.6K 565 7
                                    

"Jisung, hyung lihat - lihat kau lebih sering keluar sendiri akhir - akhir ini." Mark mendekati maknaenya yang sedang bermain game di komputer milik jeno.

"Eoh Hyung, aku hanya bosan jadi aku keluar," jawabnya tanpa melihat kearah Mark.

"Tapi jangan keluar sendirian, kau tau banyak sasaeng setidaknya minta temani pada hyung yang tidak memiliki jadwal atau setidaknya manajer hyung kalo memang semuanya tidak bisa kau bisa meminta pada salah satu staff." Mark berbicara dengan lembut.

Jisung menghentikan kegiatannya dan menoleh pada mark, "hyung kenapa jadi cerewet begini?"

Mark sontak langsung mengunci kepala maknaenya itu, mereka berdua jatuh keatas kasur dengan posisi Mark menggelitiki jisung sambil merangkul lehernya.

"Aaaa mark hyungggggg, mian - miannnnn. Tolongggg!! Jaeminnnn-hyungggg!!!" Jisung berteriak kegelian sementara Mark hanya tertawa melihat maknaenya itu. Tak lama kemudian kamar Jeno terbuka menampilkan Jaemin yang berwajah panik, sesaat setelahnya wajahnya kembali datar.

"Ku kira terjadi sesuatu yang buruk." Jaemin menghela nafas lega.

"Jaemin-hyung tolong usir mark-hyung dia menyebalkan!" Jisung berdiri menghampiri Jaemin yang berdiri di ambang pintu.

"Wahhh maknae kita ini sudah berani pada hyung ya rupanya," mark berujar, dirinya berdiri berniat menghampiri Jisung dan mengelitikinya lagi, tapi terhalang karena Jaemin yang langsung membentengi tangannya.

"Hyung, jangan menganggu bayiku, nanti menangis hyung tahu kan Jisung kalau menangis akan susah berhenti?" Jaemin berkata dengan nada usil.

Jisung yang mendengar jaemin langsung berseru keras, "Aku tidak menangis, aish!"

Tak lama ponsel Jisung yang berada di nakas berbuyi nyaring mengalihkan atensi ketiganya. Jisung meraih handphone miliknya dan langsung izin menuju kamar mandi untuk menerima teleponnya.

"Kau merasa aneh padanya?" Mark bertanya kepo.

"Sedikit, tapi yasudah ayok kedepan. Ten-hyung dan Taeyong-hyung akan memasak makan malam," ajak jaemin. "Jisung-ah jika sudah selesai langsung turun untuk makan bersama." Jaemin berteriak nyaring.

Sementara didalam toilet Jisung mengangkat telpon dari teman noonanya itu. "Nee, yeobseooo Lisa-noona,"

"JISUNG AKU DI LOBI AKU DISURUH JENNIE-EONNI MENJEMPUTMU UNTUK MAKAN MALAM BERSAMA!!"

Jisung sontak langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya sesaat setelah mendengar teriakan dari sebrang telponnya.

"Mian, noona tapi aku sudah pindah dorm." Jisung menjawab dengan nada tidak enak.

"Noona tahu dari kakak-mu, noona sedang di lobi dorm kalian yang baru. Aku tahu kau juga belum makan bersiaplah noona menunggu mu di basement," Belum sempat mendengar persetujuan dari Jisung, Lisa sudah terlebih dahulu mematikan telponnya, kebiasaan. Jisung tahu itu agar semerta - merta dia tidak menolak ajakannya. Menghela nafas, jisung kemudian menganti celana trainingnya dan mengambil hoodienya, kemudian dia tak lupa memakai maskernya.

Terlihat ada sekiranya 9 orang di ruang makan, mungkin yang lain memiliki jadwal sehingga ruang makan tidak seramai itu.

"Kau mau pergi?" Yuta bertanya begitu sang maknae mendekat ke meja makan.

"Ah-ya Hyung aku ada keperluan sebentar, keluargaku ada dibawah untuk menjemputku mendadak." Jisung menjawab walau agak sedikit takut sebenarnya.

Jaemin yang berada disana menatap menyelidik maknaenya itu. "Kenapa tidak suruh kesini?"

Belum sempat menjawab pertanyaan dari hyungnya itu ponselnya kembali berbunyi mengalihkan atensi semua yang berada dimeja makan.

"Ah taeyong-hyung, Ten-hyung maaf aku tidak bisa ikut memakan masakan kalian, dan Jaemin-hyung maaf tapi sepertinnya kakak-ku sudah tidak sabar aku pamit, aku akan pulang sebelum pukul 12." Jisung mengatakannya sekali tarikan nafas kemudian beranjak membuka pintu dorm.

Hidden Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang