13

3.5K 428 48
                                    

"Bagaimana penampilanku?" Entah berapa kali rose terus menerus bertanya pada sang kekasih. Pasalnya dirinya memang tidak mempersiapkan sedemikian rupa penampilannya. Bisa dibilang ini acara mendadak bukan??

"Cantik, kau ingin mendengar aku bilang apa lagi? Kau sangat cantik, bahkan cermin pun akan minder,"

Rose mengerucutkan bibirnya, "kau berbohong. Bilang saja kau malu pergi bersamaku ke tempat makan hoshi-sumbaenim. Miyeon memang lebih cantik bukan? Ahhh atau Gyuri? Kau sangat akrab sangat game carteres aku lihat.

Minghao menghela nafas, kemudian tersenyum. "Aku lupa sekarang tanggal 24, ini hari pertamamu bukan? Kau ingin kita ke kedai es cream dulu?" Minghao bertanya dengan lembut.

Rose luluh, wajahnya menunjukan gurat penyesalan. Kenapa dia malah seakan menuduh minghao menyukai gadis lain juga. "Mian," rose menunduk sambil memainkan jari - jarinya.

Minghao tersenyum, "kau tidak salah."

"Ngomong - ngomong apa kita harus membeli sesuatu dulu untuk membermu?"

Minghao mengeleng tanda tidak setuju, "jangan membelikan apapun, lagi pula kita tidak sedang dalam acara formal. Santai saja, aku yakin jeonghan dan scoups hyung juga membawa kekasih mereka."

Rose menganguk tanda mengerti, "tapi sekarang aku malah mengantuk, restoranya apa masih jauh?"

Minghao menoleh sejenak, menatap wajah ayu sang kekasih, "tidur saja dulu, masih sekitar 20 menit lagi. Itu pun jika jalanan lancar dan tidak macet."

Rose mengangguk mengerti dan mulai mencari posisi nyaman untuk dirinya tidur. Melihat itu, minghao berinisiatif menurunkan kursi mobil agar rose tidur dengan nyeyak. Tak lupa menyelimuti sang kekasih dengan jaket miliknya yang kebetulan tidak sedang ia pakai.

Dua puluh tujuh menit kemudian minghao sampai di area basment gedung restoran tempat ia dan membernya membuat janji, setelah menelepon DK, DK menyuruhnya langsung saja naik ke ruangan yang telah dipesan secara private oleh Hoshi. Menoleh kesamping, rose masih tertidur dengan nyenyak, sampai ia tak tega untuk membangunkannya.

Mencoba menunggu lima belas menit lagi, minghao tidak beranjak dan malah memainkan handphonenya. Tak lama, minghao mendengar pintu mobilnya diketuk dari luar, Dino dan Vernon pelakunya.

"Kenapa tidak langsung masuk hyung?" Vernon bertanya heran. Dia baru saja sampai dengan Dino, mereka memang berangkat terpisah dengan member lainnya, tadi dirinya harus pemotretan untuk sebuah brand kecantikan.

Sedangkan disisi lain Dino malah salah fokus terhadap seorang yang duduk di sebelah kursi pengemudi. "Kau tidak sedang berbuat mesum disini kan tapi hyung?" Dino bertanya dengan nada ngeri. Sontak saja pertanyaan Dino disambut tamparan pelan pada tangannya, pelakunya tentu saja Minghao.

"Aku menunggu kekasihku bangun, aku tidak tega membangunkannya." Jelasnya singkat padat dan juga jelas.

Dino dan Vernon saling bertatapan dengan kebingungan. "Pacar? Hyung?"

Minghao menghela nafas, "akan ku jelaskan kapan - kapan. Kau naik dulu, aku akan menyusul kemudian sebentar lagi," minghao memerintahkan kedua maknaenya itu dan tentu saja langsung dituruti keduanya.

Sesampainya diatas Dino dan Vernon disambut kemeriahan member seventeen yang memang sudah datang. Seungkwan terlihat asik bernyanyi ditemani oleh Mingyu.

"Semuanya sudah berada disini?" Hoshi langsung bertanya saat melihat Vernon dan Dino memasuki ruangan.

"Aniya, The 8 hyung masih dibawah dengan kekasihnya, dia akan menyusul katanya." Dino menjawab dengan kalem. Akan tetapi ucapan Dino ini justru menjadi tanda tanya bagi sebagian member Seventeen.

"Maksudnya? Minghao tidak sendiri? Aaa dia jadi mengajak Rose rupanya," Scoups berujar kalem dan kembali menikmati kentang yang memang dijadikan camilan sembari menunggu para member datang, tadinya.

Keadaan langsung hening begitu Scoups mengatakan itu, bahkan entah sejak kapan Seungkwan dan Mingyu juga ikut berhenti bernyanyi, semua langsung mengalihkan atensi mereka kepada Scoups.

"Jangan bilang rose yang dipikiran ku ini memang sama dengan yang kalian pikirkan." Dokyeom berujar sambil menatap satu persatu membernya.

Belum sempat ada yang menjawab, pintu ruangan private mereka tiba - tiba saja terbuka dan menampilkan minghao yang masuk diikuti rose disebelahnya.

Sontak saja semua atensi langsung beralih kepada keduanya.

"Benar rose yang ini ternyata," Dokyeom bergumam lebih seperti ringisan.

"Kenapa sangat sepi? Seperti bukan seventeen saja." Minghao berujar dengan julid andalannya. Yang disambut cubitan diperutnya, tentu saja siapa lagi pelakunya kalau bukan roseane park.

"Eh, annyeonghaseo. Sumbaenim, kalian pasti agak kaget melihatku disini," rose tersenyum lebar yang sontak disambut hangat Scoups, Jeonghan, Woozi, dan juga Jun. Yang memang sudah mengetahui hubungan keduanya, walaupun mereka sebenernya belum benar - benar bertemu dan berbincang akrab.

"Rose-ah panggil Oppa saja, jangan terlalu formal. Lagi pula dimasa depan kalian akan menjadi suami istri bukan?" Jeonghan berujar dengan nada jahilnya. Sontak saja ucapan dari Jeonghan ini disambut siulan usil, dan membuat pipi Rose merona.

"Ekhem, karena semuanya sudah disini. Kalian bebas memesan apapun yang kalian inginkan, aku tidak masalah saldo di kartuku habis. Lagi pula ini kesempatan juga mentrakktir Rose blackpink, siapa tahu kau berubah pikiran dan malah ingin menjadi kekasihku." Hoshi berujar dengan nada jahilnya. Pernyataan Hoshi sudah pasti dihadiahi death glare dari minghao.

"Aku bercanda Hao, matamu itu sudah seperti mata itachi yang akan mengeluarkan ameterasu saja." Ujar hoshi sambil menepuk punggung Minghao.

"Ameterasu itu dari mata Sasuke bukan mata Itachi!" Woozi menyeletuk.

"Yakkk, aku lupa."

Makan malam disini bukan hal buruk juga menerut rose, member seventeen memang aslinya benar - benar ceria dan menyenangkan. Bayangan suasana awkard yang tadi sempat dipikirkan olehnya langsung saja pupus begitu bertemu mereka.

"Rose, mungkin kau tidak mengingat kami. Tapi kita pernah bertemu beberapa kali saat acara 97Line. Walaupun sebenernya kau datang hanya sekali." Mingyu dan Dokyeom berujar sambil mendekati Rose.

"Ah yaa, Mingyu, Dokyeom. Minghao selalu bercerita tentang kalian kok, jadi aku tidak akan lupa."

Mingyu mengangguk,  saat akan berbicara kembali tiba - tiba saja Seungkwan datang dan menarik lengan rose. "Hyung, aku pinjam rose noona. Rose-noona ayok noraebang bersama kuuu. Kau bisa memilih lagu yang kau inginkan,"

"Ah tidak, aku malu." Rose mencoba menolak tetapi orang - orang disana terus saja menyuruhnya bernyanyi. Akhirnya mau tidak mau rose ikut bernyanyi dengan seungkwan, awal - awal masih bagus tapi makin kesini nyanyian mereka makin tidak teratur. Tapi tidak apa - apa yang penting mereka bersenang - senang.

Malam itu juga, akhirnya rose bisa akrab dengan para member seventeen. Bukan hanya Minghao yang akrab dengan para member Blackpink.

.
.
.
Tbc

Guysssss, kalian ituuuu emng the best banget. Target komen selalu terpenuhi dengan cepat tapi emng akunya yang ngaret inimah. Huhu sorry, minggu kemaren aku sibuk bgt karena jd salah satu pengisi acara kampus jadi ya gitu. Tapi aku bakal nyuri - nyuri waktu biar verita ini gak berdebu.

Maaf kalo makin tidak jelas


See u, next chapter ketemu sm adek jiee lagi! Siapa yg kangen adek jiee??

Dah ah ini autnote paling panjang sptnya hshshsh

Hidden Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang