Jisung sedari tadi tidak bisa tenang, entah kenapa dia ngeri sendiri melihat Rose yang sedang melakukan yoga. Bukan tanpa alasan, usia kandungan rose sudah menginjak hampir 38 Minggu. Dan dokternya menyarankan untuk melakukan Yoga agar nantinya bisa membantu proses persalinan. Jika tidak meleset, harusnya minggu depan Rose sudah akan bersalin.
Ah ngomong - ngomong Minghao sedang pergi ke agensi untuk rapat, Seventeen akan melangsungkan comeback. Ya, mereka masih aktif as grup begitupun rose, akan tetapi dia sedang cuti dan member blackpink lain sibuk bersolo dahulu.
Alasan Jisung bisa sampai dirumah sang kakak adalah tidak lain dan tidak bukan karena Minghao tidak akan tega meninggalkan Rose dirumah hanya seorang diri, walaupun rose mengatakan tidak apa - apa. Tapi Minghao tetap Minghao, dia menghubungi Jisung yang memang kebetulan sekali sedang libur pasca melakukan rangkaian tour.
"Noona, aku takut melihat noona melakukan yoga, lebih baik sekarang noona sudahi dan duduk disini bersamaku. Aku tidak mau disalahkan jika nanti ada apa - apa," Jisung akhirnya angkat bicara.
Rose menatap aneh adiknya itu, ngomong - ngomong Rose masih sangat cantik walaupun sedang hamil, tubuhnya masih sangat bagus. Ini tentu saja membuat banyak orang iri padanya.
"Baiklah, aku akan membereskan ini dulu, Kau tolong ambilkan minuman untuk noona,"
Saat akan melipat matras, Jisung dengan cepat mencegah Rose, "Noona, perutmu sudah sangat besar lebih baik duduk saja. Demi tuhan aku sangat takut melihat noona melakukan aktivitas. Sekarang noona duduk saja, biar aku yang melayani noona seharian ini,"
Rose tersenyum teduh, "Adikku sudah dewasa ternyata," ujarnya geli, ucapan Rose hanya dibalas dengusan oleh Jisung. "Aku tidak mungkin terus berumur lima tahun." Jisung kemudian berlalu kedapur untuk mengambilkan Rose air minum namun saat kembali ke ruang tengah Jisung tidak menemukan keberadaan Rose, hal itu sontak saja membuat dirinya panik. Tapi kemudian, dia berusaha berfikir positif. Mungkin rose sedang mandi.
Kembali duduk disofa, menyalakan tv dan mengambil apel yang ada ditempat buah - buahan di meja. Jisung mulai menikmati acara ragam yang sedang tayang.
"JISUNGGGG!!!!"
Jisung terperajat kaget mendengat teriakan rose didalam kamarnya, takut terjadi sesuatu Jisung berlari secepat cahaya untuk menuju kamar sang kakak.
"Noona??? Kenapaaa? Kau tidak apa - apa?!!" Jisung menyerbu rose dengan pertanyaan saat melihat Rose yang duduk disisi ranjang sambil memijat punggungnya.
"Bisakah kau menelpon Lisa dan suruh dia kemari?" Rose memerintah dengan pelan, walaupun bingung Jisung tetap mengambil handphone dan memanggil Lisa. Disebrang sana Lisa tentu saja mengomel, karena dirinya baru mendapat cuti kemarin. Tapi pada akhirnya Lisa tetap datang, untung saja jarak apartment milik Lisa dan Rumah Rose terbilang dekat
"Jisung, kau ambil tas yang di pojok sana." Perintahnya lagi. Kali ini suara nafas rose mulai terputus - putus.
"Tas yang ini?" Rose mengangguk. "Bawa bersamamu, dan tolong bantu aku berjalan kedepan sambil menunggu Lisa datang,"
Jisung tanpa banyak kata terus mendengarkan ucapan - ucapan Rose. Tak berselang lama, Lisa akhirnya datang, pakaian yang dipakai oleh Lisa kelewat santai saat ini.
Wajah cerah Lisa diganti dengan raut panik saat melihat Rose yang duduk sambil memijat pinggangnya, Rautnya jelas seperti menahan sakit, akan tetapi lisa tau rose menahannya. "YAKK JANGAN BILANG KAU MAU MELAHIRKAN?!!!" lisa berteriak histeris. Jisung yang sedari tidak paham juga ikut panik mendengar pernyataan dari Lisa.
"Jangan berteriak Lisa-ya, sekarang antarkan aku ke Rumah sakit." Rose sudah mulai kewalahan, hal ini sontak membuat Lisa tersadar dan dengan buru - buru menuntun Rose masuk kedalam mobil. Tak lupa, jisung mengekori dibelakang dengan membawa tas berisi pakaian bayi dan dirinya.