18

3.1K 425 22
                                    

"Terima Kasih atas kerja kerasnya," Rose membungkuk kan badan pada semua staff yang bekerja dengannya hari ini.

"Rose-ssi," Rose menoleh dan mendapati rekan kerjanya yang tak bukan dan tak lain adalah Winwin.

"Nee?"

"Anoo, kau akan langsung pulang?" Winwin bertanya dengan canggung, bagaimanapun juga mereka baru bertemu dan bekerja di projek yang sama sekarang ini.

"Aaaa sepertinya aku akan pergi makan dahulu dengan seseorang, mungkin mereka sedang dijalan untuk menjemputku sekarang, kenapa?" Rose balik bertanya, senyumannya tetap tersunging dan tak pernah luntur.

"Ahh, kau sudah ada janji rupanya ya. Kalau begitu mungkin lain kali saja, tadinya aku ingin mengajak kau makan hotpot, kebetulan disekitar sini ada yang menjualnya." Winwin berujar dengan kalem.

Rose menampilkan raut tak enak hatinya setelah Winwin mengungkapkan alasannya, "ahh, begitu rupanya. Aku tidak tahu tapi,.."

"NOONAAAA!!!" Belum sempat rose selesai berbicara, panggilan dari seseorang membuat dirinya menoleh cepat, dan mendapati Jisung yang sedang berlari kearahnya dengan senyuman cerah.

"Jisung?" Bukan rose, melainkan Winwin yang memanggil. Terlihat kerutan samar yang menandakan dirinya bingung, kenapa maknae nct itu bisa sampai disini.

Jisung menoleh dan langsung memasang raut kaget saat melihat salah satu hyungnya ada dilokasi pemotretan sang kakak. "Winwin hyung?!!"

Tak lama, minghao datang dengan santai. Hal ini membuat Winwin semakin bingung dibuatnya. "The 8?"

"Ah, annyeong Winwin,"

Rose menepuk jidatnya, dalam hati bergumam kenapa Jisung dan Minghao malah turun, padahal biasanya mereka menunggu di mobil, kalau sudah begini tidak ada jalan lain selain memberi tahu Winwin.

"Kau terlihat bingung, lebih baik ikut kami makan malam, itupun jika kau ingin menjawab semua pertanyaan yang bersarang di kepalamu," Rose mencoba memecahkan suasana yang dingin ini.

.

"Mungkin Jisung sedang kencan," Ucapan Haechan disambut pukulan pelan di pundaknya, pelaku pemukulan itu sendiri adalah tak lain dan tak bukan oknum lee jeno.

"Jangan ngawur, siapa juga yang mau kencan dengan anak bayi," Jaemin berujar sambil merebahkan dirinya di sofa.

"Tentu saja ada, misalnya Jisoo-sumbaenim." Haechan membalas argumen jaemin.

Jeno yang duduk disebelah Haechan sontak saja menempelkan tangannya di kening sang teman. "Tidak panas," Ucapnya kemudian.

Haechan menyingkirkan tangan Jeno dari keningnya. "Aku tidak sakit ya!!"

"Kalian kenapa masih disini?" Doyoung datang dengan tampilan yang lebih fresh.

Jaemin, Jeno dan Haechan sontak menoleh dan langsung saja dihadiahi pelototan galak dari doyoung. "Cepat mandi, kenapa malah tiduran di sofa seperti ini?!"

"Ah hyung lima menit lagi, kami sedang membahas rahasia negara." Haechan berujar.

"Aku hitung sampai lima, kalau kalian masih disini, aku akan menyuruh Taeyong-hyung menyeret kalian semua."

"Arrasooo, baik kami mandi sekarang. Hyung ini kenapa kejam sekali." Jaemin berujar mewakili yang lain.

"Cepat!!"

"Sabar hyung, ini kita lagi ngumpulin energi buat jalan ke kamar,"

***

"Taeyong-hyung tau?" Pertanyaan winwin ini diajukan pada Jisung, setelah mendengar penjelasan singkat mengenai hubungan Rose dan Jisung.

Jisung menggeleng. "Dalam kontrak sudah disepakati tidak boleh ada yang tahu selain manager, kalo hyung ini kan kecelakaan," Jisung menjawab sembari memakan makanannya.

"Jadi hanya aku yang tau?" Winwin kembali bertanya. Pertanyaannya ini dibalas anggukan dari Jisung.

"Tapi aku berniat memberi tahu para hyung, bertahap dan tidak dalam waktu dekat ini." Jisung berujar.

"Baiklah, aku tidak bisa ikut campur. Tapi sebaiknya segera beri tahu, kalau tahu dari orang lain bisa gawat." Winwin menasehati.

"Nee-hyung,"

"Ah, sudah malam. Lebih baik kita pulang sekarang, Winwin kita masih ada pemotretan besok, kau juga masih harus latihan untuk konsermu nanti, dan jisung..,"

"Aku pengangguran noona," Jisung menjawab datar. Rose tertawa, "Setauku jadwal Lisa dan Jisoo-unnie besok kosong. Kau mau menginap?" Rose menawarkan.

Jisung dengan cepat menoleh kearah Winwin. "Kenapa menatapku?" Winwin mengangkat alisnya bingung.

"Aku datang besok saja, hari ini aku pulang saja ke dorm. Yang tahu aku keluar hanya jaemin-hyung," Jisung menjawab lesu, sebenarnya dirinya ingin pergi ke dorm Blackpink, setidaknya nanti dia bisa bermain lego milik hyunsuk di dorm Treasure, fyi dorm artis YG itu berada di satu gedung yang sama.

"Arrasoo, kau bisa kesana kapan saja."

"Baiklah, ayok kita pulang. Jisung mau aku antar atau kau pulang bersama Winwin?" Minghao bertanya.

"Aku bersama Winwin-hyung saja. Hyung antar noona dengan selamat saja." Setelah mengatakan itu Jisung tersenyum lucu.

"Kalau begitu, Winwin-ssi. Aku titip Jisung ya, jika nakal atau sewaktu pulang minta mampir dan membeli yang aneh - aneh kau pukul saja. Tapi jangan dipukul terlalu keras juga sih, ah pokonya kau bisa jadi mata - mata ku di dorm kalau Jisung melakukan hal yang aneh," Rose tertawa setelahnya.

"Jangan begitu, aku dan Jisung bukan orang asing, lagipula Winwin saja, kita akrab mulai hari ini. Hao kau tidak keberatan kan?" Winwin bertanya kepada minghao.

"Tentu saja, aku tidak mengekang. Rose berhak berteman dengan siapapun,"

"Kau datang lah ke konser nanti, aku yakin Jun-ge sudah memberi tahu china line di grupmu, tapi antisipasi saja siapa tau kau belum diberi tahu kun-ge," minghao menambahkan.

"Aku usahakan, sepertinya jadwalku akan agak senggang nanti." Winwin tersenyum.

"Ah sebelum semakin malam, lebih baik kita pulang sekarang, ayok jisung-ah. Managerku sudah mengirim pesan sedari tadi."

"Kami duluan,"

tbc

Update lagi minggu depan, see u. Mingdep ada somenthing nih btw wkwkkw.

Hidden Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang