6.

4.1K 393 2
                                    

"Minghaoooo kau sudah liat berita?" Jun datang dengan wajah tergesa - gesa.

"Berita apa?" Tanyanya bingung.

"Rose terkena covid,"

Minghao sempat terdiam sebelum buru - buru mengambil handphonenya yang sedang dikumpulkan, karena member seventeen memang sedang berada diagensi untuk berlatih.

Dirinya mencoba menghubungi Rose, namun nihil tidak ada jawaban sama sekali, tak lama dia mencoba beralih menelpon Lisa, dan untumgnya Lisa mengangkat telponnya.

"Jangan terlalu khawatir, rose kuat dia akan segera sembuh Hao," Lisa berujar setelah minghao bertanya rusuh.

"Kenapa handphone miliknya tidak aktif?"

"Untuk itu, sepertinya kehabisan baterai? Entahlah, tapi rose baik - baik saja. Percaya padaku," sekali lagi Lisa meyakinkan minghao yang sangat - sangat khawatir.

"HAO KAU SEDANG APA? CEPAT MANAGER HYUNG INGIN MENYAMPAIKAN SESUATU," Mingyu berteriak.

"Lisa, jika handphone Rose aktif, suruh dia menghubungiku." Putusnya.

Tak lama minghao kembali memasuki ruang latihan yang sudah diisi semua member minghao.

"Maaf, tadi ada telepon yang penting." Ujarnya sambil membungkuk kemudian duduk disebelah DK.

"Oke, karena semua sudah ada disini, aku hanya akan bilang kalau Hybe akan syuting variety Show bersama Na PD. Member yang akan ikut adalah Seungkwan, Joshua, Mingyu, Dino, Hoshi, Jun, dan The 8." Jelas sang manager to the point.

"Wahhhh syuting semacam apa? Siapa aja yang datang-hyung?" Seungkwan bertanya antusias.

"Kalo aku tidak salah tadi ada Enhypen, Txt, Promis9, Baekho, dan grup rookie Le Sserafim. Aku dengar kita akan mengadakan kompetisi olahraga," sambung sang manager menjelaskan.

"Wah kebetulan sekali, kami tidak bisa datang ke ISAC kan?" Hoshi bertanya.

"Heem, kalian boleh lanjutkan aktivitas, jangan lupa jam 7 malam nanti ada fansign. Masih ada waktu kalian boleh menikmati waktu kalian." Sang manager pamit undur diri. Setelahnya para member seventeen kembali ricuh, tak terkecuali Minghao yang terus melirik handphone miliknya.

"Apakah rosé memang berpacaran dengan Loren?" Dokyeom bertanya pada Mingyu setelah mengintip apa yang sedang dibaca oleh Mingyu. The 8 yang kebetulan didekat mereka menajamkan kupingnya, ingin tau apa yang sedang dibahas oleh dua member seLinenya ini.

"Entah lah, tapi berita ini memang cukup panas. Para fans kecewa karena Rosé batal ke PFW bersama loren, banyak yang berteori juga tentang hubungan keduanya." Mingyu menjawab.

Dokyeom mengangguk paham. "Lagi pula mengapa kau membaca berita tentang mereka juga? Dia bertanya heran.

Dalam hati The 8 mengucapkan terimakasih kepada Dokyeom yang telah mewakili pertanyaannya.

"Tidak disengaja, beritanya lewat yaa sudah aku baca saja." Mingyu menjawab kalem.

"Kita fansign pukul 7 bukan? Sekarang masih jam 2 bagaimana kalau kita pergi gym?" Hoshi mengajak para member seventeen.

"Ah hyung, aku izin dulu tidak apa - apa? Aku ingin menemui seorang teman, tapi aku janji sebelum jam 7 aku sudah akan kembali."

Jun menantap Minghao penuh arti, karena dia paham mungkin minghao akan pergi menemui Rosè, dan jika benar Jun tidak akan tinggal diam, karena pasti sangat beresiko.

"Minghao sepertinya kau tidak boleh keluar," Jun angkat bicara. Para member yang tidak paham hanya saling menatap.

"Jangan terlalu khawatir, rosè pasti baik - baik saja. Dia sedang covid jika kau ingin menemuinya, bisa saja tertular. Ingat jadwal kita cukup padat," bisik Jun.

Minghao menghela nafas. "Aku ingin beristirahat saja sebentar, tolong bangunkan aku nanti." Minghao berlalu menyisakan tanda tanya diantara para member yang lainnya.

"Dia itu kenapa?"

****

Saat ini Rosè baru saja terbangun dari tidurnya, melirik jam sudah hampir petang. Tak lama dirinya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sebenernya dirinya sedih karena banyak acara yang harus dia cancel karena terkena Covid, tapi di sisi lain ini adalah kesempatan untuk dirinya benar - benar beristirahat.

Melihat handphonenya yang tergeletak seketika membuar Rosé teringat dengan sang kekasih. Pasti dirinya panik. Mengambil handphone, dan mencoba menghubungi minghao tapi anehnya tidak kunjung diangkat. Saat hampir menyerah akhirnya pada percobaan keempat minghao mengangkat telepon dari rose.

"Akhirnya kau menghubungiku," suara minghao terdengar sangat lega diseberang sana.

"Ah maaf, aku baru bangun dan baru ingat belum memberitahu, ngomong - ngomong jangan khawatir aku baik - baik saja dan akan segera sembuh." Rose tersenyum manis walaupun tahu minghao tidak akan bisa melihat senyumannya.

"Ah rose sebenarnya banyak yang ingin diutarakan tapi aku harus pergi sekarang, ada jadwal fansign. Nanti jika sudah didorm aku akan menghubungimu, jika bosan jangan lupa telepon member atau jisungie, okay?"

"Okay captainnn!!! Semangatt, aku akan menunggu panggilan darimu."

Tak lama panggilan terputus, rose beralih membuka kontak Jisung niat ingin menelponnya tapi tidak jadi, mengigat jadwal sibuk nct. Alhasil rose kembali menyimpan ponselnya dan kembali berbaring.

Ditempat lain Jisung sedang berada di SM dengan member dream lainnya, mereka kegedung SM, sebenarnya ini hanya rapat untuk rencana konten yang akan direkam, dan juga beberapa job yang sedang dirundingkan. Tetapi sedari tadi maknae dream itu tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya.

"Jisung ah, gwencana?" Mark bertanya dengan khawatir.

"Aku baik hyung," Jisung menjawab dengan singkat.

Tak lama rapat berjalan dengan lancar, Jisung buru - buru mengejar langkah sang manager yang membuat para member yang melihatnya bingung.

"Hyung, malam ini aku ingin tidur dirumah orangtuaku." Jisung tidak meminta izin, tetapi lebih tepatnya memberi tahu.

"Tapi besok kita ada jadwal pagi," Haechan angkat bicara, "bahkan Chenle saja mau menginap," tambahnya.

"Jisung, ada sesuatu?" Mark sebagai seorang leader mencoba mendekati sang adik.  "Bukannya kita melarang kau tidur dirumah mu malam ini, tapi besok kita ada jadwal pagi lagipula lusa juga kita harus pergi ke jepang. Jika kau tidak lupa, jarak rumah mu sangat jauh dari pusat, itu akan sangat memakan waktu, kau juga akan kelelahan." Mark mencoba menasehati sang maknae dengan pelan.

Jisung menghela nafas kasar. "Baiklah hyung, aku ingin pulang sekarang." Jisung pergi begitu saja meninggalkan mereka, moodnya benar - benar tidak bagus sekarang.

"Tidak jadi berbelanja? Bukannya kau ingin membuat kue untuk kakakmu?" Jaemin bertanya sambil mencoba mengiringi langkah kaki Jisung.

"Nanti saja, aku hanya ingin cepat sampai di kamar." Jisung berujar lemah.

.
.
.
.
TBC

Hidden Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang