21

3.3K 465 45
                                    

Saat ini rose sedang sibuk berkutat dengan peralatan dapur miliknya, dia memasak banyak hari ini. Tentu saja dirinya memiliki alasan memasak banyak hari ini, itu karena Minghao akan datang ke apartementnya.

Ini juga sebagai ganti karena rose tidak bisa datang ke konser seventeen dan tentu dirinya akan menganti dengan menyambut minghao dengan meriah di apartemnenya ini.

Sedang asik membumbui sayur yang dia buat, tiba - tiba saja bel apartementnya berbunyi, melirik jam masih pukul lima sore. Rose menyerit, setahunya minghao janji akan datang pada pukul 18.30 nanti, berfikir positif mungkin minghao datang lebih cepat karena urusannya yang sudah beres. Mencuci tangannya dan menuju kedepan. Lagipula ini sangat aneh, kenapa Minghao membunyikan bel dan tidak langsung masuk saja? Bukannya minghao adalah salah satu yang mengetahui password apartement miliknya?

"Anyyeong noona!"

Rose mundur selangkah saat tahu bahwa Jisung lah yang datang, tapi rose tiba - tiba saja dibuat melotot saat melihat Jisung tidak datang sendirian melainkan datang membawa member dream lainnya.

Tersadar dari keterkejutannya, rose mempersilahkan mereka semua masuk dan kembali menutup pintu. Setelah drama berita kencan jisoo dan jisung, jisung memang memberi tahu bahwa dia telah membongkar identitas keluarganya kepada semua membernya, dan rose tentu saja tidak keberatan dengan hal itu. Hanya saja rose merasa kaget saat Jisung dengan berani membawa anggotanya bertemu dengannya. Apa Jisung tidak berfikir ini akan canggung?

Setelah sampai di sofa ruang tamunya, mereka langsung duduk ditempat yang mereka inginkan, semuanya tampak masih canggung satu sama lain. Hanya Jisung yang berusaha mencairkan suasana disini.

"Kenapa diam? Bukannya kalian ingin bertemu dengan noona ku?" Jisung bertanya dengan nada jahil khas miliknya, pertanyaan Jisung ini sontak saja mendapat pelototan dari 4 member lainnya.

Ngomong - ngomong mark dan Haechan sedang ada jadwal dengan 127

Rose tersenyum, "Kalian bisa memanggilku noona seperti jisung, jangan sungkan kita bisa lebih dekat nanti kedepannya. Ah ngomong - ngomong anggap saja seperti rumah sendiri, aku sedang memasak tadi. Kalian belum makan juga bukan?" Rose bertanya yang dibalas anggukan oleh semuanya. Itu lagi - lagi membuat rose tersenyum dan mengganguk. "Baiklah aku akan kembali kedapur, silahkan bermain saja semau kalian." Rose berujar samb berlalu dari ruang apartement.

"Jantungku," Renjun memegang dadanya saat rose sudah tidak terlihat oleh pandangannya.

"Rose-noona sangat cantik," jaemin berkata dengan tiba - tiba, perkataan itu dibalas anggukan semuanya. "Secantik itu mustahil tidak punya pacar gak sih?" Jaemin lanjut bertanya.

Jisung hanya mengedikan bahunya, merasa bukan haknya untuk memberi tahu siapa pacar sang kakak.

"Tapi saat ini aku masih belum percaya kalau rose itu kakaknya jisung," chenle berujar hal ini juga dibalas anggukan yang lainnya, tak lama mereka mendengar suara gongongan dan sebuah anjing datang menghampiri mereka.

Jeno langsung mendekat dan mengusap anjing itu-hank.

"Ah ini Hank, dia peliharaan rosee-noona," Jisung mengenalkan. "Ngomong - ngomong ayok main ps, jaemin-hyung tolong pasang aku akan kedapur membawa makanan," Jisung berujar semangat.

"Apa tidak apa - apa jisung-ah?" Renjun bertanya dengan was - was. Jisung hanya memutar bola matanya malas. "Kenapa hyungdeul jadi malu - malu seperti ini, biasanya juga bar - bar."

"Masalagnya kita ini sekarang sedang bertamu di rumah orang jisung-ah," chenle menjawab sewot yang dibalas raut aneh oleh jisung. "Ini rumah kakak-ku jadi anggap saja seperti rumah kalian semua, sudah ah aku mau bawa camilan dulu," setelahnya Jisung berlalu pergi meninggalkan mereka, Jaemin juga mulai memasang ps untuk mereka mainkan, chenle dan renjun mulai mengubah posisi duduk mereka menjadi dibawah juga jeno yang sudah ikut bergabung karena hank entah pergi kemana.

Sejam kemudian, ruang tamu rose sudah sangat berantakan, suara teriakan terdengar bersahutan. Entah kemana sifat malu - malu mereka tadi, rose sendiri sudah menyelesaikan masaknya dan ikut bergabung dengan teman - teman grup adiknya itu.

"Kalian sudah lapar?" Rose bertanya yang dijawab gelengan serempak. "Makannya sebentar lagi saja noona, tanggung aku mau menang ini." Chenle menjawab.

Rose hanya terkekeh dan kembali meraih handphone miliknya. Tak lama terdengar bunyi pin yang ditekan, hal itu sontak saja membuat semua orang yang berada diruang tamu menoleh.

"Noona, apa itu maling?" Jaemin bertanya heboh dan mulai bersembunyi dibelakang tubuh jeno. Prilaku nyeleneh jaemin ini disambut getokan pelan dikepalanya, pelaku utamanya sendiri adalah lee jeno.

"Jangan berpikir aneh - aneh!"

Tak lama muncullah pria jangkung dengan pakaian serba tertutupnya, rose yang melihat sang kekasih sudah sampai bergegas berdiri dan memberikan pelukan hangat. Sementara dreamies yang melihat hanya memalingkan mukanya, ikut salah tingkah.

"Dia siapa?" Chenle bertanya dengan berbisik.

"Pacar noona," jisung menjawab dengan kalem.

Tak lama setelah melepas masker dan topinya, dreamies dibuat terkejut saat tahu siapa pacar rose yang di maksud oleh Jisung itu.

"MINGHAO-GEEE?!!"

***

"JAEMIN, JISUNG, RENJUN, JENO, CHENLE AKU PULANGGGG!!!" Haechan berlari begitu sampai di dorm mereka. Taeyong sampai menegurnya karena takut maknaenya itu tiba - tiba terpleset.

"Tidak usah berteriak Haechan-ah!" Ten yang kebetulan sedang bwrada diruang tengah menegur.

Haechan hanya tersenyum memamerkan gigi putih miliknya itu. "Maaf hyung, aku hanya rindu dengan teman seperjuanganku!"

"Lebay! Kalian bahkan tidak berpisah selama itu." Hendery menyauti haechan yang sontak saja langsung dibalas delikan oleh Haechan.

"Kau bisa menemui dreamies nanti, sekarang bersihkan dulu dirimu." Doyoung memerintah yang dibalas hormat oleh Haechan.

"Tapi hyung, apa hyung merasa aneh? Dorm ini bisa kita sebut terlalu sepi untuk ukuran dorm yang dihuni dreamies." Haechan malah melemparkan pertanyaan yang membuat doyoung memutar bola matanya kesal. "Mungkin mereka sedang tidur!" Balasnya asal.

Haechan mengangguk - nganggukan kepalanya, kemudian melihat kembali jam yang tergantung. "Tapi bahkan ini belum pukul 20.00,"

"Mereka memang tidak berada di dorm haechan, mereka keluar dan bilang tidak akan pulang malam ini karena akan menginap di apartement kakakmya jisung." Kun yang melihat wajah doyoung yang sudah dongkol dengan pertanyaan haechan akhirnya memilih menjawab sekaligus memberi tahunya.

Haechan kembali mengangguk, sebelum tiba - tiba matanya melotot seperti akan keluar. "APA?!!! KENAPA MEREKA TIDAK MENGAJAKKU!!!"

"YAKK LEE HAECHAN BERHENTI BERTERIAKM!!!"

****

Satu kata buat part yang ini?:)

Spam komen buat lanjut chapter berikut, hahaa!!

See u next chap bubay!!

Hidden Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang