0.2

9.6K 807 26
                                    

.
.
.
Typo.....
.
.
.

Setelah kejadian tiga hari yang lalu saat di kantin. Wajah haechan mudah sekali di kenal oleh murid-murid sekolah.

setiap ia berjalan selalu saja mendapatkan sebuah bisikan yang membuatnya tak nyaman walaupun sebenarnya ia mengabaikan setiap ucapan tersebut.

Hari ini adalah hari pembagian kelas untuk dirinya dan juga temanya. Ia berharap agar satu kelas bersama jaemin.

"Haechan" Panggil jaemin

merasa namanya di panggil haechan menoleh kearah jaemin "Iya"

"Pengumuman kelas udah ada di Mading, Ayo lihat " Jaemin menarik tangan haechan ke arah Mading. Setelah sampai mereka menerobos dan mencari nama masing-masing. Haechan yang tersenyum lebar saat mendapati namanya dan juga jaemin satu kelas.

"Jaem" panggil haechan sambil menarik tangan haechan dan menujukan namanya "Lihat kita satu kelas" ucap haechan bahagia.

Jaemin tersenyum lebar dan langsung memeluk tubuh haechan  dengan erat. mereka pun langsung pergi dari tempat keramaian itu dan menuju kelas yang telah mereka dapat.
.
.
.

Sampai lah mereka sekarang di dalam kelas dan mereka pun menduduki bangku di belakang bersebelahan. Hanya itu lha bangku tersisa semua nya sudah di penuhi oleh murid yang lain.

"Aku senang sekali kita satu kelas" ucap jaemin.

"Iya, aku juga" balas haechan.

tak lama kemudian bel sekolah berbunyi. Seorang guru datang memasuki kelas nya.

"Selamat pagi" sapa guru lelaki tersebut.

"Pagi" semua murid menjawab.

"Perkenal kan saya, Kim doyoung yang akan menjadi wali kelas kalian, mata pelajaran yang saya bawakan adalah matematika" jelas pak Kim "Saya akan mengabsen kalian satu persatu agar bisa mengenali kalian" lanjutnya lagi.

Cukup lama doyoung mengabsen murid di kelas dan di sertai sedikit info tentang jadwal kelas nya dan jam belajar.  akhirnya selesai "Baik lah, saya ingin kembali ke ruangan saya , karna hari ini kita belum memulai pelajaran. saya harap kalian jangan berisik cukup duduk diam di kelas sampai bel istirahat berbunyi"

Haechan yang sudah mengetahui jadwal sekolahnya akhirnya ia menghubungi Kun si pemilik toko bahwa ia besok sudah mulai bisa bekerja.

"Haechan" Panggil jaemin

"Iya" balas haechan yang masih fokus ke layar ponselnya untuk membalas pesan kun.

"Sedang apa si, dari tadi liatin ponsel terus"

"aku sedang memberitahu si pemilik toko, Bahwa aku akan mulai kerja besok"

"Kau kerja" teriak jaemin kencang, sehingga seluruh murid di kelas menatap kearah mereka berdua.

"Iya" balas haechan masa bodoh sama tatapan mencemooh dari murid kelasnya.

"Kenap harus kerja ?" tanya jaemin

"Kau tau aku sekolah di sini karna mendapatkan beasiswa, kalo aku tidak mendapatkan nya mana mungkin orang tua ku mampu membiayai ku sekolah di kota ini"

Cerita haechan membuat jaemin merasa kasihan. Jaemin memeluk tubuh haechan dengan erat dan mengusap punggung haechan dengan lembut.

"Jika kau butuh bantuan datang lah padaku" ucap jaemin yang masih betah memeluk tubuh haechan.

Haechan mengangguk kan kepalanya yang berada di dalam pelukan jaemin. Ia melepaskan pelukan tersebut "Terimakasih" ucap haechan dan tersenyum.

"Sekarang kau tinggal di mana ?"

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang