1.9

5.4K 463 26
                                    

.
.
.
.
Typo....
.
.
.
.

Mark membaringkan tubuh Haechan diatas sofa, lalu mengungkungnya kemudian kembali ia lumat bibir merah milik lelaki yang ada dibawahnya saat ini.

Haechan mencengkram erat pinggang Mark yang kini berada diatas tubuhnya, Ia menikmati ciuman yang Mark lakukan dengan sedikit kasar. Dimana kini tangan Mark yang sudah mulai berani masuk kedalam kemeja yang ia pakai dan menyentuh pelan Setiap bagian perut hingga menembus lehernya.

"Eughhh" Lenguh Haechan, saat merasakan tangan Mark yang kini sudah bermain diatas putingnya.

Mark mencium bibir Haechan dengan penuh nafsu yang sudah memenuhi otaknya, Ia lumat bibir merah itu dan memberikannya sedikit gigitan-gigitan kecil.

"Mmarkhh" panggil Haechan dengan suara yang tertahan akibat masih didalam tawanan bibir Mark, Ia merasakan sakit dan perih ketika bibirnya digigit.

Tangan Haechan kini beralih memukul pelan bagian dada Mark, Berharap lelaki iblis yang berada diatas tubuhnya ini akan melepaskan tautan bibir mereka.

Tok..

Tok..

Tok...

suara ketukan pintu menyadari mereka, Mark melepaskan tautan bibirnya namun masih belum bangkit dari posisinya, Mata nya beralih kearah jam dinding dan mengerutkan keningnya saat melihat jam menunjukkan pukul 23:45 "Siapa yang bertamu semalam ini ?" gumamnya kesal.

Melihat Mark yang tak bergeming, Haechan pun dengan cepat  dan sekuat tenaga mendorong tubuh Mark hingga  lelaki itu terjatuh kelantai.

Mark meringis kesakitan saat tubuhnya sudah berada dilantai keramik tersebut. Haechan Mengabaikannya dan segera bangkit dari sofa lalu berlari kearah depan pintu.

Sebelum membuka pintu apartemennya, Ia merapikan dahulu rambut dan pakaiannya yang terlihat sangat berantakan.

Ia menarik nafasnya pelan lalu membuangnya "hem" ia sedikit berdehem untuk menetralkan suasana jantungnya lalu segera membuka pintu apartemennya.

Haechan pun membukakan pintu apartemennya, Setelah terbuka ia pun terkejut saat mendapati kedatangan dari_

"Jeno ?" gumamnya, ketika melihat jeno yang tengah berdiri didepannya.

Jeno tersenyum kemudian mengerutkan keningnya "Bibirmu kenapa ?" tanya Jeno saat menyadari luka kecil dibibir Haechan yang masih terlihat sangat merah dan sedikit bengkak.

"Aaah, ini aku tak sengaja tergigit saat mengunyah makanan" bohong Haechan sambil menyentuh luka dibibirnya "ada apa kesini malam-malam?" tanya Haechan mengalihkan Jeno agar tidak terlalu banyak bertanya.

"Maaf malam-malam kesini, aku baru saja pulang dari tempat renjun sekalian mampir kesini" ucap Jeno sembari memberi kantong plastik kepada Haechan "Aku membelikan mu makanan" ucapnya.

Haechan hanya tersenyum tipis, tangannya pun hendak menerima kantong yang diberikan oleh Jeno. Namun Mark dengan cepat datang dan menahan tangan Haechan untuk tidak menerima kantong tersebut.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang