1.3

7.2K 801 55
                                    

.
.
.
.
Typo....
.
.
.
.

-Aku heran Sama orang yang ngirim pesan keaku buat up terus, kalau kelamaan kagak up diteror disuruh cepat update..

Tapi giliran disuruh NgeVote susah bangeeet, cuma bisa baca doang 😏😏

ayolah.. sebagai apresiasi dari kalian buat aku.. aku cuma minta setiap chapter yang aku buat kecuali chapter promo atau yang bukan tentang lanjutan cerita kasih Vote.. Biar aku semangat. 

Terserah kalian mau bilang aku maksa atau apapun itu..  aku ngak peduli..

Tapi apapun itu aku ucapkan terimakasih banyak buat kalian yang selalu support aku dan selalu nunggu update an dari aku..

Dan buat yang sering ngeVote dan Coment aku sayang kalian..

Uhh senang kali aku kalau ada yang ngerespon cerita aku dengan ngecoment apa yang aku tulis..

Maafkan akuu yaa !!!








Mark berlari menyelusuri koridor sekolah menuju toilet yang Haechan kirimkan melalui pesan sebelum ia menelpon.

Langkah kakinya terhenti saat mendapati Jaemin yang sedang berjalan santai Dari arah Toilet, lalu kemudian ia mendekat kearah Jaemin yang juga melihat kedatangannya.

"Kak Mark ?" gumam Jaemin saat melihat Mark mendekat kearahnya.

"Di mana Haechan" tanya Mark berterus terang saat dirinya sudah berada didepan  Jaemin.

Jaemin mengkerut keningnya saat mendapatkan pertanyaan mendadak dari mark "Haechan ?" ulangnya.

"Jangan berlagak seperti orang bodoh" teriak Mark saat melihat wajah bodoh Jaemin yang berpura-pura tidak tahu.

"Maksud Kaka apa ?" tanyanya polos.

"Haechan mengirimkan pesan padaku, dan dia mengatakan sedang menunggumu di toilet. Tapi kenapa sekarang kau sendirian, Dimana Haechan !!!" jelas Mark dan berteriak diakhir katanya.

Jaemin terkejut saat medengar teriakan dari Mark. Hatinya mencelos dadanya terasa sesak saat melihat tatapan tajam dari Mark untuknya.

"Memang, tadi ia menungguku. Tapi ketika aku keluar dia tidak ada lagi didepan toilet. Ak..aku kira dia sudah pergi duluan" ucap Jaemin memberi tahu Mark.

"Kau yakin tak tahu dimana Haechan ?" selidik Mark.

"Te..tentu"

"Oke !" balas Mark singkat dengan raut wajah kesal. Rahangnya mengeras saat melihat wajah bodoh Jaemin saat ini.

Mark pun hendak pergi meninggalkan Jaemin untuk mencari Haechan, Namun langkahnya terhenti saat Jaemin menahan pergelangan tangannya.

Mark melirik kearah Jaemin dengan penuh amarah "Lepaskan !" ucap Mark dengan penekanan.

"Kak, kau mau kemana ?" tanya Jaemin yang masih bertahan mengegam tangan Mark.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang