0.3

9.2K 739 10
                                    

.
.
.
Typo.....
.
.
.

Sepulang dari sekolah jaemin dan haechan langsung bergegas pergi ke kontrakan di mana tempat haechan tinggal. setelah sampai haechan membawa barang nya yang akan ia bawa ke apartemen jaemin.

"Udah semua ?" tanya jaemin

"Udah"

"Cuma segini barang mu?" tanya jaemin heran saat melihat barang yang haechan bawa cuma 1 tas kecil.

"Iya, ya udah ayoo" sebenar nya haechan sayang sekali ingin pergi dari Kontrakan ini. karna bagaimana pun ia sudah membayar full satu bulan dan uang nya terpaksa sia-sia. jaemin selalu memaksa nya untuk tinggal bersama di apartemen, dan juga haechan memikirkan mungkin jika ia tinggal bersama jaemin sang ibu tak perlu mengirimkan nya uang untuk membayar kontrakan. di tambah lagi toko sang ibu mendapatkan masalah yang sudah di pastikan ini ula iblis sekolah itu.

Haechan hanya perlu bekerja saat ia pulang sekolah, setidak nya ia akan mengangsur biaya selama ia tinggal di apartemen jaemin, iya walaupun jaemin sebenarnya tidak membutuhkan uang dari haechan tapi kan ia tidak mungkin tinggal gratis begitu saja.

Drrt...

Drrt...

Drrt...

Saat hendak pergi dari kontrakan nya ponsel haechan bergetar mendapatkan panggilan masuk dari sang ibu.

"Bentar jaem, ibu ku menelpon" ucap haechan ia pun sedikit menjauh dari jaemin.

"Iya Bu"

"Toko ibu bisa di buka kembali besok"

mendengar ucapan sang ibu, haechan mengerenyitkan dahinya binggung.

"Kau tau nak, tadi ada seseorang Menganti kan semua kerugian yang ibu alami tadi pagi, ia membelikan semua barang yang hancur tadi"

Haechan mendengar semua yang ibu nya ceritakan "Ibu mengenal nya ? apa mereka salah satu dari preman tadi ?"

"Ibu tak mengenal nya ? tadi ibu menolak semua yang mereka beri, tapi mereka memaksa dan memohon maaf kepada ibu"

Haechan binggung ntah lah siapa orang yang berbaik hati  kepada sang ibu.

"Ibu tak menanyakan namanya ?"

"belum sempat ibu bertanya mereka pergi saat ibu hendak membuatkan mereka minuman"

Haechan terdiam memikirkan semua yang ibunya ceritakan, tadi ketika di sekolah haechan hendak menemui Mark kenapa ia merusak toko ibunya walau sebenarnya belum ada bukti tapi ia yakin sekali Mark dalang semuanya.

Dan sekarang saat ia mendengar cerita sang ibu mendapatkan bantuan seseorang yang mengembalikan tokonya lagi. membuat haechan binggung apa benar Mark yang melakukan nya atau ini juga rencana dari Mark agar haechan mau melakukan apa yang iblis itu mau.

"Haechan, kau masih mendengarkan ibu ?" suara Ten menyadarkan lamunan haechan "aaaah, iya ibu. kalau begitu aku pergi dulu teman ku menunggu" balas haechan

Panggilan telpon itu pun berakhir, haechan mendekati jaemin kembali "Ayoo"

"udah ?" tanya jaemin

"Hmm"
.
.
.
.
.

Mereka pun sudah berada di apartemen jaemin. Haechan terkejut dengan apa yang ia lihat. Betapa luas nya apartemen yang jaemin di tempati.

"Ayo Chan masuk, maaf ya apartemen cuma satu lantai" ucap jaemin yang membuat haechan berpikir. Apa-apaan si jaemin apartemen satu lantai seperti ini saja menurut haechan sudah sangat luar biasa. untuk apa di meminta maaf ?

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang