2.4

4.6K 362 41
                                    

.
.
.
Typo.....
.
.
.
.

Mark yang sejak tadi menunggu kabar dari sang pacar, menatap khawatir kelayar ponsel karna sejak beberapa jam yang lalu pesan yang ia kirim tidak dibales sama sekali oleh Haechan.

Ia menatap kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 23:40, yang artinya ini sudah jam pulang Haechan dari toko atau mungkin Haechan sudah beristirahat. Tapi, entah kenapa Haechan belum memberinya kabar atau sekedar membalas pesannya.

Mark merasa sangat khawatir dan disertai beribu-ribu hal negatif merasuki pikirannya "Apa terjadi sesuatu ?" gumamnya yang tak henti-henti menghubungi nomor ponsel sang pacar.

"Haechan kamu dimana ?" kesalnya saat panggilan tersebut tak diterima.

Haechan memang jarang sekali menghubungi Mark lebih dulu. Tapi, Haechan  tidak pernah mengabaikan panggilan Mark apalagi panggilan itu sudah melebihi 3x.

"Oke, aku akan menghubungi temannya yang pendek itu" ucap nya sendiri sambil menatap layar ponsel "tapi, bagaimana caranya" binggung nya saat menyadari bahwa ia tak menyimpan nomor Renjun.

"Aaish... sialan" geramnya, saat pikiran buntu dan binggung hendak menghubungi siapa lagi.

Dan tak lama kemudian, Mark pun ingat bahwa Jeno orang yang sekarang juga dekat dengan teman Haechan itu, tak butuh waktu lama Mark segera menghubungi sahabatnya itu atau mantan sahabatnya.

Panggilan itu pun tersambung, namun butuh beberapa detik baru di terima oleh Jeno.

" Hallo Jen"

"Apa kau gila menghubungi aku semalam ini ?" Kesal Jeno dengan suara parau yang artinya lelaki itu baru saja terbangun dari tidurnya.

"Kirimkan aku nomor si pendek itu" ucap Mark cepat.

menyadari tak ada jawaban dari Jeno, Mark pun mengulangi nya lagi "Kirim kan aku nomor Renjun" ulang nya.

"Untuk apa ?" Jeno pun bersuara.

"Aku ingin tanya soal Haechan, karna Haechan bilang malam ini Renjun menginap di apartemennya" balas Mark "Sejak tadi aku menghubungi Haechan tapi dak ada balasannya" Sambung Mark.

"Tunggu dulu, Renjun menginap ?" tanya Jeno binggung.

"Iyaa, Haechan bilang Renjun akan menginap"

"Renjun dia tidak menginap, aku baru saja mengantarnya pulang dari toko jam 22:00" ucap Jeno.

"Hah, Renjun ditoko ?" tanya Mark binggung, pasalnya ia sangat tahu jika Renjun jadwal jaga toko itu dari pagi sampai sore dan Haechan dari sore sampai malam.

"Iyaa, dia harus Double shift karna Haechan tidak masuk toko" jelas Jeno.

"Tapi Jen, Haechan bilang tadi siang dia hari ini kerja dan Si pendek itu akan menginap diapartemen nya" cerita Mark, dengan tangan yang memijat dahinya karna sudah sangat khawatir dengan keadaan sang pacar.

"Kau sudah periksa keapartemennya ?" tanya Jeno yang ikut khawatir.

"Belum, karna Haechan melarang ku kesana"

"Iya sudah tunggu apa lagi, ayoo kita kesana" ucap Jeno bergegas bangun dari kasurnya.

"Iya, oke"

.
.
.

Di dalam perjalanan menuju apartemen Haechan, Ponsel Mark pun mendapat sebuah notifikasi, dengan cepat Mark meraih ponselnya yang berada diatas Dashboard mobilnya.

Mark menatap layar ponselnya saat mendapati pesan dari Nomor yang tidak ia kenal, dan betapa terkejutnya dia saat melihat isi pesan tersebut. Ia pun menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan untuk membalas pesan tersebut.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang